Selasa, 17 Oktober 2017

Niger Tertarik Gandeng WIKA Bangun Perumahan, Ini Alasannya


Niger Tertarik Gandeng WIKA Bangun Perumahan, Ini Alasannya
Foto: Danang Sugianto/detikFinance



Jakarta - Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou tertarik menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menggarap proyek perumahan di negaranya. BUM konstruksi it menyambut antusias dengan bersiap menjajaki kerja sama.

Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo, mengatakan salah satu alasan Niger tertarik menggunakan jasa WIKA lantaran perseroan sudah cukup banyak pengalaman dalam menggarap proyek-proyek di luar negeri, khususnya kawasan Afrika.

"WIKA sudah lama masuk ke Afrika Utara. Kita sudah pernah di Aljazair sudah, di Libya juga, Tunisia, Dubai, Maroko juga. Jadi perjalan WIKA di Afrika Utara mereka tahu. Mereka menanyakan kepada dubes-dubesnya, siapa di Asia sudah punya pekerjaan dan pengalaman di Afrika Utara," tuturnya di Kantor Pusat WIKA, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Bintang menambahkan, sang Presiden Niger memang menyatakan ingin membangun perumahan yang layak bagi rakyatnya yang berpenghasilan rendah. Sementara WIKA sudah berpengalaman membangun perumahan di Aljazair yang nilainya sekitar Rp 500 miliar.


"Pengalaman di Aljazair kurang lebih 6 bulan proses internal maupun eksternal. Misalnya kita sudah sanggupi nilai di sana, lalu eksternalnya di sana ya kira-kira butuh 4 bulan sampai dengan kontrak," terang Destiawan.
Selain itu, Presiden Niger juga memberikan sinyal tertarik menggunakan jasa WIKA membangun bandara. Menurut Bintang, dalam pertemuan itu ada delegasi yang terus menayakan proyek pembangunan Bandara di Timor Leste yang dibangun WIKA.

"Selain perumahan, tadi bolak-balik tanya di Timor Leste itu bagaimana, nilai investasinya berapa dan lain-lain," tambah Direktur Operasi WIKA, Destiawan Soewardjono.

Destiawan belum bisa memastikan kapan kerja sama itu bisa terwujud, tapi biasanya akan ada pembahasan sekitar 6 bulan sebelum sepakat memulai proyek.



WIKA sendiri berencana menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), jika Niger meminta untuk ditalangi terlebih dahulu proyek yang dinginkan.

"Memang biasanya mereka ingin beli proyeknya setelah sudah jadi. Kita tidak bisa seperti itu, makanya kita gandeng Eximbank. Tapi nanti dilihat dulu Niger masuk mereka atau tidak," pungkasnya.



Credit  finance.detik.com

Jokowi: WIKA akan Cek Potensi Proyek Perumahan di Niger

Jokowi: WIKA akan Cek Potensi Proyek Perumahan di Niger
Foto: Danu Damarjati/detikcom





Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou mengadakan pertemuan bilateral. Salah satu hasilnya yakni tinjauan potensi proyek di Niger yang bisa dikerjakan BUMN Indonesia.

Hal ini dinyatakan Jokowi dalam jumpa pers usai pertemuan bilateral dengan Issoufou di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Jokowi senang dengan pertemuan bersejarah ini, yakni kunjungan pertama Presiden Niger setelah pembukaaan hubungan diplomatik enam tahun lalu.

"Pertemuan ini penting dalam kita mendorong Islam yang rahmatan lil alamin, Islam dengan nilai moderasi dan toleransi, dan kerja sama memajukan Umat Islam," kata Jokowi.

Indonesia mempunyai prioritas politik luar negeri, salah satunya ditujukan ke Afrika. Niger adalah salah satu negara di Afrika Barat.

Pertemuan bilateral barusan membahas peningkatan kerja sama berbasis ekonomi, infrastruktur, dan industri strategis. Kerja sama di bidang infrastruktur yang disebutkan Jokowi yakni penjajakan proyek pembangunan perumahan di Niger.

"Di bidang infrastruktur, saya mendukung rencana pembangunan perumahan rakyat bagi masyarakat di Niger. Dalam hal ini, PT Wika akan melihat langsung potensi proyek yang ada di Niger," kata Jokowi.

PT Wika atau PT Wijaya Karya Tbk adalah salah satu BUMN yang bergerak di sektor konstruksi. Ada pula kerja sama di bidang teknis. Dengan senang hati, kata Jokowi, Indonesia menawarkan kerja sama teknis pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, dan keluarga berencana.

Di bidang perdagangan, Indonesia dan Niger sepakat mengurangi hambatan tarif dan nontarif. Indonesia juga meminta dukungan ke Niger untuk bisa membangun relasi yang lebih baik dengan Economic Community of Western African States (ECOWAS).

Indonesia juga mengundang Republik Niger hadir di acara Indonesia-African Forum pada April 2018 nanti.

Dalam acara ini, ditandatangani nota kesepahan, Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi.

Nota kesepahaman itu berupa pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, serta pembentukan sidang komisi bersama.




Credit  finance.detik.com


Bertemu Presiden Niger, Dirut WIKA Pamer Terminal 3 Soekarno Hatta

Bertemu Presiden Niger, Dirut WIKA Pamer Terminal 3 Soekarno Hatta
Foto: Danang Sugianto/detikFinance



Jakarta - Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Presiden Republik Niger, Mahamadou Issoufou langsung menyambangi kantor PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) di Jalan DI Panjaitan, Cawang, Jakarta Timur.

Rombongan Presiden Niger dengan kawalan ketat tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Seluruh jajaran direksi WIKA pun turut menyambut langsung kedatangannya.

Mahamadou Issoufou beserta seluruh delegasi Niger pun digiring untuk menempati sebuah ruang guna membahas penjajakan rencana kerja sama.

Di depan Presiden Niger, Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo memamerkan hasil karya perseroan yang telah dibangun, seperti Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten.

"Wika sudah bisa berhasil membangun Terminal 3 Ultimate. Terminal ini menjadi salah satu kebanggan," tuturnya di Gedung WIKA, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta memang dibangun oleh Konsorsium yang terdiri dari WIKA, PT Waskita Karya Tbk, PT Hyundai Engineering Co. Ltd, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Jaya Teknik Indonesia dan PT Indulexco. Adapun nilai proyeknya mencapai Rp 4,7 triliun.


Dengan melihat langsung hasil karya WIKA tersebut, Bintang berharap pihaknya bisa menjalin kerja sama dengan Niger.

"Saya percaya pertemuan kita hari ini adalah langkah bisnis yang baik bagi kita dan semua masyarakat Indonesia," tukasnya.

Sebelumnya, usai melakukan pertemuan bilateral, Jokowi mengatakan ketadagangan Presiden Niger tersebut salah satunya untuk melihat potensi proyek di Niger yang bisa dikerjakan BUMN Indonesia.

Pertemuan bilateral itu membahas peningkatan kerja sama berbasis ekonomi, infrastruktur, dan industri strategis. Kerja sama di bidang infrastruktur yang disebutkan Jokowi yakni penjajakan proyek pembangunan perumahan di Niger.

"Di bidang infrastruktur, saya mendukung rencana pembangunan perumahan rakyat bagi masyarakat di Niger. Dalam hal ini, PT Wika akan melihat langsung potensi proyek yang ada di Niger," kata Jokowi.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) adalah salah satu BUMN yang bergerak di sektor konstruksi. Ada pula kerja sama di bidang teknis. Dengan senang hati, kata Jokowi, Indonesia menawarkan kerja sama teknis pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, dan keluarga berencana.

Di bidang perdagangan, Indonesia dan Niger sepakat mengurangi hambatan tarif dan non tarif. Indonesia juga meminta dukungan ke Niger untuk bisa membangun relasi yang lebih baik dengan Economic Community of Western African States (ECOWAS).




Credit  finance.detik.com