Jumat, 05 Desember 2014

Drone dan Hacker Bisa Bunuh Penumpang Pesawat


Drone dan Hacker Bisa Bunuh Penumpang Pesawat 
 Drone dinilai bisa mengganggu lalu lintas pesawat komersial. (Getty Images/Brendon Thorne)
 
 
Jakarta,CB -- Pesawat tanpa awak atau drone dan serangan siber diprediksi dapat menimbulkan risiko kecelakaan pada pesawat komersial yang berujung pada kematian penumpang, menurut perusahaan asuransi Allianz asal Jerman.

Menurut Allianz, penggunaan drone komersial yang saat ini sedang berkembang, tidak memiliki standar penerbangan atau manajemen lalu lintas yang diatur secara internasional.

"Potensi risiko sangat jelas, yaitu tabrakan atau kerusakan atau cedera, dan ada kewajiban yang harus diselesaikan (oleh pihak asuransi)," tulis pihak Allianz dalam sebuah forum yang membahas keselamatan penerbangan, Kamis (4/12), seperti dikutip dari Reuters.

Drone kini makin sering dipakai oleh penyelenggaran liga olahraga untuk merekam pertandingan, kegiatan dokumentasi personal, hingga penelitian memantau suatu daerah.

Sementara dari sisi serangan siber, Allianz berkata kemajuan teknologi dalam desain pesawat dan sistem navigasinya memang telah mengurangi risiko kecelakaan pesawat dan kematian penumpang. Namun, teknologi canggih ini makin tergantung pada pemanfaatan komputer yang, tentu saja menciptakan risiko baru.

Peretasan yang dilakukan oleh pihak tak bertanggung terhadap sistem pesawat dapat menggantikan pembajakan pada komunitas penerbangan.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) saat ini mengaku tengah berupaya meningkatkan keamanan siber untuk mengurangi risiko pembobolan sistem teknologi informasi penerbangan.

"Penerbangan bergantung pada sistem komputer secara luas di darat, termasuk menajemen lalu lintas udara. Dan kita tahu bahwa kita adalah target," kata Direktur Jenderal IATA, Tony Tyler dalam konferensi Oktober lalu.

Lalu lintas udara diprediksi IATA makin ramai pada 2050 mendatang, dengan proyeksi sekitar 16 miliar penumpang. Sementara di tahun 2014 ini jumlah penumpang transportasi udara berada di angka 3,3 miliar penumpang.

Teknologi penerbangan

Teknologi telah memainkan peran utama dalam mengurangi angka kematian menjadi kurang dari dua per 100 penumpang dalam penerbangan komersial, dibandingkan dengan 133 penumpang di tahun 1960-an.

Teknologi juga memberi peran besar dalam otomatisasi penerbangan. Namun, hal ini juga menjadi sorotan pada 2009 sejak Air France penerbangan 447 mengalami kecelakaan karena pilot kehilangan kontrol jet Airbus A330 saat perjalanan dari Brasil menuju Perancis.

Allianz berpendapat, perusahaan penerbangan perlu memberi pelatihan pada pilot dalam menghadapi sistem yang gagal bekerja. "Perbaikan harus dilakukan, terutama dalam mengambil tindakan jika otomatisasi gagal."

Allianz memperkirakan nilai asuransi armada maskapai bakal meningkat mencapai US$ 1 triliun dalam lima tahun ke depan dari sekitar US$ 900 miliar saat ini.


Credit  CNN Indonesia