MOSKOW
- Wakil Menteri Pertahanan Rusia mengusulkan negera-negara anggota NATO
untuk melanjutkan diskusi mereka terkait situasi politik dan militer di
Eropa pada bulan September mendatang. Rusia berharap, pertemuan itu
bisa menghindari perlombaan senjata di Eropa.
"Hasil yang diinginkan dari konsultasi tersebut harus menjadi konsensus tentang apa yang perlu dilakukan untuk menghindari konfrontasi lebih lanjut dan perlombaan senjata di Eropa," kata Anatoly Antonov, disitat dari Sputniknews, Senin (5/9/2016).
"Kami menyarankan bahwa negara-negara NATO harus terus tukar pendapat dengan Moskow, mengatakan, pada bulan September tahun ini berdasarkan situasi militer dan politik di Eropa untuk mempertimbangkan keputusan pertemuan Warsawa," sambung Antonov.
Berbicara pada KTT NATO bulan Juli di Warsawa, Polandia, Antonov mengatakan bahwa Moskow telah menegaskan kembali kesiapannya untuk mengadakan dialog yang konstruktif dengan blok 28-negara.
"Sangat penting bahwa, meskipun perbedaan yang luar biasa, kami menyatakan kesediaan untuk mengadakan dialog yang konstruktif pada isu-isu kepentingan bersama," katanya.
Sejak tahun 2014, NATO telah membangun kehadiran militernya di negara-negara Eropa timur yang berbatasan dengan Rusia, menggunakan dugaan campur tangan Moskow dalam konflik internal Ukraina sebagai dalih untuk bergerak. Moskow telah berulang kali membantah klaim tersebut dan memperingatkan aliansi yang penumpukan militer di sepanjang perbatasan Rusia adalah provokatif dan dapat mengancam stabilitas regional dan global.
"Hasil yang diinginkan dari konsultasi tersebut harus menjadi konsensus tentang apa yang perlu dilakukan untuk menghindari konfrontasi lebih lanjut dan perlombaan senjata di Eropa," kata Anatoly Antonov, disitat dari Sputniknews, Senin (5/9/2016).
"Kami menyarankan bahwa negara-negara NATO harus terus tukar pendapat dengan Moskow, mengatakan, pada bulan September tahun ini berdasarkan situasi militer dan politik di Eropa untuk mempertimbangkan keputusan pertemuan Warsawa," sambung Antonov.
Berbicara pada KTT NATO bulan Juli di Warsawa, Polandia, Antonov mengatakan bahwa Moskow telah menegaskan kembali kesiapannya untuk mengadakan dialog yang konstruktif dengan blok 28-negara.
"Sangat penting bahwa, meskipun perbedaan yang luar biasa, kami menyatakan kesediaan untuk mengadakan dialog yang konstruktif pada isu-isu kepentingan bersama," katanya.
Sejak tahun 2014, NATO telah membangun kehadiran militernya di negara-negara Eropa timur yang berbatasan dengan Rusia, menggunakan dugaan campur tangan Moskow dalam konflik internal Ukraina sebagai dalih untuk bergerak. Moskow telah berulang kali membantah klaim tersebut dan memperingatkan aliansi yang penumpukan militer di sepanjang perbatasan Rusia adalah provokatif dan dapat mengancam stabilitas regional dan global.
Credit Sindonews