WASHINGTON
- Kelompok peneliti yang berbasis di Washington menyebut rezim Korea
Utara (Korut) yang dipimpin Kim Jong-un memiliki hingga 30 hulu ledak
nuklir. Jumlah ini jauh di luar dugaan karena meningkat dua kali lipat
dalam tempo tiga tahun terakhir.
Institute for Science and International Security di Washington melaporkan meningkatnya jumlah hulu ledak nuklir Pyongyang ini karena didukung melimpahnya produksi plutonium dan uranium.
Pada 1999, Amerika Serikat (AS) percaya Korut hanya memiliki satu hingga dua hulu ledak nuklir di gudang senjatanya. Kemudian, laporan Badan Intelijen Pertahanan AS yang dikutip The Washington Times, menduga jumlahnya akan menjadi 10 hulu ledak pada tahun 2020.
Pendiri Institute for Science and International Security, David Albright, mengatakan jumlah hulu ledak nuklir rezim Kim Jong-un jauh lebih banyak dari yang dipekirakan badan intelijen.
”Intinya adalah bahwa Korut memiliki senjata nuklir yang meningkat. Beberapa tahun terakhir telah disaksikan ada peningkatan dramatis dan nyata dalam kemampuan senjata nuklir Korut,” ujar Albright yang dilansir Kamis (20/4/2017).
Jika data kelompok peneliti itu dikonfirmasi Pyongyang, maka Korut yang bernama resmi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) telah muncul sebagai kekuatan nuklir dunia. Negara komunis ini sedang mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pembawa hulu ledak nuklir yang bisa mencapai wilayah AS.
“Pyongyang bisa secara teoritis menggunakan peluncur satelit, sekarang untuk meluncurkan serangan nuklir ke Washington,” ujar Albright.
Institute for Science and International Security di Washington melaporkan meningkatnya jumlah hulu ledak nuklir Pyongyang ini karena didukung melimpahnya produksi plutonium dan uranium.
Pada 1999, Amerika Serikat (AS) percaya Korut hanya memiliki satu hingga dua hulu ledak nuklir di gudang senjatanya. Kemudian, laporan Badan Intelijen Pertahanan AS yang dikutip The Washington Times, menduga jumlahnya akan menjadi 10 hulu ledak pada tahun 2020.
Pendiri Institute for Science and International Security, David Albright, mengatakan jumlah hulu ledak nuklir rezim Kim Jong-un jauh lebih banyak dari yang dipekirakan badan intelijen.
”Intinya adalah bahwa Korut memiliki senjata nuklir yang meningkat. Beberapa tahun terakhir telah disaksikan ada peningkatan dramatis dan nyata dalam kemampuan senjata nuklir Korut,” ujar Albright yang dilansir Kamis (20/4/2017).
Jika data kelompok peneliti itu dikonfirmasi Pyongyang, maka Korut yang bernama resmi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) telah muncul sebagai kekuatan nuklir dunia. Negara komunis ini sedang mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pembawa hulu ledak nuklir yang bisa mencapai wilayah AS.
“Pyongyang bisa secara teoritis menggunakan peluncur satelit, sekarang untuk meluncurkan serangan nuklir ke Washington,” ujar Albright.
Credit sindonews.com