Senin, 16 Januari 2017

Rusia akan Tingkatkan Kemampuan Pangkalan Militer di Suriah



Militer Rusia tetap ingin kehadiran permanen di Suriah.
Rusia akan Tingkatkan Kemampuan Pangkalan Militer di Suriah
Ads by Kiosked
Kendaraan Amfibi Rusia berbaris memasuki Kapal Induk Admiral Kuznetzov. (REUTERS/Yuri Maltsev)
 
CB – Rusia berencana untuk meningkatkan dan memperluas Pangkalan Angkatan Laut dan Udara di Suriah. Negeri Beruang Putih ini akan memperbaiki landasan pacu kedua di Pangkalan Angkatan Udara Hmeimin dekat Latakia, serta Pangkalan Angkatan Laut Tartus.
Hal ini bertujuan untuk bisa menampung pesawat dan kapal perang berukuran besar, di antaranya kapal induk, kapal selam bertenaga nuklir dan pesawat pembom.
Sumber di Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip situs Reuters, Minggu, 15 Januari 2017, menyebutkan, kehadiran Moskow di Laut Tengah ini untuk memperluas spektrum kehadiran dan misi di wilayah penting yang strategis.
“Pangkalan tersebut akan digunakan tidak hanya untuk memerangi terorisme, namun juga untuk mendukung berbagai misi keamanan, mulai dari menyapu ranjau hingga pertempuran melawan pembajakan di laut," kata sumber anonim yang enggan disebutkan identitasnya itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan penarikan sebagian pasukan Rusia dari Suriah, di mana mereka telah membantu pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad. Tetapi, Moskow ingin mempertahankan kehadiran permanen militer Rusia, baik di Hmeimin maupun Tartus.
Selain itu, Rusia masih akan mengerahkan sistem pertahanan darat -ke udara, S-300, dan sistem peluncur rudal pesisir, Bastion, di Tartus. Perjanjian antara Rusia dan Suriah mengenai pangkalan laut permanen di Pelabuhan Tartus, Suriah, akan berlaku untuk kurun waktu minimal selama 49 tahun.
Saat ini, Tartus merupakan satu-satunya pangkalan pendukung Angkatan Laut Rusia di Laut Tengah. Saat ini fasilitas Tartus diawaki secara eksklusif oleh warga sipil.



Credit  VIVA.co.id