Selasa, 14 Juni 2016

Penembakan di Orlando, Senjata AR-15 Dijual Bebas di Amerika

 Penembakan di Orlando, Senjata AR-15 Dijual Bebas di Amerika  
"The Crusader," pistol rifle AR-15 buatan Spike's Tactical of Apopka, Florida. Spike's Tactical/Facebook video screenshot 
 
CB, Jakarta - Omar Mateen membawa dua senjata saat menembaki klub gay, Pulse Nightclub, Ahad, 12 Juni 2016. Pihak otoritas setempat menyebutkan Mateen membawa Pistol Handgun 9 milimeter dan AR-15 kaliber 0,223—gaya senapan semi-otomatis. Kedua senjata dibeli secara legal sepekan sebelum insiden penembakan tersebut di Florida.

Mateen adalah seorang penjaga keamanan yang berlisensi untuk membawa senjata. Di Florida, warga tidak perlu lisensi untuk membeli atau membawa senapan seperti AR-15. "Ada masa tunggu tiga hari untuk membeli pistol seperti Glock Mateen seperti yang dia miliki. Berbeda dengan pembelian AR-15 yang tidak memiliki waktu tunggu," seperti dikutip dari Rollingstone.com pada Selasa, 13 Juni 2016.

Menurut Mother Jones, model ini dikenal sebagai "Black Mamba," dan yang memiliki spesifikasi pemicu militer dan berkapasitas 30 putaran magazine. AR-15 adalah salah satu senjata yang paling populer dan paling mudah diperoleh di Amerika Serikat. Pada 2013, National Shooting Sports Foundation memperkirakan 5-8,2 juta senjata beredar.



Angka penjualan diduga terus meningkat setiap tahun. Namun, secara pasti jumlah itu sulit dihitung karena pemerintah federal tidak melacak penjualan atau mengharuskan pembeli untuk mendaftarkan kepemilikan senjata laras panjang.

AR singkatan dari ArmaLite Rifle. Semula, ArmaLite mengembangkan senjata untuk militer AS pada 1950-an. Berdasarkan versi militer, hampir tidak bisa dibedakan dari AR-15 dan M-16. Hari Colt memegang merek dagang AR-15, tapi sebanyak 282 produsen membuat versi mereka sendiri dari pistol dan bagian-bagiannya.

AR-15 dirancang untuk militer Amerika Serikat. Senjata ini efektif memberondong sejumlah musuh dengan efisiensi maksimum dan mudah. "Itulah mengapa AR-15 tetap menjadi senjata pilihan bagi militer Amerika Serikat selama lebih dari 50 tahun," kata pengacara Josh Koskoff dalam sebuah pernyataan.

  
"Ini adalah standar emas untuk membunuh musuh dalam pertempuran, hanya karena telah menjadi standar emas untuk pembunuhan massal warga sipil yang tidak bersalah," katanya.

Peredaran AR-15 sempat dilarang pemerintah federal pada 1994. Namun, pelarangan tersebut dicabut pasca-kongres pada 2004. Upaya pemerintah memperbarui larangan gagal.


Musim panas lalu, Wal-Mart, penjual senjata terbesar di Amerika, mengumumkan akan menghentikan penjualan AR-15. Namun hingga Senin, 13 Juni 2016, waktu Amerika, AR-15, baik senjata maupun perangkatnya, masih tersedia di situs-situs retail.



Credit  TEMPO.CO