Senin, 19 November 2018

Netanyahu: Pemilu Dini Adalah Sebuah Kesalahan


Netanyahu: Pemilu Dini Adalah Sebuah Kesalahan
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, pemilu dini di Israel adalah sebuah hal yang tidak perlu dan itu adalah kesalahan jika dilaksanakan. Foto/Reuters

TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, pemilu dini di Israel adalah sebuah hal yang tidak perlu dan itu adalah kesalahan jika dilaksanakan. Pernyataan ini datang di tengah guncangnya koalisi yang dipimpin oleh Netanyahu, yang memicu spekulasi akan adanya pemilu dini.

Netanyahu menuturkan bahwa dia ingin menyelamatkan koalisi yang dia pimpin, tetap melayani Israel selama setahun lalu dan mencegah pemilihan dini. Dia menyatakan bahwa itu tidak perlu dan salah untuk menyerukan pemilu dini.

"Dalam periode dengan keamanan yang sangat sensitif seperti saat ini, tidak perlu dan salah untuk menggelar pemilu," ucap Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (18/11).

Koalisi pemerintah Israel mulai goyang setelah Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mundur dari jabatannya, setelah berbeda pandangan mengenai gencatan senjata dengan Hamas. Pengunduran diri Lieberman juga secara otomatis akan menarik partai yang dia pimpin, yakni Partai Yisrael Beitenu dari koalisi pemerintah.

Dia mengatakan akan untuk bertemu dengan Menteri Keuangan Israel, Moshe Kahlon untuk membahas situasi paska mundurnya Lieberman. Netanyahu melihat pertemuan dengan Kahlon sebagai upaya menentukan terakhir untuk mencegah pemilu dini. Kahlon merupakan pemimpin Partai Kulanu, yang memiliki 10 kursi di Knesset atau Parlemen Israel. 

Jika pada akhirnya koalisi pemerintah runtuh, Knesset perlu membubarkan diri dan menetapkan tanggal untuk pemilihan dini. Para anggota Knesset akan terus bekerja sampai hari pemilihan nasional. Sedangkan pemerintah Netanyahu akan terus bekerja hingga pemerintah yang baru terbentuk. 





Credit  sindonews.com