WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump meledek mantan elite
Navy SEAL yang menjalankan operasi khusus penyergapan pendiri al-Qaeda
Osama bin Laden. Menurut Trump, pasukan khusus Amerika itu seharusnya
bisa menangkap Osama lebih cepat.
Sosok yang diledek Trump adalah pensiunan Laksamana Bill McRaven. Dia adalah penyusun operasi penyergapan terhadap Osama di Pakistan pada tahun 2011. Dalam operasi itu, Osama bin Laden dinyatakan ditembak di kepala, namun jasadnya tak pernah ditunjukkan ke publik.
Sikap Trump itu muncul setelah dia dikritik McRaven. Presiden Amerika itu dikenal sebagai penyanjung para elite militer, namun dia tak segan-segan mengecam ketika sosok yang dia hormati berubah jadi pengkritik.
Ledakan Trump muncul dalam wawancaranya dengan Chris Wallacae dari program Fox News Sunday. Menurut Trimp, McRaven adalah pendukung Hillary Clinton dan pendukung Obama.
"Dia pendukung Hillary Clinton dan pendukung Obama. Dan sejujurnya, bukankah bagus jika kita mendapatkan Osama bin Laden lebih cepat dari itu?," kata Trump.
McRaven pada bulan Agustus mengundurkan diri dari Pentagon’s Defense Innovation Board (Dewan Inovasi Pertahanan Pentagon) atas ketidaksetujuannya terhadap Trump.
McRaven juga menulis surat terbuka di Washington Post di mana dia meminta Trump, yang baru-baru ini mencabut izin keamanan mantan direktur CIA John Brennan, untuk mencabut izin keamanannya juga."Jadi saya bisa menambahkan nama saya ke daftar pria dan wanita yang telah berbicara menentang kepresidenan Anda," tulis McRaven kala itu.
Mantan elite Navy SEAL ini menganggap sosok Trump sebagai ancaman terbesar bagi demokrasi Amerika.
Dalam serangan verbalnya, Trump mengatakan bahwa menemukan Osama bin Laden seharusnya mudah. "Anda tahu, (dia) hidup—pikirkan ini—hidup di Pakistan, nyaman di Pakistan dalam apa yang saya kira mereka anggap rumah yang bagus, saya tidak tahu, saya sudah lihat lebih baik. Tapi tinggal di Pakistan di sebelah akademi militer, semua orang di Pakistan tahu dia ada di sana," papar Trump, yang dikutip vox, Senin (19/11/2018).
Sosok yang diledek Trump adalah pensiunan Laksamana Bill McRaven. Dia adalah penyusun operasi penyergapan terhadap Osama di Pakistan pada tahun 2011. Dalam operasi itu, Osama bin Laden dinyatakan ditembak di kepala, namun jasadnya tak pernah ditunjukkan ke publik.
Sikap Trump itu muncul setelah dia dikritik McRaven. Presiden Amerika itu dikenal sebagai penyanjung para elite militer, namun dia tak segan-segan mengecam ketika sosok yang dia hormati berubah jadi pengkritik.
Ledakan Trump muncul dalam wawancaranya dengan Chris Wallacae dari program Fox News Sunday. Menurut Trimp, McRaven adalah pendukung Hillary Clinton dan pendukung Obama.
"Dia pendukung Hillary Clinton dan pendukung Obama. Dan sejujurnya, bukankah bagus jika kita mendapatkan Osama bin Laden lebih cepat dari itu?," kata Trump.
McRaven pada bulan Agustus mengundurkan diri dari Pentagon’s Defense Innovation Board (Dewan Inovasi Pertahanan Pentagon) atas ketidaksetujuannya terhadap Trump.
McRaven juga menulis surat terbuka di Washington Post di mana dia meminta Trump, yang baru-baru ini mencabut izin keamanan mantan direktur CIA John Brennan, untuk mencabut izin keamanannya juga."Jadi saya bisa menambahkan nama saya ke daftar pria dan wanita yang telah berbicara menentang kepresidenan Anda," tulis McRaven kala itu.
Mantan elite Navy SEAL ini menganggap sosok Trump sebagai ancaman terbesar bagi demokrasi Amerika.
Dalam serangan verbalnya, Trump mengatakan bahwa menemukan Osama bin Laden seharusnya mudah. "Anda tahu, (dia) hidup—pikirkan ini—hidup di Pakistan, nyaman di Pakistan dalam apa yang saya kira mereka anggap rumah yang bagus, saya tidak tahu, saya sudah lihat lebih baik. Tapi tinggal di Pakistan di sebelah akademi militer, semua orang di Pakistan tahu dia ada di sana," papar Trump, yang dikutip vox, Senin (19/11/2018).
Ledakan Trump itu memicu pembelaan dari sejumlah kalangan untuk McRaven.
"Bill McRaven bukanlah seorang pendukung Clinton. Dia tidak pernah mendukung siapa pun untuk jadi presiden," tulis kolomnis politik untuk Washington Post, Karen Tumulty via akun Twitter-nya, @ktmulty.
"FWIW, setelah melayani bersama Bill McRaven di Eropa dan Irak, dia adalah salah satu pemimpin terbaik dan pelayan tanpa pamrih dari bangsa kita yang pernah saya temui. Bukan tulang politik di tubuhnya," bela analis untuk CNN, Mark Hertling via akun Twitter-nya, @MarkHertling.
"Bill McRaven bukanlah seorang pendukung Clinton. Dia tidak pernah mendukung siapa pun untuk jadi presiden," tulis kolomnis politik untuk Washington Post, Karen Tumulty via akun Twitter-nya, @ktmulty.
"FWIW, setelah melayani bersama Bill McRaven di Eropa dan Irak, dia adalah salah satu pemimpin terbaik dan pelayan tanpa pamrih dari bangsa kita yang pernah saya temui. Bukan tulang politik di tubuhnya," bela analis untuk CNN, Mark Hertling via akun Twitter-nya, @MarkHertling.
Credit sindonews.com