Rabu, 26 November 2014

Rusuh di Ferguson Telan Korban, 700 Tentara AS Dikerahkan

Rusuh di Ferguson Telan Korban, 700 Tentara AS Dikerahkan
Massa di Ferguson mengamuk,selusin gedung dibakar. | (AP) 

FERGUSON (CB) - Kerusuhan di Ferguson, Amerika Serikat (AS), dilaporkan telah menelan satu korban jiwa. Gubernur Missuori, Jay Nixon, pun memerintahkan pengerahan 700 tentara Garda Nasional.

Satu korban tewas ditemukan di dalam mobil yang ditembak, di wilayah Glen Owen, Ferguson. Saksi mata, Richard Taylor, mengatakan, bahwa ia melihat empat orang bersenjata sedang berbicara tentang penjarahan, dan mereka ingin membunuh seseorang.

Gubernur Jay Nixon mengaku tidak bisa melakukan banyak hal untuk melindungi bisnis di Ferguson dari aksi penjarahan saat kerusuhan pecah. Kerusuhan yang dimulai sejak Selasa kemarin, dipicu keputusan para jaksa yang tidak mendakwa polisi kulit putih, Darren Wilson yang menembak mati remaja kulit hitam tanpa senjata, Michael Brown, 18, Agustus 2014 lalu.

Pengacara keluarga Brown, mengutuk keputusan jaksa yang membiarkan polisi penembak Brown tak terjerat hukum. Kasus itu telah memicu setimen rasial di AS. Gubernur Jay Nixon mengaku sedih dengan kerusuhan yang meladan Ferguson.

Sekitar selusin bangunan di Ferguson dibakar dan 61 orang ditangkap atas tuduhan penjarahan, kepemilikan senjata ilegal dan pelanggaran hukum lainnya. Sementara itu, polisi setempat terus menembakkan gas air mata ke arah demonstran pembela Brown. 

 
”Kehidupan (warga) dan properti harus dilindungi. Komunitas ini layak untuk merasakan damai,” kata Nixon dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Rabu (26/11/2014).

Menurutnya, sekitar 700 tentara telah dikerahkan di Ferguson untuk melindungi rumah-rumah warga dan kantor bisnis. Selain itu, lebih dari 2.200 pengawal juga disiapkan. ”Kita harus melakukan hal yang lebih baik dan kami akan melakukannya,” ujar Nixon.

Presiden AS, Barack Obama, sebelumnya menyerukan semua pihak di Ferguson tenang. Namun, seruan Obama itu diabaikan, karena massa telah marah dengan membakar sejumlah gedung, mobil dan melakukan penjarahan. 


Credit SINDONews