Presiden Donald Trump memecat James Comey dari posisinya sebagai direktur FBI. (REUTERS/Jim Lo Scalzo)
Jakarta, CB --
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI)
kelabakan setelah Presiden Donald Trump tanpa disangka-sangka memecat
direkturnya, James Comey. Para staf badan tersebut menjadwalkan
pertemuan darurat tingkat tinggi Selasa malam waktu setempat (9/5) di
tengah spekulasi soal siapa yang akan mengisi posisi bos para detektif
itu.
Seorang pejabat FBI, yang tidak berkewenangan untuk berbicara kepada wartawan sehingga meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan pertemuan staf itu akan mengeksplorasi langkah-langkah lanjutan yang mesti ditempuh badan penegak hukum tersebut.
Trump memecat Comey di tengah penyelidikan terhadap dugaan kolusi tim sukses Sang Presiden dengan Rusia untuk memengaruhi hasil pemilihan umum 2016 lalu, memicu kecaman dari sejumlah politisi Demokrat di Kongres yang mengatakan keputusan itu tampak seperti langkah menutupi fakta, sementara sejumlah politisi Republik menyebut presiden pemecatan dilakukan di saat yang tidak tepat.
Pejabat tersebut mengatakan FBI tidak tahu Trump mempertimbangkan untuk memecat Comey dan kabar itu "bahkan mengejutkan para pejabat tinggi." Demikian diberitakan Reuters, Rabu (10/5).
Sementara itu, juru bicara FBI tidak merespons ketika dimintai komentar terkait hal ini.
Wakil Direktur Andrew McCabe diperkirakan akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Comey untuk sementara, tapi dia kemungkinan besar tidak akan dinominasikan oleh Trump untuk mengisi posisi itu seterusnya, kata dua orang mantan pejabat FBI.
Comey, yang dipilih oleh Presiden Barack Obama, masih punya 6,5 tahun lagi dalam masa jabatannya sebagai direktur badan yang mempunyai 56 kantor di lapangan dan 30 ribu pegawai itu.
Direktur yang baru mesti ditunjuk oleh Trump dan disetujui oleh Senat.
Comey adalah pejabat penegak hukum ketiga yang dipecat oleh Trump. Preet Bharara dipecat dari posisinya sebagai jaksa Distrik Selatan New York sementara Sally Yates mesti kehilangan jabatannya sebagai pelaksana tugas Jaksa Agung.
Trump, pengusaha sekaligus mantan selebiriti televisi, dipilih pada 8 November dan menjabat mulai 20 Januari.
Salah seorang yang mungkin bisa jadi kandidat kuat pengisi jabatan Comey adalah Dana Boente, orang nomor tiga di Kementerian Kehakiman sekaligus mantan jaksa agung, kata dua mantan pejabat FBI tersebut.
Kemungkinan lain termasuk wakil Partai Republik, Trey Gowdy, mantan jaksa yang memimpin pemeriksaan kongres terhadap mantan Menteri Luar Negeri yang juga saingan Trump saat pemily, Hillary Clinton.
Selain itu, ada pula mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani dan Sheriff Milwaukee David Clarke. Keduanya dinilai sebagai calon kuat untuk badan yang didesain bergerak independen.
Seorang pejabat FBI, yang tidak berkewenangan untuk berbicara kepada wartawan sehingga meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan pertemuan staf itu akan mengeksplorasi langkah-langkah lanjutan yang mesti ditempuh badan penegak hukum tersebut.
Trump memecat Comey di tengah penyelidikan terhadap dugaan kolusi tim sukses Sang Presiden dengan Rusia untuk memengaruhi hasil pemilihan umum 2016 lalu, memicu kecaman dari sejumlah politisi Demokrat di Kongres yang mengatakan keputusan itu tampak seperti langkah menutupi fakta, sementara sejumlah politisi Republik menyebut presiden pemecatan dilakukan di saat yang tidak tepat.
|
Pejabat tersebut mengatakan FBI tidak tahu Trump mempertimbangkan untuk memecat Comey dan kabar itu "bahkan mengejutkan para pejabat tinggi." Demikian diberitakan Reuters, Rabu (10/5).
Sementara itu, juru bicara FBI tidak merespons ketika dimintai komentar terkait hal ini.
Wakil Direktur Andrew McCabe diperkirakan akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Comey untuk sementara, tapi dia kemungkinan besar tidak akan dinominasikan oleh Trump untuk mengisi posisi itu seterusnya, kata dua orang mantan pejabat FBI.
Comey, yang dipilih oleh Presiden Barack Obama, masih punya 6,5 tahun lagi dalam masa jabatannya sebagai direktur badan yang mempunyai 56 kantor di lapangan dan 30 ribu pegawai itu.
|
Direktur yang baru mesti ditunjuk oleh Trump dan disetujui oleh Senat.
Comey adalah pejabat penegak hukum ketiga yang dipecat oleh Trump. Preet Bharara dipecat dari posisinya sebagai jaksa Distrik Selatan New York sementara Sally Yates mesti kehilangan jabatannya sebagai pelaksana tugas Jaksa Agung.
Trump, pengusaha sekaligus mantan selebiriti televisi, dipilih pada 8 November dan menjabat mulai 20 Januari.
Salah seorang yang mungkin bisa jadi kandidat kuat pengisi jabatan Comey adalah Dana Boente, orang nomor tiga di Kementerian Kehakiman sekaligus mantan jaksa agung, kata dua mantan pejabat FBI tersebut.
|
Kemungkinan lain termasuk wakil Partai Republik, Trey Gowdy, mantan jaksa yang memimpin pemeriksaan kongres terhadap mantan Menteri Luar Negeri yang juga saingan Trump saat pemily, Hillary Clinton.
Selain itu, ada pula mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani dan Sheriff Milwaukee David Clarke. Keduanya dinilai sebagai calon kuat untuk badan yang didesain bergerak independen.
Credit CNN Indonesia