Senin, 30 Januari 2017

Bumi Akan Diserang Robot, Miliuner Teknologi Bangun Bunker


 
Bumi Akan Diserang Robot, Miliuner Teknologi Bangun Bunker  
Ilustrasi bunker (Foto: Click Images/Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Di film terminator, peradaban manusia akan hancur layaknya kiamat karena serangan robot yang kemudian digantikan oleh makhluk cerdas lainnya. Imajinasi cerita fiksi ini rupanya dianggap serius oleh sejumlah miliuner asal Silicon Valley.

Mereka yang mempunyai uang sangat lebih itu, berlomba-lomba mengantisipasinya dengan membangun tempat perlindungan diri atau bunker.

Dilansir dari laporan The New Yorker, Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn, mengaku telah mengumpulkan segala perlengkapan untuk menghadapi situasi kiamat. Hofmann percaya langkahnya itu sudah diikuti 50 persen miliarder Silicon Valley yang bermukim di California.

"Saya memiliki beberapa motor. Sejumlah senjata dan amunisi. Makanan. Saya rasa dengan itu semua saya bisa berlindung di rumah untuk waktu yang cukup lama," tutur Hofmann seperti dikutip dari The Independent, Rabu (25/1).

Selain menimbun persediaan makanan dan alat bertahan hidup yang dilakukan Hofmann tadi, hartawan Silicon Valley memilih membeli bunker dan areal tanah yang luas.

Antonio Garcia Martinez, mantan manajer produk di Facebook, misalnya. Ia baru saja membeli rumah dan dua hektar tanah di sebuah pulau di Samudera Pasifik. Rumah di pulau terpencil itu dilengkapi dengan generator listrik, panel surya, dan persenjataan.

Menurut mantan CEO Reddit Yishan Wong, yang akrab dengan fenomena ini, miliarder Silicon Valley bisa dengan mudah melakukannya berkat uang mereka yang begitu banyak. Wong juga mewajarkan pilihan yang mereka ambil.

"Mereka menganggap ini kejadian yang hampir tidak mungkin, tapi dengan potensi risiko yang begitu besar, menghabiskan segelintir uang mereka untuk berjaga-jaga adalah hal yang logis," pungkas Wong.

Selain Hoffman dan Martinez, miliarder Silicon Valley yang paranoid dengan serangan robot di masa depan adalah CEO Reddit Steve Huffman, mantan eksekutif Yahoo Marvin Liao, dan mantan direktur di Soros Fund Management Robert A. Johnson.

Mereka membangun tempat perlindungan yang lebih mirip disebut benteng yang dapat bertahan dari perang nuklir, wabah penyakit, hingga perang dunia.

Dalam laporan The New Yorker, Hoffman berpendapat orang kaya Silicon Valley justru ketakutan sendiri melihat potensi dari kecerdasan buatan yang mulai mengambil pekerjaan manusia.


Credit  CNN Indonesia