WASHINGTON
- Pentagon meminta Korea Utara (Korut) untuk menahan diri dari tindakan
provokatif. Permintaan ini muncul setelah rezim Pyongyang mengancam
akan menenggelamkan kapal induk AS, USS Carl Vinson, dengan satu
serangan.
”Kami meminta Korut untuk menahan diri dari tindakan provokatif, (tindakan) mendestabilisasi dan retorika, dan untuk membuat pilihan strategis untuk memenuhi kewajiban dan komitmen internasionalnya serta kembali ke perundingan serius,” kata juru bicara Pentagon Gary Ross.
”Program senjata ilegal Korut mewakili ancaman serius terhadap keamanan nasional AS,” katanya lagi, seperti dilansir CNN, Senin (24/4/2017).
Pernyataan Pentagon ini muncul beberapa jam setelah surat kabar Korut melaporkan bahwa Pyongyang siap untuk menyerang sebuah kapal induk AS yang akan melakukan latihan perang dengan kapal perusak Jepang.
Rodong Sinmun, surat kabar resmi pemerintah Korut, dalam sebuah editorialnya menyatakan bahwa Pyongyang siap untuk menunjukkan kekuatan militernya, “dengan menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir (AS) dengan satu serangan”.
“Pyongyang memiliki persenjataan yang dapat mencapai wilayah benua AS dan Asia Pasifik, dan senjata absolut, sebuah bom hidrogen,” bunyi editorial tersebut. Korut juga meledek kapal induk USS Car Vinson dengan menyebutnya sebagai “binatang kotor”.
Negara Komunis itu telah melakukan uji coba senjata nuklir kelima pada bulan September lalu dan menguji tembak serangkaian rudal balistik. Korut yang dipimpin diktator muda Kim Jong-un dikhawatirkan akan menguji coba senjata nuklir keenam kalinya yang tidak bisa diprediksi.
Presiden Donald Trump telah berjanji untuk mengendalikan ancaman dari program nuklir Korut. Trump telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping beberapa kali bahwa Beijing sebagai satu-satunya sekutu Korut agar menekan Pyongyang agar mengubah arah kebijakannya.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk secara langsung menangani ancaman nuklir rezim Kim Jong-un. ”Provokasi dari Korea Utara telah tumbuh terlalu umum dan terlalu berbahaya untuk diabaikan,” kata departemen itu melalui seorang juru bicara.
”Bersama dengan masyarakat internasional, kami akan meminta rezim Kim Jung-un bertanggung jawab atas tindakannya yang berbahaya dan sembrono dan pelanggaran HAM serius melalui sebuah kampanye internasional yang kuat untuk memutus DPRK (Korut) dari seluruh dunia melalui keamanan diplomatik dan ekonomi.”
”Kami meminta Korut untuk menahan diri dari tindakan provokatif, (tindakan) mendestabilisasi dan retorika, dan untuk membuat pilihan strategis untuk memenuhi kewajiban dan komitmen internasionalnya serta kembali ke perundingan serius,” kata juru bicara Pentagon Gary Ross.
”Program senjata ilegal Korut mewakili ancaman serius terhadap keamanan nasional AS,” katanya lagi, seperti dilansir CNN, Senin (24/4/2017).
Pernyataan Pentagon ini muncul beberapa jam setelah surat kabar Korut melaporkan bahwa Pyongyang siap untuk menyerang sebuah kapal induk AS yang akan melakukan latihan perang dengan kapal perusak Jepang.
Rodong Sinmun, surat kabar resmi pemerintah Korut, dalam sebuah editorialnya menyatakan bahwa Pyongyang siap untuk menunjukkan kekuatan militernya, “dengan menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir (AS) dengan satu serangan”.
“Pyongyang memiliki persenjataan yang dapat mencapai wilayah benua AS dan Asia Pasifik, dan senjata absolut, sebuah bom hidrogen,” bunyi editorial tersebut. Korut juga meledek kapal induk USS Car Vinson dengan menyebutnya sebagai “binatang kotor”.
Negara Komunis itu telah melakukan uji coba senjata nuklir kelima pada bulan September lalu dan menguji tembak serangkaian rudal balistik. Korut yang dipimpin diktator muda Kim Jong-un dikhawatirkan akan menguji coba senjata nuklir keenam kalinya yang tidak bisa diprediksi.
Presiden Donald Trump telah berjanji untuk mengendalikan ancaman dari program nuklir Korut. Trump telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping beberapa kali bahwa Beijing sebagai satu-satunya sekutu Korut agar menekan Pyongyang agar mengubah arah kebijakannya.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk secara langsung menangani ancaman nuklir rezim Kim Jong-un. ”Provokasi dari Korea Utara telah tumbuh terlalu umum dan terlalu berbahaya untuk diabaikan,” kata departemen itu melalui seorang juru bicara.
”Bersama dengan masyarakat internasional, kami akan meminta rezim Kim Jung-un bertanggung jawab atas tindakannya yang berbahaya dan sembrono dan pelanggaran HAM serius melalui sebuah kampanye internasional yang kuat untuk memutus DPRK (Korut) dari seluruh dunia melalui keamanan diplomatik dan ekonomi.”
Credit sindonews.com
Korut Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS dengan Satu Serangan
SEOUL
- Korea Utara (Korut) mengatakan pihaknya siap untuk menenggelamkan
kapal induk Amerika Serikat (AS) untuk menunjukkan kekuatan militernya.
Hal itu dipicu bergabunganya dua kapal angkatan laut Jepang dengan
kelompok kapal induk AS untuk latihan di Pasifik barat.
"Pasukan revolusioner kita siap untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal," tulis surat kabar Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (23/4/2017).
Dalam tulisan tersebut, Rodong Sinmun menyamakan kapal induk AS dengan "binatang kotor". "Serangan terhadapnya akan menjadi contoh aktual untuk menunjukkan kekuatan militer kita," kata Rodong Sinmun.
Korea Utara akan memperingati 85 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea pada hari Selasa. Peringatan ini di masa lalu menandai peringatan penting dengan uji coba senjatanya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan kelompok kapal penyerang USS Carl Vinson untuk berlayar ke perairan di semenanjung Korea. Pengiriman USS Carl Vinson sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan terkait tes nuklir dan rudal Korut, serta ancaman untuk menyerang AS dan sekutunya di Asia.
Amerika Serikat belum menentukan lokasi kelompok kapal penyerang itu saat mendekati daerah tersebut. Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan tiba "dalam beberapa hari" namun tidak memberikan rincian lainnya.
"Pasukan revolusioner kita siap untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal," tulis surat kabar Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (23/4/2017).
Dalam tulisan tersebut, Rodong Sinmun menyamakan kapal induk AS dengan "binatang kotor". "Serangan terhadapnya akan menjadi contoh aktual untuk menunjukkan kekuatan militer kita," kata Rodong Sinmun.
Korea Utara akan memperingati 85 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea pada hari Selasa. Peringatan ini di masa lalu menandai peringatan penting dengan uji coba senjatanya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan kelompok kapal penyerang USS Carl Vinson untuk berlayar ke perairan di semenanjung Korea. Pengiriman USS Carl Vinson sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan terkait tes nuklir dan rudal Korut, serta ancaman untuk menyerang AS dan sekutunya di Asia.
Amerika Serikat belum menentukan lokasi kelompok kapal penyerang itu saat mendekati daerah tersebut. Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan tiba "dalam beberapa hari" namun tidak memberikan rincian lainnya.
Credit sindonews.com