VLADIVOSTOK - Presiden
Rusia Vladimir Putin Vladimir Putin menegaskan, Crimea sudah kembali
menjadi bagian dari Rusia, dan dunia internasional harus mulai menerima
fakta tersebut.
Pemimpin Negeri Beruang Merah itu mengatakan, masyarakat Crimea sudah menentukan pilihan, dan itu adalah untuk kembali bersatu dengan Rusia. Oleh karena itu, dunia internasional, termasuk didalamnya Ukraina dan Rusia harus menerima fakta tersebut.
"Masyarakat Crimea sudah membuat keputusan mengenai hal itu. Isu tersebut sudah ditutup secara historis, tidak ada apapun kembali ke sistem sebelumnya," kata Putin dalam sebuah pernyataan, sepeti dilansir Itar-tass pada Minggu (4/9).
Kiev sejauh ini masih tidak menerima bahwa Crimea sudah memutuskan untuk memsihakan diri dari mereka, dan kembali ke Rusia. Ukraina tetap menganggap Rusia mencaplok wilayah yang berada di semenanjung Laut Hitam itu dari tangan mereka.
Pendapat Ukraina tersebut mendapat dukungan dari AS. Sebagai bentuk dukungan, AS menjatuhkan sanksi ekonomi kepada para petinggi Crimea dan juga pejabat Rusia yang mendukung rederendum di Crimea dua tahun lalu. Sama dengan Kiev, Washington menganggap referendum itu ilegal, dan Crimea sudah diambil paksa dari tangan Ukraina.
Pemimpin Negeri Beruang Merah itu mengatakan, masyarakat Crimea sudah menentukan pilihan, dan itu adalah untuk kembali bersatu dengan Rusia. Oleh karena itu, dunia internasional, termasuk didalamnya Ukraina dan Rusia harus menerima fakta tersebut.
"Masyarakat Crimea sudah membuat keputusan mengenai hal itu. Isu tersebut sudah ditutup secara historis, tidak ada apapun kembali ke sistem sebelumnya," kata Putin dalam sebuah pernyataan, sepeti dilansir Itar-tass pada Minggu (4/9).
Kiev sejauh ini masih tidak menerima bahwa Crimea sudah memutuskan untuk memsihakan diri dari mereka, dan kembali ke Rusia. Ukraina tetap menganggap Rusia mencaplok wilayah yang berada di semenanjung Laut Hitam itu dari tangan mereka.
Pendapat Ukraina tersebut mendapat dukungan dari AS. Sebagai bentuk dukungan, AS menjatuhkan sanksi ekonomi kepada para petinggi Crimea dan juga pejabat Rusia yang mendukung rederendum di Crimea dua tahun lalu. Sama dengan Kiev, Washington menganggap referendum itu ilegal, dan Crimea sudah diambil paksa dari tangan Ukraina.
Credit Sindonews