GAZA
- Jenazah Fadi al-Batsh, seorang ilmuwan Palestina anggota Hamas yang
ditembak mati di Malaysia pada akhir pekan lalu, dipulangkan ke Gaza dan
dimakamkan pada hari Kamis waktu setempat.
Jenazah Batsh diterbangkan ke Mesir, ditemani oleh istri dan putranya, dan kemudian dibawa melalui jalan darat ke Gaza untuk penghormatan yang dihadiri oleh anggota dari semua faksi dan kerabat politik, diikuti dengan penguburan di Jalur Gaza utara.
"Kami berpendapat pendudukan (Israel) yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan kesyahidan Fadi, para pembunuh ilmuwan tidak akan lolos dari hukuman," kata pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, ketika jenazah diterima di Gaza seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018).
Polisi membawa peti Batsh, yang diselimuti bendera Palestina, melewati barisan penjaga kehormatan ketika anggota keluarga menangis.
"Tangan-tangan yang berdosa yang membunuh Batsh akan diputus," kata Ismail Haniyeh, kata kepala politik Hamas, pada upacara pemakaman. Hamas telah mengkonfirmasi Batsh adalah anggotanya, tetapi tidak menyebutkan peran yang dimilikinya dalam gerakan itu.
Hamas, kelompok militan Islam yang mengontrol Jalur Gaza dan menyebut Batsh sebagai "anak lelakinya", telah menuduh agen mata-mata Israel Mossad sebagai pembunuhnya. Namun Menteri pertahanan Israel mengatakan Batsh mungkin tewas akibat perselisihan internal Palestina.
Pihak berwenang Malaysia mengatakan dua pria dengan sepeda motor bertenaga tinggi menembakkan setidaknya 14 tembakan ke Batsh, seorang dosen teknik, di luar gedung apartemennya di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, membunuhnya di tempat.
Wakil perdana menteri Malaysia mengatakan kedua tersangka itu diduga terkait dengan dinas intelijen asing.
Jenazah Batsh diterbangkan ke Mesir, ditemani oleh istri dan putranya, dan kemudian dibawa melalui jalan darat ke Gaza untuk penghormatan yang dihadiri oleh anggota dari semua faksi dan kerabat politik, diikuti dengan penguburan di Jalur Gaza utara.
"Kami berpendapat pendudukan (Israel) yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan kesyahidan Fadi, para pembunuh ilmuwan tidak akan lolos dari hukuman," kata pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, ketika jenazah diterima di Gaza seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018).
Polisi membawa peti Batsh, yang diselimuti bendera Palestina, melewati barisan penjaga kehormatan ketika anggota keluarga menangis.
"Tangan-tangan yang berdosa yang membunuh Batsh akan diputus," kata Ismail Haniyeh, kata kepala politik Hamas, pada upacara pemakaman. Hamas telah mengkonfirmasi Batsh adalah anggotanya, tetapi tidak menyebutkan peran yang dimilikinya dalam gerakan itu.
Hamas, kelompok militan Islam yang mengontrol Jalur Gaza dan menyebut Batsh sebagai "anak lelakinya", telah menuduh agen mata-mata Israel Mossad sebagai pembunuhnya. Namun Menteri pertahanan Israel mengatakan Batsh mungkin tewas akibat perselisihan internal Palestina.
Pihak berwenang Malaysia mengatakan dua pria dengan sepeda motor bertenaga tinggi menembakkan setidaknya 14 tembakan ke Batsh, seorang dosen teknik, di luar gedung apartemennya di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, membunuhnya di tempat.
Wakil perdana menteri Malaysia mengatakan kedua tersangka itu diduga terkait dengan dinas intelijen asing.
Credit sindonews.com