TEL AVIV
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, memastikan
dukungan Washington untuk Israel dalam perselisihannya dengan Iran.
Pompeo mengatakan AS bersama Israel dalam "pertempuran" ini.
Pompeo menggunakan kunjungannya ke Timur Tengah untuk menyerukan tindakan internasional bersama untuk menghukum Iran atas program rudalnya. Ini adalah perjalanan pertama Pompeo ke luar negeri sebagai diplomat top AS.
Pria dengan pandangan garis keras ini disambut di Israel, yang menganggap Iran sebagai ancaman terbesar dan telah menyerukan komunitas internasional untuk merevisi perjanjian nuklirnya pada tahun 2015 dengan Iran. Ia tiba setelah mengunjungi Arab Saudi, saingan sengit Iran lainnya.
"Kami tetap sangat prihatin dengan eskalasi ancaman Iran terhadap Israel dan wilayah ini serta ambisi Iran untuk mendominasi Timur Tengah tetap ada," ujar Pompeo setelah hampir dua jam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Amerika Serikat bersama Israel dalam pertarungan ini," imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Senin (30/4/2018).
Israel telah menyerukan tindakan internasional yang keras terhadap Iran atas dukungan terhadap kelompok militan anti Israel dan pengembangan rudal jarak jauhnya. Israel juga menjadi pengkritik perjanjian nuklir internasional yang mencegah Iran mengembangkan kemampuan senjata nuklirnya.
Presiden Donald Trump sendiri akan memutuskan nasib perjanjian nuklir Iran pada 12 Mei mendatang, apakah akan tetap dalam kesepakatan tersebut atau keluar. Terkait hal ini, Pompeo mengulangi posisi Trump.
"Jika kita tidak nisa memperbaikinya, dia akan mundur," kata Pompeo.
Netanyahu menyambut baik garis tegas yang diambil AS.
"Iran harus dihentikan, pencariannya untuk bom nuklir harus dihentikan, agresinya harus dihentikan dan kami berkomitmen untuk menghentikannya bersama-sama," katanya.
Netanyahu juga menyambut baik pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan langkah pemindahan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tanggal 14 Mei mendatang. Pompeo mengatakan AS "sangat bangga" atas pemindahan kedutaan.
Palestina, yang mengklaim Yerusalem timur yang dicaplok Israel sebagai Ibu Kota mereka, telah mengecam keras langkah AS dan semuanya kecuali memutus hubungan dengan Gedung Putih.
Pompeo menggunakan kunjungannya ke Timur Tengah untuk menyerukan tindakan internasional bersama untuk menghukum Iran atas program rudalnya. Ini adalah perjalanan pertama Pompeo ke luar negeri sebagai diplomat top AS.
Pria dengan pandangan garis keras ini disambut di Israel, yang menganggap Iran sebagai ancaman terbesar dan telah menyerukan komunitas internasional untuk merevisi perjanjian nuklirnya pada tahun 2015 dengan Iran. Ia tiba setelah mengunjungi Arab Saudi, saingan sengit Iran lainnya.
"Kami tetap sangat prihatin dengan eskalasi ancaman Iran terhadap Israel dan wilayah ini serta ambisi Iran untuk mendominasi Timur Tengah tetap ada," ujar Pompeo setelah hampir dua jam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Amerika Serikat bersama Israel dalam pertarungan ini," imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Senin (30/4/2018).
Israel telah menyerukan tindakan internasional yang keras terhadap Iran atas dukungan terhadap kelompok militan anti Israel dan pengembangan rudal jarak jauhnya. Israel juga menjadi pengkritik perjanjian nuklir internasional yang mencegah Iran mengembangkan kemampuan senjata nuklirnya.
Presiden Donald Trump sendiri akan memutuskan nasib perjanjian nuklir Iran pada 12 Mei mendatang, apakah akan tetap dalam kesepakatan tersebut atau keluar. Terkait hal ini, Pompeo mengulangi posisi Trump.
"Jika kita tidak nisa memperbaikinya, dia akan mundur," kata Pompeo.
Netanyahu menyambut baik garis tegas yang diambil AS.
"Iran harus dihentikan, pencariannya untuk bom nuklir harus dihentikan, agresinya harus dihentikan dan kami berkomitmen untuk menghentikannya bersama-sama," katanya.
Netanyahu juga menyambut baik pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan langkah pemindahan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tanggal 14 Mei mendatang. Pompeo mengatakan AS "sangat bangga" atas pemindahan kedutaan.
Palestina, yang mengklaim Yerusalem timur yang dicaplok Israel sebagai Ibu Kota mereka, telah mengecam keras langkah AS dan semuanya kecuali memutus hubungan dengan Gedung Putih.
Credit sindonews.com