Selasa, 17 Oktober 2017

Audrey Azoulay Terpilih Sebagai Direktur Jenderal UNESCO


Gedung UNESCO. Ilustrasi
Gedung UNESCO. Ilustrasi


CB, PARIS -- Dewan Eksekutif UNESCO telah memilih Audrey Azoulay sebagai direktur jenderal mereka yang baru. Azoulay berhasil mengalahkan Hamad bin Abdulaziz al-Kawari dari Qatar yang telah dituding memiliki sikap anti-semetisme selama proses pemilihan.
Azoulay merupakan mantan menteri kebudayaan Prancis berkebangsaan Yahudi. Secara internasional, dia memainkan peran kunci dalam inisiatif bersama Prancis, Uni Emirat Arab, dan UNESCO untuk melindungi warisan budaya di zona konflik yang diumumkan pada Desember 2016.
 
Pada Maret lalu di momen KTT G7, Azoulay juga menandatangani Deklarasi Florence yang mengecam pengahncuran situs-situs budaya. Masih di bulan yang sama, dia juga sempat mempresentasikan Draf Reolusi 2347 tentang perlindungan warisan budaya dalam konflik bersenjata di Dewan Keamanan PBB. Resolusi yang diajukan Prancis, Italia, dan UNESCO belakangan diadopsi dengan suara bulat.
 
Azoulay termasuk di antara sembilan kandidat suksesor Irina Bokova untuk menggantikannya sebagai direktur jenderal UNESCO. Ia diumumkan memenangkan pemilihan sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Israel untuk keluar dari keanggotaan UNESCO.
 
Keputusan Israel mengundurkan diri dari UNESCO terjadi tak lama setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan hal serupa. AS hengkang dari badan pendidikan dan kebudayaan PBB itu karena menganggapnya memiliki sikap anti-Israel.
 
Pencalonan Azoulay sebagai direktur jenderal UNESCO yang baru akan dipresentasikan pada 10 November mendatang untuk mendapatkan persetujuan Majelis Umum UNESCO.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID