CB, London -
Ketika suasana terasa genting, kecemasan manusia mengundang berbagai
dugaan, salah satunya soal Perang Dunia III. Apalagi dengan peningkatan
ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) belakangan ini.
Walaupun begitu, masalah bersama mungkin dapat memaksa pihak-pihak yang bersitegang untuk duduk bersama.
Menurut suatu teori konspirasi teranyar,
presiden Barak Obama dari AS dan presiden Vladimir Putin dari Rusia
kemungkinan besar terlibat dalam konspirasi global untuk melindungi Bumi
dari invasi alien pada September 2017.
Dikutip dari International Business Times pada Senin (31/10/2016), bocoran 'laporan' dokumen sangat rahasia Kremlin telah beredar di dunia maya.
Dalam 'laporan' itu disebutkan bahwa Putin telah beberapa kali berjumpa dengan Wakil Presiden Joe Biden untuk membahas cara menciptakan sistem pertahanan rudal seluruh dunia untuk menghentikan invasi UFO.
Satelit-satelit NASA disebut-sebut telah menemukan armada invasi UFO hingga 'berukuran lebar beberapa kilometer' sedang dalam perjalanan menuju bumi dan akan tiba pada September 2017, demikian dilaporkan pada Minggu lalu oleh tabloid Daily Star di Inggris.
Sementara itu, Inquisitr, suatu penghimpun (aggregator) situs-situs berita, pada Jumat lalu menuliskan, "Ada sebagian orang yang percaya bahwa alien adalah spesies luar angkasa yang doyan perang dan bahwa manusia menghadapi ancaman kebinasaan karena invasi militer dan pembasmian ras kita."
"Sebagian lagi yakin bahwa alien adalah spesies yang ramah untuk menyelamatkan Bumi dari Perang Dunia III antara AS dan Rusia."
Teori konspirasi sudah bertaburan dalam ruang-ruang obrolan internet sejak setidaknya Januari 2014. Pihak-pihak yang percaya yakin bahwa invasi itu sudah diramalkan oleh Nostradamus dan kitab Wahyu dalam Alkitab.
Namun demikian, tidak ada saluran berita lain yang mengulas cerita itu dan tidak ada bukti bahwa Gedung Putih, Pentagon, NASA, atau badan pemerintah AS sedang bersiap menghadapi invasi yang digembar-gemborkan itu.
Tapi hal itu tidak menghentikan sejumlah warga AS untuk menelan kisah seperti itu. Menurut beberapa polling, sebagian besar warga AS percaya adanya kehidupan alien.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan riset pemasaran YouGov mengungkapkan pada tahun lalu bahwa 56 persen warga Jerman mempercayai hal tersebut, demikian pula dengan 54 persen warga AS dan 52 persen warga Inggris.
Hanya seperlima warga Amerika dan Inggris yang mengatakan mereka tidak yakin adanya kehidupan berkecerdasan di luar Bumi.
Survei pada 2012 oleh National Geographic mengungkapkan bahwa lebih banyak warga AS yang yakin alien bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.
Dalam pol itu, sekitar 77 persen warga AS mengatakan bahwa, pada suatu masa, alien sudah pernah mengunjungi Bumi.
Walaupun begitu, masalah bersama mungkin dapat memaksa pihak-pihak yang bersitegang untuk duduk bersama.
Dikutip dari International Business Times pada Senin (31/10/2016), bocoran 'laporan' dokumen sangat rahasia Kremlin telah beredar di dunia maya.
Dalam 'laporan' itu disebutkan bahwa Putin telah beberapa kali berjumpa dengan Wakil Presiden Joe Biden untuk membahas cara menciptakan sistem pertahanan rudal seluruh dunia untuk menghentikan invasi UFO.
Satelit-satelit NASA disebut-sebut telah menemukan armada invasi UFO hingga 'berukuran lebar beberapa kilometer' sedang dalam perjalanan menuju bumi dan akan tiba pada September 2017, demikian dilaporkan pada Minggu lalu oleh tabloid Daily Star di Inggris.
Sementara itu, Inquisitr, suatu penghimpun (aggregator) situs-situs berita, pada Jumat lalu menuliskan, "Ada sebagian orang yang percaya bahwa alien adalah spesies luar angkasa yang doyan perang dan bahwa manusia menghadapi ancaman kebinasaan karena invasi militer dan pembasmian ras kita."
"Sebagian lagi yakin bahwa alien adalah spesies yang ramah untuk menyelamatkan Bumi dari Perang Dunia III antara AS dan Rusia."
Teori konspirasi sudah bertaburan dalam ruang-ruang obrolan internet sejak setidaknya Januari 2014. Pihak-pihak yang percaya yakin bahwa invasi itu sudah diramalkan oleh Nostradamus dan kitab Wahyu dalam Alkitab.
Namun demikian, tidak ada saluran berita lain yang mengulas cerita itu dan tidak ada bukti bahwa Gedung Putih, Pentagon, NASA, atau badan pemerintah AS sedang bersiap menghadapi invasi yang digembar-gemborkan itu.
Tapi hal itu tidak menghentikan sejumlah warga AS untuk menelan kisah seperti itu. Menurut beberapa polling, sebagian besar warga AS percaya adanya kehidupan alien.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan riset pemasaran YouGov mengungkapkan pada tahun lalu bahwa 56 persen warga Jerman mempercayai hal tersebut, demikian pula dengan 54 persen warga AS dan 52 persen warga Inggris.
Hanya seperlima warga Amerika dan Inggris yang mengatakan mereka tidak yakin adanya kehidupan berkecerdasan di luar Bumi.
Survei pada 2012 oleh National Geographic mengungkapkan bahwa lebih banyak warga AS yang yakin alien bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.
Dalam pol itu, sekitar 77 persen warga AS mengatakan bahwa, pada suatu masa, alien sudah pernah mengunjungi Bumi.
Psikologi UFO
Susan Krauss Whitbourne, seorang profesor psikologi dan ilmu otak di
University of Massachussetts, Amherst, mengatakan bahwa jejaring sosial
dan situs web khusus UFO telah membantu menyuburkan teori konspirasi
tentang invasi dan temuan UFO.
Kata Whitbourne kepada IBTimes UK, "Orang sekarang juga memiliki lebih banyak saluran berita. Kamu bisa mencari orang yang mendengarkanmu dan mereka juga bisa meraih informasi yang sekedar menguatkan hal-hal yang sudah ada padamu."
"Menurut saya, orang yang bersikap skeptis akan selalu bersikap skeptis atau sebaliknya. Sekali saja orang memiliki sistem kepercayaan, ia mencocokkan fakta-fakta ke dalam sistem kepercayaan itu, sehingga saya tidak yakin ada orang yang melihat hal demikian secara rasional."
Cukup banyak para ilmuwan NASA dan para peneliti lain di antara orang-orang yang mempercayai hal tersebut. Para ilmuwan memberitahukan Kongres pada 2014 bahwa komponen-komponen yang diperlukan untuk kehidupan "mungkin bertebaran" dalam galaksi Bima Sakti. Ahli astrofisika populer Neil deGrasse Tyson pun percaya adanya alien.
Bahkan, baru-baru ini para peneliti di University of California Berkeley mengatakan mereka menggunakan salah satu teleskop terbesar sedunia untuk menjelajahi kemungkinan adanya kehidupan di suatu bintang berjarak sekitar 1.500 tahun cahaya dari Bumi.
Kata Whitbourne kepada IBTimes UK, "Orang sekarang juga memiliki lebih banyak saluran berita. Kamu bisa mencari orang yang mendengarkanmu dan mereka juga bisa meraih informasi yang sekedar menguatkan hal-hal yang sudah ada padamu."
"Menurut saya, orang yang bersikap skeptis akan selalu bersikap skeptis atau sebaliknya. Sekali saja orang memiliki sistem kepercayaan, ia mencocokkan fakta-fakta ke dalam sistem kepercayaan itu, sehingga saya tidak yakin ada orang yang melihat hal demikian secara rasional."
Cukup banyak para ilmuwan NASA dan para peneliti lain di antara orang-orang yang mempercayai hal tersebut. Para ilmuwan memberitahukan Kongres pada 2014 bahwa komponen-komponen yang diperlukan untuk kehidupan "mungkin bertebaran" dalam galaksi Bima Sakti. Ahli astrofisika populer Neil deGrasse Tyson pun percaya adanya alien.
Bahkan, baru-baru ini para peneliti di University of California Berkeley mengatakan mereka menggunakan salah satu teleskop terbesar sedunia untuk menjelajahi kemungkinan adanya kehidupan di suatu bintang berjarak sekitar 1.500 tahun cahaya dari Bumi.
Credit Liputan6.com