Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman (REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo)
Tel Aviv - Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, terang-terangan melontarkan ancaman untuk Iran. Lieberman menegaskan Israel akan membalas setiap serangan Iran ke wilayah ibu kota Tel Aviv.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (26/4/2018), komentar Lieberman ini tergolong ancaman gamblang dari Israel yang tak biasa, terutama melibatkan ancaman aksi militer ke wilayah Iran. Komentar ini menyusul meningkatnya konfrontasi antara militer negara-negara yang terlibat konflik Suriah.
"Israel tidak ingin perang ... tapi jika Iran menyerang Tel Aviv, kami akan menyerang Teheran," tegas Lieberman kepada situs berita Elaph, milik Arab Saudi yang berbahasa Arab dan berbasis di London, Inggris.
Tel Aviv merupakan ibu kota komersial Israel, tempat markas militer negara Yahudi itu. Iran yang tidak mengakui keberadaan negara Israel, sering mengancam akan menyerang Tel Aviv.
Konfrontasi Israel dan Iran mulai memanas sejak 10 Februari, saat Israel mengklaim sebuah drone bersenjata yang dikirim dari pangkalan militer Suriah masuk ke wilayah udaranya. Israel meledakkan drone itu dan melancarkan serangan ke target pertahanan udara Suriah. Satu jet tempur F-16 milik Israel ditembak jatuh dalam serangan udara itu.
Kemudian pada 9 April, sebuah serangan udara menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusioner Iran di salah satu pangkalan Suriah. Iran, bersama Rusia, merupakan sekutu kuat rezim Suriah dan menempatkan personel militer di wilayah Suriah.
Dalam serangan 9 April itu, Iran menyalahkan Israel dan bersumpah akan melakukan pembalasan. Hal ini membuat Israel memperluas serangan terhadap aset-aset militer Iran di Suriah, untuk menangkal ancaman negara Syiah itu.
Otoritas Israel menegaskan serangan udara mereka bertujuan mencegah garnisun Iran di Suriah semakin kuat, yang dikhawatirkan akan digunakan melawan mereka. Terlebih Iran didukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan terkait dengan kelompok Hizbullah di Libanon.
"Setiap pos yang kami lihat Iran menempatkan militernya di Suriah, akan kami hancurkan, dan kami tidak akan membiarkan ini bagaimanapun juga," tegas Lieberman.
Credit detik.com