Senin, 15 Desember 2014
Bumi Terancam Punah untuk Keenam Kalinya
41 persen mamalia terancam punah
(dawnoftheunicorn.co.uk)
CB - Bumi diprediksi mulai mengalami kepunahan besar-besaran. Terbukti, puluhan ribu spesies terancam punah setiap tahunnya. Ilmuwan memperingatkan hal ini.
Dirilis dalam jurnal Nature, seperti dikutip dari IBTimes.co.uk, Senin 15 Desember 2014, para ilmuwan memaparkan penelitian mereka terhadap sejumlah besar spesies yang mengalami kepunahan. Semua spesies itu berada di bumi.
Dalam jurnal tersebut disebutkan jika lebih dari 41 persen hewan amfibi di bumi ini terancam punah. Sedangkan bagi mamalia, sekitar 26 persen terancam punah dan 13 persen burung mengalami hal yang sama.
Beberapa spesies yang semakin dekat dalam kepunahan adalah termasuk gajah Sumatera, macan tutul Amur dan gorila gunung. Beberapa lainnya yang masuk status waspada 'punah' dan dianggap sebagai hewan dilindungi, adalah simpanse bonobo dan kura-kura jenis tertentu.
Jurnal tersebut menyalahkan manusia sebagai penyebab kepunahan tersebut. Banyaknya lahan pertanian menghilangkan jutaan hektar lahan yang ditinggali spesies itu. Lahan tersebut semakin berkurang setiap tahunnya. Sedangkan polusi dan penangkapan ikan besar-besaran mengancam ekosistem laut.
Perubahan iklim dikarenakan ulah manusia juga berkontribusi pada perusakan habitat. Kehilangan lahan dan kerusakan lingkungan terjadi di mana saja di bumi ini, mulai dari Pasifik Selatan sampai Antartika, dari gurun di Afrika sampai Himalaya.
Menurut Nature, masalah itu semakin parah oleh kurangnya kesadaran para ilmuwan akan biodiversity global. Mereka memperkirakan, jumlah total spesies yang ada di dunia beragam sekitar 2 juta hingga 50 jutaan. Sedangkan perkiraan jumlah rata-rata spesies yang punah berbeda-beda antara 500 sampai 36.000 spesies per tahunnya.
Selama ini, bumi telah mengalami lima kali kepunahan masal yang disebabkan bencana geologi atau astronomi. Ke depan, bumi akan mengalami gelombang kepunahan berikutnya disebabkan kelalaian umat manusia. Masalah ini semakin mempercepat waktu kepunahan dari tahun ke tahun.
Di zaman prasejarah, bumi dikuasai Mastodon dan Mammoth. Kemudian di zaman berikutnya, manusia memusnahkan merpati dan dodo. Baru-baru ini, katak emas dan lumba-lumba juga menghilang. Spesies yang tak terhitung jumlahnya kini terancam.
Nature sepertinya sangat khawatir dengan kepunahan ini. Mereka bahkan meminta pemerintah dan LSM terkait untuk melakukan sensus akurat tentang spesies dan tingkat kepunahan yang mengancam. Jurnal Nature menekankan jika data tersebut bisa menjadi dasar penting untuk melindungi kepunahan di bumi dari penghancuran peradaban manusia.
Credit VIVAnews