Singapura (CB) - Pejabat senior dari 10 negara anggota
ASEAN membahas Visi Kemitraan Strategis ASEAN-China 2030 dalam Komite
Wakil Tetap ASEAN (Committee of ASEAN Permanent Representative/CPR) di Singapura, Kamis, menjelang KTT ke-32 ASEAN.
Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN, Ade Padmo Sarwono, mengatakan, pembahasan itu masih bersifat umum sebagai persiapan di antara internal negara anggota ASEAN untuk dibawa ke KTT ASEAN dan KTT terkait ASEAN di Singapura pada November 2018.
"Pembahasan ASEAN-China Strategic Vision ini untuk November, hanya sudah mulai dibahas di internal ASEAN mengenai hasilnya dan bagaimana kita akan bernegosiasi dengan China," kata dia.
Hasil dari negosiasi kedua belah pihak diharapkan dapat disampaikan para pemimpin negara ASEAN dan China pada KTT ke-21 ASEAN-China di Singapura pada November 2018, sekaligus untuk menandai Peringatan 15 Tahun Kemitraan Strategis ASEAN-China.
"Saat ini tingkatan kemitraan kita dengan China sudah strategis, nah visi 2030 ini akan menjadi `guidance` untuk lebih meningkatkan lagi hubungan ASEAN-China dalam berbagai bidang," kata Ade.
Meskipun masih bersifat umum, namun secara prinsip visi 2030 itu akan mencakup tiga pilar ASEAN, yakni politik, hukum, keamanan; ekonomi; dan sosial budaya.
Pada pilar politik, dia menyebutkan, salah satu agenda utama adalah mempercepat penyelesaian Kode Tata Perilaku (COC) di Laut China Selatan, selain itu juga masalah penanggulangan terorisme dan kejahatan transnasional.
Sedangkan pilar ekonomi, ASEAN ingin meningkatkan investasi dan perdagangan dengan China sebagai suatu komunitas ekonomi.
Sementara di bidang sosialbudaya, bagaimana meningkatkan kontak antarmasyarakat atau "people-to-people contact", khususnya antarakademisi.
"Pembahasannya belum tuntas, tapi ketiga pilar ASEAN pasti masuk dalam proses negosiasi. Saat ini adalah pembahasan internal ASEAN untuk dibawa ke negosiasi kawasan," kata dia lagi.
Pembahasan Visi Kemitraan Strategis ASEAN-China 2030 di tingkat SOM ASEAN merupakan tindak lanjut dari kesepakatan para pemimpin negara pada KTT ASEAN-China di Manila, Filipina, November 2017.
Dalam pertemuan tersebut, ASEAN dan China telah sepakat untuk meningkatkan hubungan kerja sama selama ini telah berjalan dengan baik.
Saat ini, China merupakan mitra dagang terbesar ASEAN, sedangkan ASEAN adalah mitra ketiga terbesar bagi China. Kedua pihak juga telah sepakat untuk bekerja sama mencapai target perdagangan 1 triliun dolar AS dan 500 miliar dolar AS investasi pada 2020.
SOM ASEAN dilaksanakan di Singapura selaku Ketua ASEAN 2018. SOM menjadi pertemuan awal sebelum Pertemuan Tingkat Menteri (AMM) dan KTT KE-32 ASEAN yang juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Wakil Tetap Indonesia untuk ASEAN, Ade Padmo Sarwono, mengatakan, pembahasan itu masih bersifat umum sebagai persiapan di antara internal negara anggota ASEAN untuk dibawa ke KTT ASEAN dan KTT terkait ASEAN di Singapura pada November 2018.
"Pembahasan ASEAN-China Strategic Vision ini untuk November, hanya sudah mulai dibahas di internal ASEAN mengenai hasilnya dan bagaimana kita akan bernegosiasi dengan China," kata dia.
Hasil dari negosiasi kedua belah pihak diharapkan dapat disampaikan para pemimpin negara ASEAN dan China pada KTT ke-21 ASEAN-China di Singapura pada November 2018, sekaligus untuk menandai Peringatan 15 Tahun Kemitraan Strategis ASEAN-China.
"Saat ini tingkatan kemitraan kita dengan China sudah strategis, nah visi 2030 ini akan menjadi `guidance` untuk lebih meningkatkan lagi hubungan ASEAN-China dalam berbagai bidang," kata Ade.
Meskipun masih bersifat umum, namun secara prinsip visi 2030 itu akan mencakup tiga pilar ASEAN, yakni politik, hukum, keamanan; ekonomi; dan sosial budaya.
Pada pilar politik, dia menyebutkan, salah satu agenda utama adalah mempercepat penyelesaian Kode Tata Perilaku (COC) di Laut China Selatan, selain itu juga masalah penanggulangan terorisme dan kejahatan transnasional.
Sedangkan pilar ekonomi, ASEAN ingin meningkatkan investasi dan perdagangan dengan China sebagai suatu komunitas ekonomi.
Sementara di bidang sosialbudaya, bagaimana meningkatkan kontak antarmasyarakat atau "people-to-people contact", khususnya antarakademisi.
"Pembahasannya belum tuntas, tapi ketiga pilar ASEAN pasti masuk dalam proses negosiasi. Saat ini adalah pembahasan internal ASEAN untuk dibawa ke negosiasi kawasan," kata dia lagi.
Pembahasan Visi Kemitraan Strategis ASEAN-China 2030 di tingkat SOM ASEAN merupakan tindak lanjut dari kesepakatan para pemimpin negara pada KTT ASEAN-China di Manila, Filipina, November 2017.
Dalam pertemuan tersebut, ASEAN dan China telah sepakat untuk meningkatkan hubungan kerja sama selama ini telah berjalan dengan baik.
Saat ini, China merupakan mitra dagang terbesar ASEAN, sedangkan ASEAN adalah mitra ketiga terbesar bagi China. Kedua pihak juga telah sepakat untuk bekerja sama mencapai target perdagangan 1 triliun dolar AS dan 500 miliar dolar AS investasi pada 2020.
SOM ASEAN dilaksanakan di Singapura selaku Ketua ASEAN 2018. SOM menjadi pertemuan awal sebelum Pertemuan Tingkat Menteri (AMM) dan KTT KE-32 ASEAN yang juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Credit antaranews.com