NEW YORK
- Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour menyatakan, Dewan
Keamanan (DK) PBB telah gagal untuk melaksanakan tanggung jawabnya untuk
mengatasi situasi yang meningkat di Gaza. Situasi di Gaza meningkat
setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran, sebagai respon
serangan rudal yang dilancarkan Hamas.
Mansour menyatakan, pihaknya memiliki harapan yang cukup besar kepada DK PBB, untuk dapat membantu meredam situasi di Gaza yang meningkat sejak akhir pekan. Namun, harapan itu pupus setelah DK PBB gagal mencapai kesepakatan mengenai apa yang harus dilakukan untuk meredam ketegangan yang ada.
"Kami ingin DK memikul tanggung jawabnya terkait dengan situasi yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Sayangnya DK lumpuh, mereka tidak memikul tanggung jawabnya," ucap Mansour, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (14/11).
Pernyataan Mansour muncul tidak lama setelah Duta Besar Kuwait untuk PBB, Mansour Ayyad al-Otaibi mengatakan dalam konferensi pers bahwa DK PBB tidak dapat menemukan solusi selama pertemuan darurat untuk mengatasi situasi di Gaza.
Seperti diketahui, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi telah membombardir sekitar 150 target, termasuk markas besar intelijen militer Hamas, setelah sekitar 370 roket diluncurkan milisi Gaza ke wilayah Israel pada hari Senin. Stasiun televisi Al-Aqsa milik Hamas juga ikut dibombardir Israel.
Tiga warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara militer Tel Aviv. Hamas, dalam sebuah pernyataan kemudian mengeluarkan ancaman bahwa mereka akan menembakkan roket ke kota-kota Israel seperti Beersheba dan Ashdod jika serangan udara militer Tel Aviv di Gaza berlanjut.
Mansour menyatakan, pihaknya memiliki harapan yang cukup besar kepada DK PBB, untuk dapat membantu meredam situasi di Gaza yang meningkat sejak akhir pekan. Namun, harapan itu pupus setelah DK PBB gagal mencapai kesepakatan mengenai apa yang harus dilakukan untuk meredam ketegangan yang ada.
"Kami ingin DK memikul tanggung jawabnya terkait dengan situasi yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Sayangnya DK lumpuh, mereka tidak memikul tanggung jawabnya," ucap Mansour, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (14/11).
Pernyataan Mansour muncul tidak lama setelah Duta Besar Kuwait untuk PBB, Mansour Ayyad al-Otaibi mengatakan dalam konferensi pers bahwa DK PBB tidak dapat menemukan solusi selama pertemuan darurat untuk mengatasi situasi di Gaza.
Seperti diketahui, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi telah membombardir sekitar 150 target, termasuk markas besar intelijen militer Hamas, setelah sekitar 370 roket diluncurkan milisi Gaza ke wilayah Israel pada hari Senin. Stasiun televisi Al-Aqsa milik Hamas juga ikut dibombardir Israel.
Tiga warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara militer Tel Aviv. Hamas, dalam sebuah pernyataan kemudian mengeluarkan ancaman bahwa mereka akan menembakkan roket ke kota-kota Israel seperti Beersheba dan Ashdod jika serangan udara militer Tel Aviv di Gaza berlanjut.
Namun,
kemarin Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya dilaporkan telah
menyepakati perjanjian gencatan senjata selama dua hari di Gaza yang
disponsori oleh Mesir. Tidak ada komentar dari Israel mengenai gencatan
senjata ini. Tetapi sejak semalam serangan roket dan serangan udara
Israel telah berhenti.
Credit sindonews.com