Semua warga Palestina berada dalam tekanan dan mereka menderita.
CB,
 DUZCE -- Aktivis HAM asal Swedia yang sedang melakukan perjalanan 
panjang dari negaranya ke Palestina Benjamin Ladraa, kini sampai di 
Provinsi Duzce, Turki pada Ahad (15/4). Ia melakukan perjalanan untuk 
menyadarkan manusia tentang pelanggaran HAM di Palestina.
Sebelum sampai di Istanbul Turki pekan lalu, Ladraa telah melintasi 
Jerman, Austria, Slovenia, Kroasi, Serbia, dan Bulgaria. Ia akan terus 
berjalan ke Palestina melalui Suriah dan Lebanon.
"Kalau tidak bisa masuk ke Palestina, saya beritahu media," kata dia seperti dilansir di 
Anadolu Agency, Senin (16/4).
Ladraa
 pernah melakukan perjalanan ke Palestina selama tiga pekan pada April 
tahun lalu. Ia sangat tersentuh kala itu, lalu memutuskan memberitahu 
dunia soal apa yang terjadi di Palestina.
"Saya terkejut 
dengan apa saya lihat di sana. Tentara berjalan di sepanjang jalan, 
sambil membawa senapan mesin M-60. Setelah tiga pekan itu, saya kembali 
dan ingin melakukan sesuatu untuk meningkatkan kesadaran orang tentang 
HAM di Palestina," ujarnya.
Menurut Ladraa, persoalan 
Palestina bukanlah masalah agama. Masalah utamanya adalah HAM. Semua 
warga Palestina, tak hanya warga Gaza, berada dalam tekanan dan mereka 
menderita. Hal ini juga membuatnya berupaya menangkap perhatian dunia 
melalui penderitaan rakyat Palestina.
Sekarang, Ladraa 
sudah delapan bulan melakukan aksi berjalannya ke Palestina hanya untuk 
menarik perhatian dunia dengan penderitaan warga Palestina. Aksinya 
sekaligus mengilhami banyak orang untuk melakukan perubahan. Dia akan 
tiba di ibu kota Turki, Ankara sepekan lagi. Targetnya, perjalanan ini 
selesai pada Juni atau Juli.