PBB ingin menyelesaikan masalah Rohingya di Myanmar.
CB,
YANGON -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Sekretaris
Antonio Guterres menunjuk Duta Besar Swiss untuk Jerman, Christine
Schraner Burgener, menjadi utusan khususnya mengenai Myanmar.
Myanmar
menghadapi kecaman dunia atas tindakan keras tentaranya, yang membuat
hampir 700 ribu warga Rohingya lari ke Bangladesh. Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain menggambarkan
gerakan itu sebagai pembersihan suku. Tuduhan itu ditolak Myanmar.
Pada Desember, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa
menyetujui resolusi, yang meminta Guterres menunjuk utusan khusus badan
dunia itu mengenai Myanmar. Majelis memberi perhatian khusus agar
lembaga dunia tersebut menyelesaikan kemelut Myanmar.
Duta
Besar Myanmar untuk Perserikatan bangsa-Bangsa Hau Do Suan belum
menjawab permintaan untuk memberi tanggapan pada Rabu tentang rencana
Guterres menunjuk Schraner Burgener, yang sebelumnya duta besar Swiss
untuk Thailand.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa
Stephane Dujarric pada Rabu (25/4) memperkirakan pengumuman penunjukan
itu akan disampaikan dalam beberapa hari mendatang. Perutusan Dewan
Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan berangkat ke Bangladesh dan
Myanmar untuk menilai keadaan.
Hau Do Suan kepada
Reuters
pada awal bulan ini menyatakan negaranya menyambut setiap keterlibatan
dan nasihat membangun dalam bentuk apa pun dari masyarakat dunia untuk
memajukan hak asasi manusia. Namun, ia menyatakan Myanmar tidak yakin
bahwa pengangkatan utusan khusus akan menyelesaikan keadaan rumit dan
banyak segi di Myanmar kecuali mandatnya dilaksanakan berdasarkan atas
asas menghormati kedaulatan dan martabat negara bersangkutan, objektif,
dan tidak berpihak. Ia mencatat bahwa kedudukan itu memerlukan kerja
sama penuh pemerintah dan rakyat Myanmar agar berhasil.