Senin, 05 September 2016

Filipina Prihatin Kehadiran Kapal China di Wilayah Sengketa


Enam kapal terpantau. Kemlu Filipina panggil Dubes China.
Filipina Prihatin Kehadiran Kapal China di Wilayah Sengketa
Personel AL China (PLAN) dalam sebuah parade militer. (blogs.reuters.com)
 
CB – Kementerian Pertahanan Filipina meminta China untuk menjelaskan keberadaan kapal patroli mereka dekat Scarborough Shoal, gugusan pulau karang yang disengketakan di Laut China Selatan.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, mengungkapkan "keprihatinan serius" atas meningkatnya kehadiran kapal-kapal milik China tersebut.
"Pesawat Angkatan Udara Filipina melihat empat kapal penjaga pantai dan dua kapal tongkang China. Kehadiran mereka yang begitu banyak kapal menyebabkan keprihatinan serius," kata Lorenzana, seperti dikutip situs Inquirer, Minggu, 4 September 2016.
Ia mengatakan, pada awal tahun ini, China mencoba untuk membawa kapal tongkang pengeruk dalam upaya nyata untuk mengubah Scarborough Shoal menjadi sebuah pulau buatan.
"Jika mereka mencoba untuk membangun apa pun di sana (Scarborough Shoal). Ini jelas memiliki efek yang jauh lebih buruk bagi situasi keamanan," ungkap dia.
Kementerian Luar Negeri Filipina langsung memanggil Duta Besar China untuk Filipina guna dimintai penjelasan soal aksi sepihak militer Tirai Bambu itu.
Meski begitu, Kedutaan Besar China di Manila tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Scarborough Shoal terletak hanya 230 kilometer (650 mil) dari Luzon, pulau utama Filipina, memang telah lama menjadi rebutan kedua negara.
Sedangkan, jaraknya dengan China mencapai 650 kilometer. Scarborough Shoal dikenal wilayah yang kaya akan sumberdaya laut dan berada dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.
Tak hanya Filipina dan China. Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan juga memiliki klaim atas Laut China Selatan, di mana menghasilkan nilai ekonomi lebih dari US$5 triliun per tahun pada sektor perdagangan.




Credit  VIVA.co.id