Serangan menewaskan tiga orang di gereja Ortodoks di Chechnya.
CB,
MOSKOW – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung
jawab atas serangan terhadap sebuah gereja Ortodoks di Republik
Chechnya, Rusia. Serangan itu menewaskan tiga orang yakni satu jemaat
dan dua orang petugas kepolisian.
Dilansir
Reuters dan kantor berita
RT di Moskow, kelompok teroris itu mengklaim untuk serangan itu dengan mengeluarkan pernyataan melalui juru bicara
online,
Ahad (20/5) waktu setempat. Empat teroris yang bersenjata dengan pisau,
alat pembakar dan senjata, menyerbu Gereja Michael the Archangel di ibu
kota Chechnya, Grozny.
“Pejuang Negara Islam melakukan serangan terhadap 'Gereja Michael' kemarin di ibu kota Chechnya, Grozny," kata kantor berita
Amaq.
Serangan
itu digagalkan oleh pasukan keamanan yang menewaskan semua empat
penyerang yang sempat terjadi baku tembak. Kedua perwira dikerahkan ke
Chechnya dari wilayah Saratov.
Sementara, tiga dari
penyerang diidentifikasi sebagai penduduk Republik Chechnya. Menurut
pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, pemimpin kelompok itu berasal dari
Republik Ingushetia.
Dia menyebut, para penyerang
berusia antara 18 dan 19 tahun. “Para teroris menerima perintah untuk
melakukan serangan]dari salah satu negara Barat," kata Kadyrov yang
mengutip data intelijen.
Rusia, yang menjadi tuan
rumah Piala Dunia sepak bola bulan depan, telah berperang dua perang
dengan separatis di republik internal mayoritas Muslim sejak keruntuhan
Soviet 1991. Tetapi serangan semacam itu relatif jarang terjadi di
Chechnya.
Wilayah Kaukasus Utara yang lebih luas
juga mengalami gejolak. Namun, adanya tingkat pengangguran yang tinggi
serta korupsi, mendorong beberapa orang untuk memeluk Islam radikal.