Selasa, 06 September 2016

Janji Luhut: Kita Bongkar Calo-calo yang Bikin Harga Gas Jadi Mahal

 
Janji Luhut: Kita Bongkar Calo-calo yang Bikin Harga Gas Jadi Mahal  
Foto: Lamhot Aritonang
 
Jakarta -Ada sekitar 60 perusahaan trader gas di Indonesia, tapi hampir semuanya tak punya infrastruktur, hanya bertindak sebagai calo pemburu rente saja tanpa modal.

Mereka mendapat alokasi gas lalu menjualnya ke trader lain, karena tak punya pipa untuk menyalurkan gas, dan begitu seterusnya hingga ke pembeli akhir. Trader ini membuat rantai pasokan gas menjadi panjang, harga gas di Indonesia menjadi tidak efisien.

Demikian dijelaskan Faisal dalam tulisan di blog pribadinya yang berjudul 'Lezatnya Berburu Rente dari Bisnis Gas' (2/9/2016).

Menko Kemaritiman sekaligus Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan, mengaku sudah mengendus ulah para calo gas ini. Luhut berjanji akan segera 'membongkar' trader-trader gas yang hanya menjadi calo ini, agar rantai distribusi menjadi pendek dan harga lebih efisien.

"Ya, itu (trader hanya menjadi calo) kita nggak mau, kita lihat satu-satu, kita bongkar semua," ujar Luhut saat ditemui di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (5/9/2016).

Pihaknya akan menertibkan trader-trader nakal supaya harga gas tak mahal. Kalau harga gas terjangkau, tentu biaya produksi barang-barang jadi lebih murah, ujung-ujungnya masyarakat yang diuntungkan. "Kita lagi cari (solusi), kita atur yang terbaik dan paling menguntungkan buat masyarakat," tegasnya.

Untuk menurunkan harga gas untuk industri di dalam negeri, Luhut juga telah menemui Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Kata Luhut, Sri Mulyani sudah sepakat akan mengurangi penerimaan negara dari gas bumi demi mendorong pertumbuhan industri nasional.

"Kita sudah bicara dengan Menkeu, saya kemarin sudah ngomong sama Bu Sri Mulyani, saya juga lagi ngitung, kita lagi menghitung. Kita sepakat gas untuk pendorong ekonomi, nggak cuma untuk revenue (pendapatan) negara saja," tutur Luhut.

Kini pemerintah sedang menghitung, berapa pendapatan negara yang bisa dikurangi untuk menekan harga gas di hulu. "Nah itu (pendapatan bagian negara dari gas) dikurangi berapa biar harga gas di hilir dekat dekat di US$ 4-5/MMbtu," tutupnya.




Credit  detikfinance