CB, Norilsk - Sebuah sungai di Norilsk, Rusia
tiba-tiba berubah warna jadi merah terang pada Selasa 6 September 2016
lalu. Penampakannya lebih mirip pembuluh darah daripada aliran air.
Kejadian aneh itu memicu kehebohan di kalangan penduduk setempat. Pemerintah pun memerintahkan dilakukannya penyelidikan, untuk mengetahui apakah ada kerusakan pipa di area kota yang dikenal sebagai produsen nikel itu.
Pengguna media sosial pun mengunggah foto yang memperlihatkan Sungai
Daldykan yang menjadi merah. Beberapa di antaranya menulis bahwa Juni
lalu sungai tersebut juga telah berubah warna.
Beberapa netizen memperkirakan bahwa zat besi yang terdapat di tanah menjadi penyebab warna merah. Namun pengguna lainnya mengatakan, berubahnya warna itu lebih mungkin disebabkan karena limbah industri.
"Kebocoran terjadi di sungai dari pabrik Nadezhda," ujar salah seorang warga Norilsk, Yekaterina Baslyga, dalam Instagram.
"Kamu akan takut jika melihat ini. Dan orang-orang masih terus mengumpulkan jamur dan buah beri."
Dikutip dari The Guardian, Kamis (8/9/2016), Sungai Daldykan berada di dekat pabrik metalurgi Nadezhda yang dikelola Norilsk Nickel, produsen nikel dan paladium terbesar di dunia.
Kementerian sumber daya dan lingkungan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya sedang menyelidiki pengaduan atas adanya polusi kimia yang kemungkinan disebabkan oleh patahnya pipa Norilsk Nickel.
Sementara itu Norilsk Nickel membantah perubahan itu disebabkan karena polusi aktivitas pabrik dan menyebut bahwa warna sungai tak berbeda dari kondisi biasa. Namun perusahaan itu telah mengurangi kegiatan produksi sementara penyelidikan dilakukan.
Menurut seorang kandidat PhD dari Vernadsky Institute for Geochemistry and Analytical Chemistry, Denis Koshevoi, Norilsk Nickel memompa larutan kimia dari Nadezhda ke bendungan pembuangan. Mereka juga memompa konsentrat logam dari pabrik bijih ke Nadezhda.
"Secara periodik terdapat sejumlah insiden ketika pipa patah dan cairan tumpah dan masuk ke Daldykan--itu yang menyebabkan perubahan warna," ujar Koshevoi.
Sungai-Sungai yang Memerah
Peristiwa serupa pernah menimpa Sungai Beirut (Nahr Bayrut) di Lebanon pertengahan Februari 2012. Sungai secara misterius berubah warna jadi merah darah setelah aliran cairan merah tak dikenal mulai mengalir dari tepian selatan Sungai Furn al-Shubbak. Air merah itu lalu mengalir ke Laut Mediterania, hingga warnanya memudar.
Petugas sudah berusaha mencari saluran limbah yang bertanggung jawab membuang cairan merah itu, tapi tak menemukan apapun.
Fenomena aneh pun terjadi di aliran Sungai Yangtze, sungai terpanjang di China. Airnya tiba-tiba berubah merah serupa warna jus tomat, jika dianggap terlalu berlebihan disamakan dengan darah.
Penduduk barat daya Kota Chongqing kali pertama menjumpai keanehan pada sungai yang dijuluki "jalur air emas" itu pada Kamis 6 September 2012 lalu.
Air berwarna merah terang itu tak hanya terkonsentrasi di sekitar Chongqing, pusat industri terbesar di barat daya China, tetapi juga di sejumlah titik lain di sepanjang sungai.
Para penyidik belum menentukan penyebab dari fenomena tak biasa itu. Namun laporan Telegraph melaporkan, pejabat lingkungan menduga, warna air menjadi merah disebabkan limbah industri. Atau mungkin disebabkan lumpur merah yang terbawa oleh banjir di hulu.
Kejadian aneh itu memicu kehebohan di kalangan penduduk setempat. Pemerintah pun memerintahkan dilakukannya penyelidikan, untuk mengetahui apakah ada kerusakan pipa di area kota yang dikenal sebagai produsen nikel itu.
Beberapa netizen memperkirakan bahwa zat besi yang terdapat di tanah menjadi penyebab warna merah. Namun pengguna lainnya mengatakan, berubahnya warna itu lebih mungkin disebabkan karena limbah industri.
"Kebocoran terjadi di sungai dari pabrik Nadezhda," ujar salah seorang warga Norilsk, Yekaterina Baslyga, dalam Instagram.
"Kamu akan takut jika melihat ini. Dan orang-orang masih terus mengumpulkan jamur dan buah beri."
Dikutip dari The Guardian, Kamis (8/9/2016), Sungai Daldykan berada di dekat pabrik metalurgi Nadezhda yang dikelola Norilsk Nickel, produsen nikel dan paladium terbesar di dunia.
Kementerian sumber daya dan lingkungan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya sedang menyelidiki pengaduan atas adanya polusi kimia yang kemungkinan disebabkan oleh patahnya pipa Norilsk Nickel.
Sementara itu Norilsk Nickel membantah perubahan itu disebabkan karena polusi aktivitas pabrik dan menyebut bahwa warna sungai tak berbeda dari kondisi biasa. Namun perusahaan itu telah mengurangi kegiatan produksi sementara penyelidikan dilakukan.
Menurut seorang kandidat PhD dari Vernadsky Institute for Geochemistry and Analytical Chemistry, Denis Koshevoi, Norilsk Nickel memompa larutan kimia dari Nadezhda ke bendungan pembuangan. Mereka juga memompa konsentrat logam dari pabrik bijih ke Nadezhda.
"Secara periodik terdapat sejumlah insiden ketika pipa patah dan cairan tumpah dan masuk ke Daldykan--itu yang menyebabkan perubahan warna," ujar Koshevoi.
Sungai-Sungai yang Memerah
Peristiwa serupa pernah menimpa Sungai Beirut (Nahr Bayrut) di Lebanon pertengahan Februari 2012. Sungai secara misterius berubah warna jadi merah darah setelah aliran cairan merah tak dikenal mulai mengalir dari tepian selatan Sungai Furn al-Shubbak. Air merah itu lalu mengalir ke Laut Mediterania, hingga warnanya memudar.
Petugas sudah berusaha mencari saluran limbah yang bertanggung jawab membuang cairan merah itu, tapi tak menemukan apapun.
Fenomena aneh pun terjadi di aliran Sungai Yangtze, sungai terpanjang di China. Airnya tiba-tiba berubah merah serupa warna jus tomat, jika dianggap terlalu berlebihan disamakan dengan darah.
Penduduk barat daya Kota Chongqing kali pertama menjumpai keanehan pada sungai yang dijuluki "jalur air emas" itu pada Kamis 6 September 2012 lalu.
Air berwarna merah terang itu tak hanya terkonsentrasi di sekitar Chongqing, pusat industri terbesar di barat daya China, tetapi juga di sejumlah titik lain di sepanjang sungai.
Para penyidik belum menentukan penyebab dari fenomena tak biasa itu. Namun laporan Telegraph melaporkan, pejabat lingkungan menduga, warna air menjadi merah disebabkan limbah industri. Atau mungkin disebabkan lumpur merah yang terbawa oleh banjir di hulu.
Credit Liputan6.com