Rabu, 04 Januari 2017

China Konfirmasi Latihan Kapal Induk di LCS



 
China Konfirmasi Latihan Kapal Induk di LCS Angkatan laut China mengonfirmasi kapal induk Liaoning miliknya melakukan latihan militer di perairan sengketa Laut China Selatan. (AFP Photo)
 
Jakarta, CB -- Angkatan Laut China mengonfirmasi bahwa kapal induk Liaoning milik negaranya digunakan untuk melakukan serangkaian latihan di kawasan Laut China Selatan pada Senin (2/1), beberapa hari setelah kapal perang itu berlayar mendekati perairan Taiwan dan memicu ketegangan di antara kedua negara tersebut.

Melalui situs mikronya, pasukan angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat menuturkan kapal induk Liaoning buatan Soviet ini mengangkut sejumlah pesawat tempur J-15 dan helikopter militer untuk melakukan latihan penerbangan "di atas perairan yang memiliki situasi rumit."

LCS merupakan perairan yang disengketakan oleh China dan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara. Perairan itu merupakan jalur sibuk dengan total nilai perdagangan mencapai US$ 5 triliun per tahun.

Diberitakan Reuters, pergerakan kapal perang China di perairan Pasifik ini sudah terpantau sejak Desember lalu.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa Kapal Liaoning sejak 26 Desember lalu telah berlayar menuju LCS melalui perairan selatan Taiwan dan Jepang. Taipei turut mewaspadai pergerakan kapal perang Beijing ini dengan menyiagakan militernya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Jepang juga membenarkan pergerakan kapal perang China ini. Kapal pertahanan maritim beserta pesawat patroli P3C Jepang melihat enam kapal angkatan laut China beserta kapal induk Liaoning berlayar di sekitar perairan Jepang. Ini merupakan pertama kalinya Tokyo mengonfirmasi pergerakan kapal perang China yang berlayar di perairan terbuka Pasifik.

Pergerakan kapal China ini dianggap sebagai upaya Beijing menegaskan kekuatan militer dan kapabilitas angkatan laut negaranya.

Menurut editorial kantor berita pemerintah China, Global Times, pembangunan dan pelayaran kapal induk ini semakin menguatkan armada angkatan laut Beijing.

Penguatan ini memungkinkan armada laut China berlayar jauh ke perairan Pasifik timur dan mencari wilayah untuk mendirikan pangkalan angkatan laut jauh dari lepas pantainya.

Lebih jauh, latihan militer ini dianggap memicu meningkatnya ketegangan hubungan antara Beijing dan Taipei. Beberapa minggu lalu, China memprotes keras Amerika Serikat lantaran presiden barunya, Donald Trump, dianggap telah mengabaikan prinsip "Satu China" dengan melakukan komunikasi langsung dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

China kerap memprotes setiap negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing, tapi juga berupaya menjalin hubungan resmi dengan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai wilayah pembangkang karena ingin memerdekakan diri dari Negeri Tirai Bambu itu.





Credit  CNN Indonesia