Namun, Lieberman memperingatkan bahwa negaranya tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir atau membangun pangkalan militer di Suriah yang akan mengancam stabilitas Israel.
Berbicara selama seminar politik tentang situasi regional di Timur Tengah yang diselenggarakan oleh Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, Lieberman mengatakan bahwa Israel mencari solusi komprehensif dengan dunia Arab untuk menyelesaikan masalah Palestina.
Dia menekankan, di sisi lain, bahwa tidak ada perdamaian, dan tidak ada proses perdamaian. Lieberman ingin menunjukkan bahwa konflik sesungguhnya bukan antara Israel dan Palestina, tetapi antara Israel dan dunia Arab.
“Orang-orang Palestina tidak memiliki kemampuan untuk menandatangani perjanjian saja. Tidak ada Otoritas Palestina saat ini, tetapi faksi yang berbeda di lapangan di tempat yang berbeda,” katanya seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Minggu (29/4/2018).
Lieberman melanjutkan dengan mengatakan bahwa perdamaian di Timur Tengah tidak realistis, tetapi ilusi. "Masalah terbesar di Timur Tengah bukan Israel, tetapi masyarakat Arabnya," cetusnya.
Lieberman menekankan bahwa negaranya tidak ingin berperang di Gaza atau Lebanon, atau terlibat dalam perang Suriah, tetapi ingin hidup dalam damai. Ia menambahkan bahwa tujuan Israel pada saat ini adalah untuk mengembangkan keamanan, ekonomi dan masyarakat.
Mengenai masalah Iran, Lieberman mengatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan Teheran dan rezim Iran untuk memiliki senjata nuklir. Israel juga tidak mengizinkan Iran membangun pangkalan militer atau pesawat tempur di Suriah yang mengancam keamanan Israel.
Ia berharap bahwa Iran memiliki intelijen yang diperlukan untuk tidak memprovokasi Israel dan menciptakan konflik baru.
"Kami tidak punya ambisi untuk menyakiti Iran," tukasnya.
Credit sindonews.com