Senin, 05 September 2016

Sempat Dilatih Khusus AS, Khalimov Disebut Jadi Komandan ISIS


Gerakan ISIS
Gerakan ISIS
 
CB, BAGHDAD -- Mantan komandan pasukan yang dilatih AS dari Tajikistan telah membelot. Menurut laporan media Irak, ia kini diangkat menjadi komandan perang baru ISIS di  Mosul.

"Ada informasi, komandan baru kepala militer ISIS bernama Tajik Gulmurod Khalimov telah diangkat, setelah pembunuhan pemimpin sebelumnya, Abu Omar al-Shishani," ujar seorang sumber d provinsi Nineveh, Mosul, kepada Al Sumaria, seperti dilansir dari RT.

Sejak jatuhnya Mosul ke tangan pasukan ISIS pada Juni 2014, Pemerintah Irak dibantu AS tanpa henti berusaha merebut kembali kota kedua terbesar setelah Baghdad itu.
Sebagai bagian dari upaya melawan ISIS, koalisi pimpinan Amerika menggunakan serangan pesawat tak berawak untuk membunuh tokoh-tokoh kunci ISIS.

Pada Maret lalu, Pemerintah AS mengatakan telah memiliki target untuk membunuh Abu Omar al-Shishani. Klaim tersebut awalnya ditolak oleh ISIS, tapi kemudian mereka mengakui panglima perang mereka itu dibunuh pada Juli lalu dalam pertempuran di Shirqat.

Sumber dari Al Sumaria  mengatakan setelah serangan itu, ISIS tidak mengumumkan komandan baru karena takut pemimpin mereka akan menjadi target pembunuhan AS dan Irak.

Sebagian pemimpin ISIS diangkat di Suriah dan hanya beberapa dari mereka yang diangkat di Irak. Karena takut terdeteksi AS, komandan gerilyawan memimpin secara rahasia dan jarang tampil di depan publik.

Jika Khalimov benar-benar diangkat menjadi komandan, pasukan AS dan Irak akan berhadapan dengan komandan yang sangat terlatih. Khalimov tercatat sebelumnya pernah menerima pelatihan khusus di AS.

Sebelum membelot ke ISIS tahun lalu, Khalimov adalah mantan kolonel operasi khusus Tajik (OMON), komandan polisi dan penembak jitu militer. Setelah menghilang pada April 2015, ia muncul sebulan kemudian dalam pidato di sebuah video berdurasi 10 menit yang menunjukkan ia bersumpah membawa milisi ke Tajikistan, Rusia dan Amerika Serikat.

Khalimov diketahui pernah melakukan lima program pelatihan kontraterorisme di AS dan Tajikistan melalui bantuan Diplomatik Departemen Luar Negeri AS. Selama berkarir di Tajikistan, Khalimov juga pernah menjalankan berbagai pelatihan di Rusia.

Setelah mengumumkan pembelotan ke ISIS, ayah delapan anak itu masuk ke dalam jajaran orang yang paling dicari tidak hanya di Tajikistan tapi juga secara global. Istri keduanya (mantan sekretaris pers untuk layanan bea cukai Tajik) yang bergabung dengan pemberontak juga dicari oleh pihak berwenang.

Khalimov dicari atas tuduhan pengkhianatan, menjadi bagian dari sebuah kelompok bersenjata dan untuk secara ilegal berpartisipasi dalam konflik bersenjata di negara-negara lain. Setelah pembelotan Khalimov ini, Interpol mengeluarkan Red Notice untuk menangkap dan ekstradisinya untuk kembali ke Tajikistan.

Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah tiga juta dolar AS untuk siapapun yang bisa menangkap atau membunuhnya. "Departemen Luar Negeri AS akan memberi imbalan sampai tiga juta dolar AS untuk informasi yang mengarahkan ke lokasi, penangkapan, atau pembunuhan Gulmurod Khalimov," tulis sebuah pengumuman.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID