Taliban membuat kemajuan yang pesat di Afghanistan.
CB, JAGHORI -- Pasukan paling terlatih di Afghanistan mengalami kekalahan telak. Seperti Dilansir dari
Business Insider, Rabu (14/11), pasukan elite tersebut dikalahkan Taliban di sebuah daerah yang paling aman di negara tersebut.
Pasukan yang dilatih oleh Amerika Serikat (AS) tersebut menerjunkan
sekitar 50 personelnya ke Jaghori. Dalam laporan yang dipublikasikan
New York Times hampir dari seluruh personel tersebut dihancurkan.
Sekitar
30 tentara yang dilatih AS itu terbunuh. Joghuri terkenal sebagai
daerah yang paling aman di Afghanistan. Dalam laporan tersebut
digambarkan lokasi kejadian pertempuran terlihat sangat menyedihkan.
Beberapa
tentara dan polisi menahan air mata sambil mengumpulkan jenazah
mengobati rekan-rekan mereka di pinggir jalan. Dalam laporan tersebut
disebutkan terlihat keputusasaan di mata para tentara dan petugas
keamanan Afghanistan.
Para pejabat Afghanistan
kabarnya sedang membahas rencana penyelamatan diri jika Taliban berhasil
mengepung Jaghori. AS mendedikasikan sebagian besar waktu dan sumber
daya mereka untuk melatih pasukan Afghanistan agar bisa menarik mundur
pasukan mereka dari sana.
AS sudah berperang selama
17 tahun di Afghanistan, perang yang paling lama dalam sejarah militer
AS. Pada Oktober lalu Jenderal AS di Timur Tengah, Joseph Votel
mengungkapkan kepercayaan dirinya terhadap pasukan keamanan Afghanistan.
Ia yakin bisa mengambil alih daerah-daerah yang dikuasai Taliban.
Tapi
Taliban membuat kemajuan yang sangat pesat dalam beberapa tahun
terakhir. Mereka menguasai sekitar 61 persen wilayah-wilayah di sana.
Pada
bulan lalu Taliban menembak jendral AS di Afghanistan, Austin 'Scott'
Miller. Tapi tembakan tersebut meleset. Penembakan tersebut juga melukai
seorang jendral AS lainnya. Dalam kejadian tersebut Kepala Polisi
Afghanistan Jendral Polisi Abdul Raziq terbunuh.
Selain
Taliban, ISIS juga menancapkan kaki mereka di Afghanistan. ISIS
mengklaim yang bertanggungjawab atas bom bunuh diri di Kabul pada hari
Senin (12/11) lalu. Bom bunuh diri tersebut menewaskan enam orang dan
melukai 20 orang lainnya.
AS sudah menghabiskan hampir 20
tahun berperang di sana. Mereka telah kehilangan lebih dari 2.400
personel dan menghabiskan dana sebesar 900 juta dolar AS. Masih ada
sekitar 14 ribu tentara AS di Afghanistan dan mereka juga sulit
menemukan alasan untuk menarik diri karena situasi keamanan pun kian
memburuk.