Ilustrasi Gedung Biru. (Steve46814 via Wikimedia (CC-BY-SA-3.0)
Selebaran tersebut berisikan pujian terhadap rezim Kim Jong-un hingga perintah untuk menyerang kantor presiden tersebut.
Salah satu selebaran tersebut berbunyi, "Pemimpin besar Kim Jong-un dengan tegas menyatakan akan menjinakkan orang tua Amerika Serikat dengan api."
Beberapa tulisan lainnya berisikan belas kasihan terhadap Seoul karena terlalu mengandalkan pertahanan negaranya pada AS.
Salah satu pamflet juga mengklaim Washington takut terhadap Pyongyang, seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Insiden ini muncul ketika ketegangan antara Korsel dan Korut memuncak dalam beberapa waktu terakhir lantaran Pyongyang berkeras mengembangkan senjata nuklirnya.
Permusuhan antara AS-Korut juga terus memanas hingga Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump saling melontarkan hinaan dan ancaman perang.
Temuan pamflet propaganda Korut di kompleks kepresidenan ini sendiri dianggap sebagai hal yang janggal dan tidak pernah terjadi sebelumnya.
Juru bicara Gedung Biru mengatakan brosur-brosur itu sudah dikumpulkan dan diamankan petugas untuk diselidiki oleh pihak berwenang. Hingga kini, pejabat Gedung Biru belum mengetahui asal propaganda tersebut.
"Kadang-kadang selebaran propaganda diterbangkan Korut dengan balon udara, tapi belum jelas apakah kali ini menggunakan cara yang berbeda," ucap juru bicara tersebut seperti dikutip AFP.
Selama ini, Otoritas Korut kerap menggunakan balon untuk menyebarkan pamflet propagandanya ke wilayah Korsel. Tak jarang, selebaran itu ditemukan di Seoul yang hanya berjarak 56 kilometer dari zona demilitarisasi (DMZ) yang memisahkan kedua negara.
Sejumlah elemen Korut pun dianggap dekat dengan Gedung biru setelah pada 1968 lalu sebuah unit komando 31 menyusup ke Seoul untuk membunuh Presiden Park Chung-hee, meski berhasil digagalkan.
Credit cnnindonesia.com