Sanksi ini diberlakukan menyusul adanya pelanggaran hak asasi manusia di negara itu
CB,
BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) memperpanjang embargo senjata terhadap
Myanmar. UE juga sedang mempersiapkan sanksi terhadap pejabat militer
Myanmar yang terlibat dalam pelanggaran.
Sanksi ini diberlakukan menyusul adanya pelanggaran hak asasi manusia
di negara itu. Dewan UE mengatakan embargo meliputi senjata, peralatan
yang dapat digunakan untuk penindasan, penyediaan pelatihan militer
serta produk yang digunakan untuk memantau komunikasi.
Dewan
menambahkan mereka juga telah menyetujui kerangka kerja untuk pemberian
sanksi terhadap para pejabat Angkatan Bersenjata Myanmar dan polisi
penjaga perbatasan. Sanksi akan diberlakukan jika pelanggaran hak asasi
manusia (HAM) di negara itu terus berlanjut.
Menurut Dewan UE sanksi pribadi ini bisa termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset.
Uni
Eropa menuduh Myanmar melakukan pelanggaran hak asasi manusia serius
dan sistemik dalam operasi militer di barat laut negara itu tahun lalu.
Ini membuat hampir 700 ribu Muslim Rohingya melarikan diri ke negara
tetangga Bangladesh.
Langkah ini mengikuti langkah-langkah serupa oleh Amerika Serikat (AS) dan Kanada.