Amerika Serikat melancarkan serangan
rudal untuk merespons dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah
Suriah. (Ford Williams/Courtesy U.S. Navy/Handout via REUTERS)
Jakarta, CB --
Kremlin menyebut serangan peluru kendali Amerika
Serikat terhadap pangkalan udara Suriah awal bulan ini mengancam pasukan
Rusia dan memaksa langkah perlindungan khusus.
Menteri Keamanan Sergei Shoigu dalam konferensi keamanan di Moskow, Rabu waktu setempat (27/4), menegaskan pandangan Rusia bahwa serangan yang dilakukan Washington merespons dugaan penggunaan senjata kimia itu adalah "pelanggaran jelas terhadap hukum internasional."
Pemerintah AS saat itu menyatakan telah memberi tahu pasukan Rusia
sebelum melakukan serangan. Tidak ada satu pun anggota tentara negara
tersebut yang menjadi korban.
Selain menampung jet militer Suriah, citra satelit menunjukkan bahwa pangkalan yang diserang itu juga adalah rumah bagi pasukan khusus dan helikopter Rusia. Keberadaan mereka di sana adalah bagian dari upaya Moskow membantu Damaskus memerangi kelompok teror ISIS.
"Aksi Washington mengancam nyawa pasukan kami yang sedang memerangi terorisme di Suriah," kata Shoigu dikutip Reuters.
"Langkah seperti itu memaksa kami untuk mengambil langkah ekstra untuk memastikan keamanan pasukan Rusia." Dia tidak menyebutkan secara khusus langkah yang dimaksud.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, setelah serangan AS, pertahanan udara Suriah akan diperkuat. Sementara itu, Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengeluhkan serangan itu nyaris memicu pertikaian dengan militer Rusia.
Menteri Keamanan Sergei Shoigu dalam konferensi keamanan di Moskow, Rabu waktu setempat (27/4), menegaskan pandangan Rusia bahwa serangan yang dilakukan Washington merespons dugaan penggunaan senjata kimia itu adalah "pelanggaran jelas terhadap hukum internasional."
|
Selain menampung jet militer Suriah, citra satelit menunjukkan bahwa pangkalan yang diserang itu juga adalah rumah bagi pasukan khusus dan helikopter Rusia. Keberadaan mereka di sana adalah bagian dari upaya Moskow membantu Damaskus memerangi kelompok teror ISIS.
"Aksi Washington mengancam nyawa pasukan kami yang sedang memerangi terorisme di Suriah," kata Shoigu dikutip Reuters.
"Langkah seperti itu memaksa kami untuk mengambil langkah ekstra untuk memastikan keamanan pasukan Rusia." Dia tidak menyebutkan secara khusus langkah yang dimaksud.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, setelah serangan AS, pertahanan udara Suriah akan diperkuat. Sementara itu, Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengeluhkan serangan itu nyaris memicu pertikaian dengan militer Rusia.
Credit CNN Indonesia