Tindakan keras tentara Israel tersebut menyebabkan empat orang Palestina meninggal.
CB, MOSKOW -- Rusia prihatin dengan meningkatnya eskalasi ketegangan
diPalestina. Pihaknya menyerukan kepada semua pihak yang terkait untuk
mempertahankan pengendalian diri.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam
sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (28/4) setelah tentara Israel
telah dengan keras menekan demonstrasi massa di Jalur Gaza. Tindakan
keras tentara Israel tersebut menyebabkan empat orang Palestina
meninggal dunia.
"Moskow
sangat prihatin dengan peristiwa tragis ini dan kemungkinan eskalasi
situasi berikutnya di wilayah Palestina, termasuk berkaitan dengan
keinginan yang disuarakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk
mengadakan upacara di Yerusalem pada pertengahan Mei yang akan menandai
dimulainya pemindahan kedutaan Amerika di sana dari Tel Aviv," kata
Kementerian Luar Negeri.
"Kami
menyerukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk menahan diri
dan mengendalikan diri dari langkah-langkah yang dapat memicu eskalasi
lebih lanjut yang dapat tumbuh menjadi konfrontasi skala penuh antara
Gaza dan Israel. Skenario yang agak tidak menguntungkan ini tidak hanya
akan mengancam kehidupan warga Palestina dan Israel, tetapi juga akan
menggagalkan semua upaya untuk menciptakan kondisi untuk menyelesaikan
proses negosiasi Palestina-Israel atas dasar hukum internasional yang
sudah mapan."
Pada
Jumat (27/4),warga Palestina melakukan protes massal baru terhadap
pendudukan Israel dan blokade Jalur Gaza. Tentara Israel dengan keras
menekan protes, yang menyebabkan kematian empat orang Palestina, dan
ratusan orang terluka oleh gas air mata atau terluka.
Menurut laporan TASS,Ahad
(29/4),Angkatan Udara Israel melakukan beberapa serangan terhadap
fasilitas Hamas di Gaza. Sebanyak 44 orang telah tewas di Gaza sejak
dimulainya kampanye protes Palestina pada 30 Maret 2018 tersebut.