Jumat, 20 Januari 2017

Tingkatkan Anggaran Militer, Jerman Pertanyakan Agenda AS


 
Tingkatkan Anggaran Militer, Jerman Pertanyakan Agenda AS  
Leyen menjabarkan, Jerman sudah meningkatkan anggaran militer sebesar 2 miliar euro pada 2017 hingga secara keseluruhan mencapai 37 miliar euro, atau sekitar 1,22 persen dari GDP negaranya. /Baz Ratner)
 
Jakarta, CB -- Jerman akhirnya meningkatkan anggaran militernya setelah dikritik presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, karena tak mencapai target biaya pertahanan NATO. Namun, Jerman menuntut penjelasan agenda politik luar negeri AS selanjutnya.

"Kami sudah berjalan ke arah yang benar, tapi memang tak dapat melakukannya dalam waktu satu tahun. Kami ingin Amerika menjelaskan, apa agenda kalian. Yang paling penting, dapat dipercaya," ujar Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (18/1).

Leyen kemudian menjabarkan, NATO menargetkan anggaran pertahananan kolektif hingga 39,2 miliar euro pada 2020 mendatang.

Untuk mencapai target tersebut, Jerman sudah meningkatkan anggaran militer sebesar 2 miliar euro pada 2017 hingga secara keseluruhan mencapai 37 miliar euro, atau sekitar 1,22 persen dari GDP negaranya.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada November lalu mengatakan, negaranya membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mencapai target anggaran pertahanan NATO.

Sejak masa kampanye, Trump terus mengkritik keberadaan NATO. Ia mengeluhkan sejumlah negara yang tak memenuhi target anggaran pertahanan aliansi tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan London Times sepekan sebelum pelantikannya, Trump bahkan menyebut NATO sudah usang karena tak bisa melindungi anggotanya dari terorisme.

Namun pada Kamis (18/1), Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan kepada harian Jerman, Die Welt, bahwa Trump sudah menelepon dan menyatakan AS akan tetap "berkomitmen pada NATO."




Credit  CNN Indonesia