WASHINGTON
- Gedung Putih angkat bicara soal kehadiran kapal induk bertenaga
nuklir USS Carl Vinson yang ternyata berada di dekat wilayah Indonesia
di Samudra Hindia. Padahal, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump
sudah sesumbar kapal itu dikirim ke Semenanjung Korea setelah ancaman
Korea Utara (Korut) semakin menjadi-jadi.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer saat briefing harian hari Rabu waktu Washington, membela klaim Presiden Trump. Dia membenarkan bahwa Trump memerintahkan kapal induk itu berlayar menuju Semenanjung Korea.
Perintah Trump itu diumumkan pemerintah AS pada 8 April lalu. Tapi, Angkatan Laut AS merilis gambar tertanggal 15 April yang menunjukkan bahwa kapal USS Carl Vinson justru berada di wilayah yang berjarak 3.500 dari Semenanjung Korea dan arahnya berlawanan dari rute ke perairan Korea.
Fakta dari gambar yang dirilis Angkatan Laut AS itu membuat Presiden Trump dianggap berbohong, karena kapal tidak berlayar ke perairan Korea. Tapi, Spicer dengan cepat membela Trump.
”Presiden mengatakan bahwa kami memiliki armada yang akan menuju semenanjung (Korea),” kata Spicer. ”Itu fakta. Itu terjadi. Hal ini terjadi,” ujarnya, seperti dilansir Business Insider, Kamis (20/4/2017).
Gambar dari rute dan posisi kapal induk AS yang ternyata berada di dekat wilayah Indonesia itu juga memicu keraguan dari Korea Selatan dan Jepang—sekutu AS—yang sudah khawatir dengan ancaman dari Korut.
Calon presiden Korea Selatan Hong Joon-Pyo mengatakan kepada The Wall Street Journal, bahwa AS jangan sampai berbohong.”Apa yang dikatakan Trump sangat penting bagi keamanan nasional Korea Selatan. Jika itu bohong, maka selama masa kepemimpinan Trump, Korea Selatan tidak akan percaya pada apa dikatakan Trump,” ujarnya.
”Pernyataan yang dikeluarkan adalah bahwa armada Carl Vinson menuju ke Semenanjung Korea. (Kapal) ini menuju ke Semenanjung Korea,” ujarnya.
Sejumlah media AS sebelumnya melaporkan kapal yang membawa puluhan jet tempur itu tidak bergerak menuju perairan Korea. ”Tapi itu bukan apa yang pernah kami katakan,” ucap Spicer.
”Kami mengatakan bahwa (kapal) itu menuju ke sana, dan itu menuju ke sana, itu menuju ke sana,” katanya yang menambahkan bahwa tujuan akhir kapal USS Carl Vinson adalah Semenanjung Korea.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer saat briefing harian hari Rabu waktu Washington, membela klaim Presiden Trump. Dia membenarkan bahwa Trump memerintahkan kapal induk itu berlayar menuju Semenanjung Korea.
Perintah Trump itu diumumkan pemerintah AS pada 8 April lalu. Tapi, Angkatan Laut AS merilis gambar tertanggal 15 April yang menunjukkan bahwa kapal USS Carl Vinson justru berada di wilayah yang berjarak 3.500 dari Semenanjung Korea dan arahnya berlawanan dari rute ke perairan Korea.
Fakta dari gambar yang dirilis Angkatan Laut AS itu membuat Presiden Trump dianggap berbohong, karena kapal tidak berlayar ke perairan Korea. Tapi, Spicer dengan cepat membela Trump.
”Presiden mengatakan bahwa kami memiliki armada yang akan menuju semenanjung (Korea),” kata Spicer. ”Itu fakta. Itu terjadi. Hal ini terjadi,” ujarnya, seperti dilansir Business Insider, Kamis (20/4/2017).
Gambar dari rute dan posisi kapal induk AS yang ternyata berada di dekat wilayah Indonesia itu juga memicu keraguan dari Korea Selatan dan Jepang—sekutu AS—yang sudah khawatir dengan ancaman dari Korut.
Calon presiden Korea Selatan Hong Joon-Pyo mengatakan kepada The Wall Street Journal, bahwa AS jangan sampai berbohong.”Apa yang dikatakan Trump sangat penting bagi keamanan nasional Korea Selatan. Jika itu bohong, maka selama masa kepemimpinan Trump, Korea Selatan tidak akan percaya pada apa dikatakan Trump,” ujarnya.
”Pernyataan yang dikeluarkan adalah bahwa armada Carl Vinson menuju ke Semenanjung Korea. (Kapal) ini menuju ke Semenanjung Korea,” ujarnya.
Sejumlah media AS sebelumnya melaporkan kapal yang membawa puluhan jet tempur itu tidak bergerak menuju perairan Korea. ”Tapi itu bukan apa yang pernah kami katakan,” ucap Spicer.
”Kami mengatakan bahwa (kapal) itu menuju ke sana, dan itu menuju ke sana, itu menuju ke sana,” katanya yang menambahkan bahwa tujuan akhir kapal USS Carl Vinson adalah Semenanjung Korea.
Credit sindonews.com
Gugus Tugas USS Carl Vinson berlayar dekat perairan Indonesia
Jakarta
(CB) - Gugus Tugas USS Carl Vinson sudah dinyatakan berlayar
menuju Semenanjung Korea menyusul perkembangan keamanan setempat yang
meningkat. Benarkah begitu? Ternyata, Gugus Tugas USS Carl Vinson itu
ditemukan berlayar dekat perairan Indonesia.
Angkatan
Laut Amerika Serikat, baru-baru ini meluncurkan seri foto yang
menunjukkan keberadaan Gugus Tugas USS Carl Vinson, pada 15 April,
sebagaimana dinyatakan navy.mil. Jika kecepatan berlayar gugus tugas itu
34+ mil laut per jam, maka sekitar lima hari mereka akan sampai di
Semenanjung Korea dari perairan Selat Sunda. Jarak yang dilaporkan saat
ini adalah 3.500 mil laut menuju sana.
Indonesia
membuka jalur pelayaran damai internasional dalam perairan kedaulatan
Indonesia, yang dinamakan Alur Laut Kepulauan Indonesia, yang terdiri
dari tiga "jalur". Alur Laut Kepulauan Indonesia yang paling dekat
dengan jalur pelayaran Gugus Tugas USS Carl Vinson ini adalah ALKI I,
melintasi Selat Sunda ke arah utara, membelah Laut Jawa dan Selat
Karimata, untuk kemudian ke Laut China Selatan.
Gugus
Tugas USS Carl Vinson hanyalah satu dari 10 gugus tugas serupa yang
dimiliki Angkatan Laut Amerika Serikat di seluruh dunia.
Laiknya
kapal induk, USS Carl Vinson (CVN 70) tidak pernah bergerak sendirian,
melainkan dikawal beberapa kapal fregat, kapal penjelajah, kapal
penghancur berpeluru kendali, kapal selam, kapal logistik, dan beberapa
skuadron pesawat tempur, pesawat perang elektronika, helikopter, hingga
pesawat pengendali dan pengawasan.
Komando
Pasifik Amerika Serikat di Hawaii, Amerika Serikat, sebelumnya
menyatakan, "Gugus Tugas Carl Vinson membatalkan pelabuhan tujuan semula
di Australia dan melanjutkan misinya ke Pasifik Barat," kata pernyataan
Komando Pasifik Amerika Serikat itu.
Pernyataan
serupa juga keluar dari Gedung Putih. Angkatan Laut Amerika Serikat dan
Komando Pasifik Amerika Serikat tidak pernah secara eksplisit
menjelaskan tujuan dan misi Gugus Tugas USS Carl Vinson itu.
Yang
semula dijelaskan mereka cuma Komando Pasifik Amerika Serikat
memerintahkan Gugus Tugas USS Cark Vinson untuk berlayar ke utara dan
melapor di perairan Samudera Pasifik Barat setelah merapat di Singapura
pada 8 April... ketimbang menuju pelabuhan semula yang direncanakan di
Australia.
Dalam
keterangannya, juru bicara Komando Pasifik Amerika Serikat, Commander
Dave Benham, berkata, gugus tugas itu diperintahkan ke utara sehati-hati
mungkin untuk mempertahankan kesiapan dan kehadiran.
"Kapal-kapal
Armada Ketiga bergerak ke depan dengan misi mengawal kepentingan
Amerika Serikat di Pasifik Barat," kata dia. Ancaman nomor pertama di
kawasan itu adalah Korea Utara yang tidak stabil, tidak bertanggung
jawab, tentang program uji coba peluru kendali dan menguji kemampuan
nuklir mereka.
Credit antaranews.com