Senin, 05 September 2016

Hitung Mundur Misi Pencarian Benih Kehidupan di Asteroid

Misi OSIRIS-Rex akan diluncurkan pada Kamis 8 September 2016
Hitung Mundur Misi Pencarian Benih Kehidupan di Asteroid
Pesawat OSIRIS-REx (www.space.com/NASA)
 
CB – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sebentar lagi akan meluncurkan misi penting di antariksa. NASA berencana meluncurkan misi Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security-Regolith Explorer (OSIRIS-REx) pada Kamis pekan ini.
Misi ini akan mencari benih-benih kehidupan di asteroid dekat Bumi, Bennu. Misi ini akan mengambil sampel dari asteroid Bennu dan kemudian membawa kembali ke Bumi untuk didalami kemungkinan benih-benih kehidupan di sana. Misi ini menghabiskan dana US$800 juta.
Pesawat OSIRIS-REx akan menjalankan misi selama dua tahun untuk mendekati asteroid Bennu pada Juli 2018. Asteroid ini lebarnya mencapai 500 meter. Setelah mendekati, mengambil sampel asteroid, dijadwalkan pesawat akan mengirim sampel ke Bumi pada September 2023.
Dikutip dari Space.com, Senin, 5 September 2016, pesawat OSIRIS-REx rencananya 8 September 2016 akan meluncur dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat dengan menumpang roket Atlas V.
Peluncuran misi penting itu sama dengan lokasi peluncuran satelit Facebook melalui roket SpaceX yang meledak pada beberapa hari lalu. Namun insiden SpaceX itu tak berdampak pada jadwal peluncuran misi OSIRIS-REx.
"OSIRIS-REX masih (sesuai jadwal) 8 September. Pengecekan awal menunjukkan roket dan pesawat dalam kondisi aman dan siap," tulis pejabat NASA dalam akun Twitternya usai meledaknya roket SpaceX.
Peneliti misi ini mengatakan, Bennu memiliki arti penting untuk mengungkap kehidupan awal yang mungkin hadir di Bumi. Asteroid Bennu diyakini memiliki beberapa bahan kaya organik dan paling primitif di Tata Surya.
"Kami berpikir ini (asteroid Bennu) awalnya menyuling gas selama masa awal Tata Surya, inilah yang menjadi alasan utama kami memilih misi ini," ujar Daniel Scheeres, pemimpin tim ilmuwan radio misi OSIRIS-REx.
Pengamatan misi ini akan membantu peneliti mendefinisikan pemahaman atas kemungkinan ancaman Bennu kepada Bumi. "Dengan mengunjungi Bennu, kita dapat sangat pasti menentukan orbit Bennu dan menentukan kekuatan fisik yang memengaruhi dan kita bisa memprediksi Bennu secara lebih baik dalam beberapa ratus tahun," kata Scheeres.
Tercatat misi OSIRIS-REx bukan merupakan misi mengambil sampel asteroid pertama kali dalam sejarah. Sebelumnya misi pengambilan sampel batu antariksa dilakukan oleh Jepang melalui misi Hayabusa.
Misi Hayabusa itu berhasil mengirimkan kembali bagian kecil dari asteroid Itokawa pada 2010. Berhasil, kemudian Jepang mengirimkan misi kedua, Hayabusa 2 pada Desember 2014 untuk mengambil sampel dari asteroid yang berbeda.





Credit  VIVA.co.id