CB, Arizona
- Serat yang dipintal laba-laba memang tipis dan halus, namun sutra
laba-laba sangat kuat, sedikitnya lima kali lebih kuat dibanding kawat
piano. Rahasia kekuatan serat laba-laba itu dibongkar oleh para peneliti
dari Arizona State University (ASU) di Amerika Serikat. Bahkan, menurut
para peneliti, jaring laba-laba bisa dijadikan material rompi
antipeluru.
"Serat laba-laba memiliki kombinasi kekuatan mekanis
dan elastis unik yang membuatnya sebagai salah satu material terkuat,"
kata Jeffery Yarger, dosen di Department of Chemistry and Biochemistry
di ASU yang terlibat dalam penelitian, seperti dikutip dari Science Daily. "Riset ini memberikan pemahaman terlengkap soal hal yang membuat serat memiliki sifat mekanis tersebut."
Mereka
mempelajari empat jenis jaring laba-laba, dari laba-laba jenis Nephila
clavipes, A. aurantia, L. hesperus janda hitam barat, dan P. viridans.
Jaring
laba-laba adalah polimer biologis yang luar biasa, menyerupai kolagen,
materi pada kulit dan tulang, tapi strukturnya jauh lebih rumit. Tim
ahli kimia ASU mempelajari struktur molekuler serat itu guna
menghasilkan berbagai material, dari rompi antipeluru hingga tendon
artifisial.
Luasnya susunan sifat elastis dan mekanis sutra
laba-laba yang diperoleh tim ASU sangat memudahkan upaya pemodelan guna
memahami interaksi sifat mekanis dan struktur molekul sutra penghasil
jaring laba-laba. Hasil penelitian ini dipublikasi dalam jurnal Nature.
"Informasi
ini akan menjadi cetak biru rekayasa struktural material yang
terinspirasi dari alam, seperti teknik bahan dari serat sintetis yang
tepat untuk membuat material yang lebih kuat, elastis, dan mulur," kata
Yarger.
Yarger dan timnya menggunakan teknik hamburan cahaya
Brillouin dengan laser berdaya sangat rendah, kurang dari 3,5 miliwatt,
bahkan lebih rendah daripada laser pointer. Dengan merekam apa yang
terjadi ketika laser menembus jaring laba-laba, ilmuwan dapat membuat
peta spasial tingkat elastisitas setiap jaring tanpa merusaknya. Teknik
ini menunjukkan variasi antara tiap serat, persimpangan, dan titik
perekatan.
M777 Howitzer 82nd Airborne Division
sedang beraksi di Afghanistan. Sputniknews, mengutip pejabat senior
Angkatan Darat Amerika, menulis bahwa Amerika Serikat secepatnya akan
menyebar senjata artileri di Laut Cina Selatan untuk menanggapi klaim
Tiongkok di kawasan tersebut. Pejabat tersebut menyebutkan Amerika bisa
menggunakan howitzer untuk melumpuhkan ancaman rudal dan pesawat udara.
Para pejabat militer menyarankan penggunaan M777 howitzer dan M109
Paladin. U.S. Army Spc. Evan D. Marcy, 55th Signal Company.
Howitzer M777 dikembangkan oleh BAE
Systems Land Systems dan mulai memperkuat Angkatan Darat dan marini
Amerika Serikat, pada 2005. Artileri bergerak kaliber 155 mm ini
mempunyai jangkauan peluru 24,7 km, atau 30 km dengan bantuan roket.
Howitzer M777 menggunakan sistem pengamatan optik untuk menembak
langsung dan tidak langsung, siang atau malam hari, buatan General
Dynamics. Howitzer M777 telah terbukti keampuhannya dalam perang di
Afghanistan dan Irak. wikipedia.org
Howitzer M777 dapat dibawa dengan
helikopter, pesawat angkut, atau kapal, dana dapat ditarik dengan
kendaraan 4X4. BAE telah membuat varian M777, M777A1, dan M777A2. Varian
M777 adalah artileri dengan kontrol penembakan optik. M77A1 telah
mengalami upgrade, yaitu penambahan sumber listrik, satellite global
positioning, inertial navigation, radio, Gun Display Unit (GDU), dan
Section Chief Assembly (SCA). M777A2 adalah modernisasi software M777A1,
dengan penambahan Enhanced Portable Inductive Artillery Fuze Setter
(EPIAFS) untuk mpenggunaan peluru Excalibur dan ketepatan peluru. Peluru
Excabur dapat mencapai target hingga 40 km. wikipedia.org
M109 Paladin adalah howitzer
self-propelled, sering disebut mobile artillery atau artileri bergerak,
kaliber 155 mm. Paladin dikembangkan oleh Ground System Division of
United Defense LP (sekarang BAE Systems Land and Armaments). M109
Paladin mulai memperkuat militer Amerika Serikat sejak awal dekade
1960-an. Artileri ini telah mengalami banyak pertempuran, seperti Perang
Vietnam, Perang Yom Kippur, Perang Irak-Iran, Perang Teluk, dan Perang
Irak. M109 Paladin telah mengalami beberapa kali modernisasi untuk
menyesuaikan dengan teknologi perang yang semakin canggih. Hingga kini,
M109 telah dikembangkan sebanyak12 varian. wikipedia.org
M109A6 Paladin beraksi di Mosul,
Irak. Howitzer M109 Paladin diawaki oleh enam orang, yaitu komandan,
penembak, pengemudi dan tiga anggota amunisi. Varian paling modern,
M109A6 Paladin hanya diawaki oleh tiga orang, yaitu ukan seorang
penembak dan dua anggota amunisi. M109A6 memliki jangkauan tembak 24 km,
atau 30 km dengan peluru yang dibantu roket. Maksimum tembakan sebanyak
emapt putaran per menit. Beberapa M109A6 Paladin dilengkapi dengan alat
penembakan M982 Excalibur yang telah dimodifikasi untuk memperpanjang
jangkauan tembak hingga 40 km, dengan menggunakan peluru Excalibur.
Gregory Gieske
M109A6 dilengkapi sistem kontrol
penembakan otomatis dengan navigasi terintegrasi dan inertial
positioning system. M109A6 Paladin mengunakan lapisan baja yang dapat
melindungi dari tembakan senjata dan serpihan artileri. Kendaraan ini
menggunakan mesin diesel Detroit Diesel 8V71T, dengan tenaga 440 tenaga
kuda. Sejumlah Paladin akan ditingkatkan dengan menggunakan mesin mesin
diesel Cummins 600. M109A6 Paladin didukung dengan kendaraan pemasok
amunisi M992 yang dapat mengangkut amunisi maksimal 93 putaran dan
mentransfernya ke Paladin melalui conveyor. SFC Johancharles Van Boers
Lembaga Asian Maritime Transparency Initiative
CSIS Washingtons merilis foto pembangunan sistem radar di pulau-pulau di
Lauat Cina Selatan yang diklaim Tiongkok, pada 23 Februari 2016.
Tiongkok juga telah menempatkan sistem pertahanan udara di kepulauan
yang masih menjadi sengketa tersebut. REUTERS/CSIS Asia Maritime
Transparency Initiative/DigitalGlobe
CB, Washington - Pejabat Amerika Serikat
mengatakan Cina telah mengerahkan sejumlah jet tempur ke Pulau Woody di
Laut Cina Selatan yang hingga kini masih menjadi sengketa. Demikian
dilaporkan CNN, Selasa, 23 Februari 2016.
Pejabat
Amerika yang tak bersedia disebutkan namanya itu menerangkan,
pengerahan ini bukan pertama kali dilakukan Cina dengan menempatkan
pesawat perang J-11 dan J-7 ke pulau tersebut, setelah negeri itu
memperluas landasan pacu lapangan terbang pada 2014.
"Penempatan misil di pulau tersebut tampaknya permanen. Ini perlu perhatian besar," ucapnya sebagaimana dikutip CNN.
Pengerahan jet tempur itu dilakukan setelah Menteri Luar Negeri Cina
Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry di
Washington, Selasa, 23 Februari 2016. Sebelumnya, Cina pada pekan lalu
menempatkan misil pertahanan udara di Pulau Woody, yang hingga kini
masih menjadi sengketa antara Cina, Taiwan, dan Vietnam.
Menurut pejabat Taiwan dan Amerika, langkah Cina tersebut merupakan
peringatan dini bagi negara-negara tetangga di Asia. Sedangkan media
pemerintah Cina mengatakan alat pertahanan telah ditempatkan di pulau
tersebut selama bertahun-tahun, dan menolak disebut sebagai bagian dari
program militerisasi pulau itu.
KCNA/NK News
Dalam foto yang dirilis kantor berita KCNA ini, terlihat pemimpin Korea
Utara Kim Jong Un berada di tengah-tengah anggota militer negeri itu di
puncang Gunung Paektu, gunung tertinggi di Korea Utara.
SEOUL, CB — Angkatan
bersenjata Korea Utara dikabarkan menuntut model pemerintahan militer
sentris atau mengubah orde pemerintahan jika rezim Kim Jong Un tak bisa
mengatasi kemerosotan ekonomi nasional.
Demikian dikabarkan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Selasa (23/2/2016), mengutip laporan sebuah komisi di Seoul.
Sejak
menggelar uji coba nuklir dan rudal pada Januari dan Februari lalu,
Pyongyang dijatuhi berbagai sanksi internasional yang semakin
memperburuk ekonominya yang sudah pincang.
Analisis ini tertuang
dalam laporan berjudul "Sebuah Studi Hubungan Partai-Militer pada Masa
Rezim Kim Jong Un". Laporan ini disusun Universitas Pendidikan Nasional
Seoul dan Yayasan Kerja Sama Akademi-Industri.
Laporan itu
menunjukkan buruknya kemajuan perekonomian Korea Utara bisa menggerus
legitimasi Partai Pekerja yang berkuasa. Demikian Yonhap.
"Stabilitas
rezim Kim Jong Un dan hubungan partai-militer terletak pada pertumbuhan
ekonomi dan belanja militer," kata laporan itu.
"Dalam kondisi
kegagalan ekonomi, perubahan orde dalam rezim Kim akan muncul karena
militer menginginkan sebuah pemerintahan yang militer sentris," lanjut
laporan itu.
Laporan itu juga menyebutkan, di bawah pemerintahan Kim Jong Un, pusat kekuasaan sudah bergeser dari militer ke partai politik.
Lebih
jauh, laporan itu mengatakan, tugas terberat Kim Jong Un adalah
memperbaiki perekonomian negeri itu sesuai dengan slogan Pyongyang,
yaitu menciptakan negara yang kuat dan sejahtera.
RIYADH, SELASA
— Sedikitnya 150.000 personel militer dari 20 negara muslim,
terutama di kawasan Timur Tengah, yang saat ini tengah terlibat dalam
latihan perang besar-besaran bertajuk "Guntur Utara", diyakini bakal
semakin meningkatkan kerja sama di antara mereka.
Penegasan
itu disampaikan pihak Kerajaan Arab Saudi sebagai tuan rumah, Senin
(22/2/2016), yang membuka latihan perang gabungan tersebut sejak 14
Februari dan rencananya akan diakhiri pada 10 Maret mendatang.
Diyakini,
latihan perang kali ini digelar seiring terus menguatnya peran serta
pengaruh negara "musuh bebuyutan" Iran di kawasan Timur Tengah, terutama
pasca pencabutan sanksi embargo terhadap "Negeri Para Mullah" itu oleh
Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
Sejumlah negara yang ikut
terlibat dalam latihan perang itu antara lain negara-negara Teluk Arab,
Mesir, Maroko, Pakistan, Banglades, Jordania, Sudan, dan Senegal.
"Dewan
para menteri mengharapkan latihan perang ini dapat mencapai apa yang
sejak awal ditetapkan menjadi tujuan utama, seperti saling tukar
kemampuan dan juga meningkatkan level koordinasi militer di antara
negara yang terlibat," ujar pihak kabinet Arab Saudi dalam pernyataan
tertulis.
Dalam pernyataan itu juga disampaikan pujian peningkatan
kemampuan dan kesiapan administratif serta pasokan logistik
negara-negara yang terlibat dalam latihan perang Guntur Utara tersebut.
Arab
Saudi yang mayoritas dikuasai kelompok muslim beraliran Sunni saat ini
diyakini tengah khawatir dengan semakin menguatnya pengaruh seteru
mereka, Iran, yang didominasi aliran Syiah.
Pihak Riyadh juga
mengkhawatirkan kondisi itu juga berdampak pada semakin berkurangnya
kendali serta pengaruh mereka terutama di kawasan Timur Tengah dan juga
terhadap sekutu terkuat mereka, AS.
AS memang tengah mencari sekaligus membangun alternatif persekutuan militer dengan semakin "merapatkan diri" ke Iran.
Namun,
Arab Saudi sendiri diketahui masih mendapat dukungan tak hanya dari AS,
melainkan juga dari sekutu-sekutu Barat mereka lainnya, seperti Inggris
dan Perancis, terutama saat menyerang Yaman.
Perang di Yaman
bertujuan memulihkan kembali pemerintahan dukungan Arab Saudi, yang
sebelumnya digulingkan oleh kelompok milisi sekutu Iran. Kejadian
tersebut semakin menguatkan agresivitas Arab Saudi dalam upayanya
menangkal penguatan pengaruh Iran di kawasan.
Arab Saudi juga
menyebut akan menambah jumlah pasukan mereka di lapangan jika Washington
bersedia memimpin operasi perang darat melawan kekuatan kelompok
teroris Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah.
Sementara itu, surat kabar Arab News
pada Minggu kemarin mengutip pernyataan Pangeran Turki Al-Faisal,
mantan kepala badan intelijen Arab Saudi, yang juga mantan duta besar
untuk sejumlah negara Inggris, Irlandia, dan AS.
Menurut
Al-Faisal, Arab Saudi harus tetap menjadi pemimpin dalam memerangi
terorisme. Dia juga berpendapat, persekutuan kontra terorisme 34 negara
Islam seharusnya bisa didirikan sejak awal.
"Sudah bukan rahasia
lagi, mayoritas para korban aksi-aksi terorisme justru dari kalangan
warga muslim sendiri. Untuk itulah, sudah menjadi tanggung jawab kita
negeri-negeri muslim untuk memainkan peranan utama dalam memerangi
penyakit (terorisme) yang selama ini berdampak pada diri kita ini,"
ujarnya.
Lebih lanjut terkait harapan upaya perbaikan hubungan, Al-Faisal menyatakan, "Bola itu sekarang ada di pihak Iran."
Pihak
Kerajaan Arab Saudi, ujarnya, telah menegaskan secara terbuka kalau
intervensi yang dilakukan Iran terhadap urusan- urusan Arab Saudi selama
ini sama sekali tak bisa diterima.
ROMA - Italia sepakat mengizinkan pesawat
tanpa awak (drone) untuk lepas landas dari wilayahnya guna melindungi
pasukan pimpinan Amerika Serikat dalam melawan kelompok bersenjata ISIS
di Afrika Utara.
Kesepakatan itu hanya mencakup sejumlah langkah pertahanan dan bukan
untuk melakukan aksi penyerangan, seperti serangan terhadap wilayah yang
diduga sebagai kamp pelatihan milisi di Sabratha, Libya, yang
menewaskan sejumlah orang pada pekan lalu.
Italia akan memutuskan apakah akan mengizinkan penerbangan pesawat
tanpa awak itu dari pangkalan udara Sigonella di Sisilia kasus per
kasus, dan hanya jika tujuan tiap misi itu adalah untuk melindungi
pasukan yang ada di daratan.
“Saat ini belum ada permintaan untuk menggunakan pesawat tanpa awak
itu, dan unit tersebut belum dipersenjatai,” ujar pejabat yang tidak
ingin disebutkan namanya.
Para pejabat Amerika Serikat telah mencoba untuk membujuk pihak
Italia untuk membiarkan mereka melakukan operasi itu dari pangkalan
udara Sigonella selama lebih dari satu tahun.
Kelompok bersenjata ISIS mengambil keuntungan dari kekacauan yang
terjadi di Libya, tempat dua pemerintahan yang bersaing terus
berlomba-lomba untuk merebut kekuasaan sejak Muammar Gaddafi digulingkan
pada 2011 lalu, untuk membangun sejumlah markas dan melakukan
penyerbuan baik di Libya maupun di negara tetangganya, Tunisia.
Serangan Amerika Serikat pekan lalu pada sebuah markas, di Sabratha
yang terletak di dekat perbatasan Tunisia, menyasar Noureddine
Chouchane, milisi Tunisia yang terlibat dalam dua penyerbuan di Tunisia
yang menewaskan puluhan orang, sebagian besar di antaranya merupakan
turis. Pesawat yang melaksanakan serangan itu lepas landas dari
pangkalan di Inggris.
Baik kantor Perdana Menteri Italia Matteo Renzi maupun para pejabat
pertahanan Amerika Serikat tidak memberikan komentar langsung. Italia
telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan ikut
berpartisipasi dalam serangan militer di Libya tanpa adanya permintaan
langsung dari pemerintahan yang diakui.
Para pejabat Amerika Serikat mengusahakan pesawat tanpa awak tersebut
untuk melakukan langkah penyerangan seperti yang dilakukan di Sabratha
dan lepas landas dari Sisilia, namun para pejabat Italia menentang keras
langkah tersebut dikarenakan khawatir akan adanya penentangan dari
dalam negeri.
China diduga telah memasang radar canggih berfrekuensi tinggi di LCS (Foto: Reuters)
WASHINGTON – Citra satelit kembali
mengungkapkan aktivitas China di Laut China Selatan (LCS). Usai diklaim
mengirim sistem pertahanan rudal canggih pada 14 Februari di Pulau
Woody, Negeri Tirai Bambu diduga juga memasang sistem radar frekuensi
tinggi di Kepulauan Spratly.
Pemasangan radar tersebut dinilai akan menguatkan kontrol China di
wilayah sengketa itu. Asian Maritime Transparency Initiative di
Washington’s Center for Strategic and International Studies melaporkan
pemasangan di gugusan karang Cuarteron sudah hampir rampung dan luas
pulau artifisial itu kini mencapai 210 ribu meter persegi.
“Dua menara radar dibangun di bagian utara dan sejumlah tiang
setinggi 20 meter telah didirikan di bagian selatan. Tiang-tiang
tersebut kemungkinan untuk memasang radar frekuensi tinggi yang
memungkinkan China memonitor lalu lintas perairan dan udara di bagian
selatan LCS,” tulis laporan tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (23/2/2016).
Laporan tersebut didasarkan pada analisis citra satelit sejak Januari
hingga Februari. Radar frekuensi tinggi di gugusan karang Cuarteron
akan meningkatkan kemampuan China memantau lalu lintas perairan dan
udara dari Selat Malaka. China juga dilaporkan sudah membangun bunker
dan mercusuar, helipad, peralatan komunikasi, serta sebuah dermaga.
Laporan tersebut keluar satu hari sebelum kunjungan resmi Menteri
Luar Negeri China Wang Yi ke Amerika Serikat (AS). Agenda utama
pertemuan tersebut adalah menyuarakan keprihatinan Negeri Paman Sam
terhadap klaim Beijing di wilayah LCS.
Presiden Ossetia Selatan Leonid Tibilov
mengatakan bahwa negaranya ingin mengadakan referendum dengan "bentuk
khusus" untuk bergabung dengan Rusia. Demikian hal tersebut dikabarkan
media Rusia RT,
Sabtu (20/2). Menurut Tibilov, langkah ini dilakukan demi menyatukan
kembali orang-orang Ossetia yang terpisah dan sekaligus melindungi
mereka dari berbagai ancaman yang mungkin terjadi selama beberapa dekade
mendatang.
Dalam pidatonya di parlemen republik tersebut pada Jumat (19/2),
Presiden Tibilov mengungkapkan persiapan menuju referendum akan berjalan
dalam waktu satu tahun.
"Kami khawatir dengan situasi dunia yang kian memburuk — peristiwa di
Ukraina, Suriah dan di seluruh kawasan Timur Tengah, serta langkah NATO
terhadap perbatasan Rusia, dan juga oleh milisi anti-Rusia, dan
retorika anti-Ossetia oleh tetangga kita di selatan," kata Tibilov
sebagaimana yang
Sang pemimpin juga mengatakan bahwa bergabung dengan Rusia adalah
"mimpi lama" Ossetia Selatan dan kerabat Ossetia mereka yang terpisah.
Dalam hal ini, Tibilov mengacu pada Ossetia Utara yang merupakan bagian
dari Federasi Rusia.
"Seperti yang kita pahami, masalah ini sulit dan rumit, dan kita
tidak ingin membuat mitra strategis kita (Rusia) mendapatkan masalah di
arena internasional. Karena itu, saya percaya referendum ini harus
diadakan dalam bentuk khusus," katanya menambahkan.
Tibilov mengaku, langkah ini akan melibatkan amandemen konstitusi
yang memungkinkan presiden Ossetia Selatan untuk meminta Moskow
mengintegrasikan republik tersebut sebagai bagian dari Rusia. Republik
Ossetia Selatan, nama resmi negara tersebut, nantinya pun akan diubah
menjadi "Alania" untuk memudahkan penyatuan dengan wilayah Rusia Ossetia
Utara-Alania.
Sang presiden menekankan bahwa ini adalah satu-satunya cara bagi
republik tersebut demi mendapatkan jaminan keamanan dan pembangunan
jangka panjang yang berlangsung selama beberapa dekade bahkan ratusan
tahun ke depan.
Ossetia Selatan yang sebelumnya merupakan bagian dari Georgia pada
era Soviet, mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1990 di tengah
meningkatnya kekerasan berbasis etnis terhadap rakyat Ossetia. Deklarasi
kemerdekaan menyebabkan pecahnya Perang Georgia-Ossetia Selatan yang
pertama pada tahun 1991. Perang yang dilancarkan oleh kepemimpinan
nasionalis Georgia tersebut merenggut ratusan jiwa dan memaksa sekitar
100 ribu warga Ossetia melarikan diri dari rumah mereka.
Kekerasan terhadap rakyat Ossetia Selatan diakhiri pada 1992 oleh
pasukan penjaga perdamaian gabungan yang terdiri dari Rusia, Ossetia
Selatan, dan berbagai elemen dari pihak Georgia. Namun demikian,
perdamaian tersebut tak berlangsung lama.
Sementara referendum akan segera dibahas dengan Rusia, Tibilov
mengungkapkan bahwa Moskow tidak perlu tergesa-gesa menanggapi
permintaan tersebut.
"Saya percaya bahwa sangat penting untuk menunjukkan wajah asli dari
'demokrasi Georgia' kepada masyarakat internasional," tambah Tibilov.
"Karena itu, saya berbicara kepada parlemen dan meminta untuk
mempersiapkan dan memulai rapat dengar pendapat di Majelis Rendah
Parlemen Rusia (Duma) untuk mengakui genosida terhadap rakyat Ossetia
Selatan yang dilakukan oleh Georgia pada tahun 1920, 1989-1991, dan
2008."
WASHINGTON
- Rusia secara resmi minta izin kepada Komisi Permusyawaratan Open
Skies untuk menerbangkan pesawaat mata-mata dengan kamera berteknologi
canggih di wilayah udara atau langit Amerika Serikat (AS).
Permintaan
Rusia itu membuat AS cemas dan memberi sinyal penolakan. Washington
minta operasi pesawat mata-mata sesuai perjanjian Open Skies yang telah
ada.
Perjanjian Open Skies mulai berlaku pada tahun 2002. Perjanjian itu memungkinkan penerbangan pengintaian bersenjata di seluruh wilayah dari 34 negara anggota yang menandatangani perjanjian.
Perjanjian itu dirancang untuk memperkenalkan monitoring dan transparansi dalam menegakkan perjanjian pengendalian senjata. Namun, intelijen senior dan pejabat militer AS curiga permintaan Rusia itu untuk mengeksploitasi perjanjian demi keuntungan militeristik dan intelijen.
”Perjanjian itu telah menjadi komponen penting dari kemampuan pengumpulan intelijen Rusia yang diarahkan pada AS,” kata Laksamana Cecil D. Haney, komandan Komando Strategis AS, dalam suratnya kepada Ketua Subkomite Pasukan Straregis Kongres AS, Mike Rogers.
”Selain overflying instalasi militer, penerbangan Rusia (dalam perjanjian) Open Skies dapat overfly dan mengumpulkan (data pengintaian) di Departemen Pertahanan dan Keamanan Nasional atau infrastruktur penting nasional,” kata Haney, seperti dikutip CBS, Senin (22/2/2016).
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa negara-negara anggota Perjanjian Open Skies belum menerima pemberitahuan dari permintaan baru Rusia itu.
Robert Work, Wakil Menteri Pertahanan AS saat berbicara kepada Kongres juga mencurigai permintaan Rusia itu.”Kami berpikir bahwa mereka akan melampaui maksud asli dari perjanjian dan kami terus melihat ini, sangat, sangat erat,” katanya.
Pemerintah
Rusia belum mengkonfirmasi perihal pengajuan izin penerbangan pesawat
mata-mata Kremlin dengan kamera berteknologi canggih.
Sistem rudal pertahanan S-300 milik Rusia siap dibeli Iran (Foto: Reuters)
TEHERAN – Iran dilaporkan melakukan negosiasi
dengan Rusia pada akhir pekan terkait pembelian sistem rudal pertahanan
darat-ke-udara S-300 versi terbaru di Ibu Kota Teheran. Pembelian ini
diklaim akan meningkatkan kemampuan militer Negeri Para Mullah.
Iran tidak diperkenankan membeli S-300 sebelum tercapainya
kesepakatan nuklir dengan negara-negara kuat di dunia pada Juli 2015
untuk membatasi program nuklir mereka. Pemblokiran tersebut membuat
kontrak pengiriman versi lama S-300 oleh Rusia pada 2010 dibatalkan
karena tekanan dari Barat.
Moskow kini berharap menuai keuntungan secara ekonomi dan perdagangan
dengan Iran setelah sanksi dicabut Januari lalu. Negosiasi tersebut
berlangsung saat Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi
Teheran pada Minggu 21 Februari. Dalam kunjungan itu Shoigu juga
menyampaikan pesan khusus dari Presiden Putin kepada Presiden Hassan
Rouhani.
“Iran sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk menyediakan kebutuhan
militer. Satu isu utama adalah pembelian generasi terbaru sistem rudal
S-300,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaberi
Ansari, seperti dilansir Reuters, Senin (22/2/2016).
Menurut keterangan Menteri Pertahanan Iran Hossein Deghan, S-300
diperkirakan menjadi milik Iran dalam jangka waktu dua bulan atau pada
April 2016. Iran juga tertarik membeli sistem yang lebih canggih yakni
S-400. Namun, belum ada negosiasi pembelian tersebut menurut media-media
Rusia.
Belum jelas apakah generasi terbaru dari S-300 yang dimaksud Ansari
adalah S-400. Negeri Beruang Merah mengklaim rudal tersebut dapat
menyerang rudal lain dan pesawat hingga mencapai ketinggian 400
kilometer.
Israel menyatakan kecewa atas keputusan Rusia mencabut larangan
penyediaan S-300 ke Iran. Israel mengatakan keputusan itu tidak
menghargai mereka sebagai sebuah negara dan berencana akan
menghancurkannya dengan segenap kemampuan.
Foto proses pemindahan kontainer yang berisi amunisi dari AS menuju Miesau, Jerman (Foto: Army.mil)
MIESAU – Amerika Serikat (AS) diketahui telah
mengirim 5.000 ton amunisi ke Jerman. Pihak militer AS mengatakan,
pengiriman amunisi tersebut bertujuan sebagai usaha terus membantu
aliansi NATO demi melindungi para anggotanya.
“Dalam pengiriman amunisi terbesar dari AS ke Eropa dalam kurun 10
tahun ini, pasukan 21st Theater Sustainment Command (pasukan AS di Eropa
dan bagian dari NATO) mengirim lebih dari 5.000 ton amunisi ke gudang
amunisi di Pusat Logistik Theater di Miesau, Jerman, pada 17–18
Februari,” isi pernyataan di laman resmi tentara AS, sebagaimana
dilansir Russian Today, Selasa (23/2/2016).
Salah satu pejabat militer AS di Eropa mengatakan, amunisi ini akan
digunakan untuk terus membantu para anggota yang masuk ke aliansi NATO.
“Pengiriman penting ini akan membantu kami untuk terus membantu
aliansi NATO dan faktanya ini adalah pengiriman terbesar dalam 10 tahun
ini untuk menunjukkan komitmen kami untuk melindungi para sekutu,” papar
Kolonel Matthew Redding, pimpinan staf militer AS di Eropa.
Dilaporkan, amunisi tersebut dikirim menggunakan 415 kontainer dan
disimpan di Miesau, serta akan digunakan oleh para tentara di NATO untuk
melalukan berbagai operasi dan latihan militer bersama di wilayah
Eropa.
Sistem pertahanan udara jarak
menengah Tiongkok, HQ-9. Dunia dihebohkan dengan tindakan Tiongkok yang
menempatkan HQ-9 di Pulau Woody, salah satu pulau di Kepulauan Spartly
di Laut Cina Selatan. Kepulau Spratly menjadi sengketa antara Tiongkok,
Filipina, Brunai, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan. Tindakan Tiongkok ini
membuat kawasan Laut Cina Selatan semakin memanas. defence.pk
Foto satelit Pulau Woody yang
diambil, pada 14 Februari 2016, memperlihatkan Tiongkok menempatkan
sejumlah pesawat tempur dan sistem pertahanan udara HQ-9. Foto kanan,
diambil 3 Februari 2016, memprlihatkan Pulau Woody masih kosong. Pejabat
Amerika Serikat dan Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa
Tiongkok telah menempatkan baterei rudal HQ-9 di pulau yang juga diklaim
oleh Vietnam dan Taiwan. REUTERS/ImageSat International N.V. 2016
Hong Qi 9 atau lebih dikenal dengan
sebutan HQ-9 adalah rudal pertahanan udara buatan Tiongkok. HQ-9
dikembangkan dengan bantuan dan transfer teknologi dari Rusia, sehingga
HQ-9 disebut setara dengan sistem pertahanan udara Rusia, S 300. HQ-9
mulai memperkuat Angkatan Bersenjata Tiongkok pada 1997. HQ-9 dapat
menghancurkan pesawat tempur, helikopter, drone, rudal jelajah, rudal
udara ke darat, bom dengan panduan, dan rudal balistik. youtube.com
Sistem pertahanan udara HQ-9/FD-2000
(HQ-9 versi ekport) menggabungkan sistem guidance Rusia dan teknologi
seeker Amerika Serikat. Amerika menduga teknologi seeker diperoleh
Tiongkok dari Israel, meski pun Israel membantahnya. Pada tahun 1993
Israel diduga mengalihkan rudal Patriot atau teknologi peluru kendalinya
ke Tiongkok. Tiongkok mengembangkan HQ-9 versi ekport, yang disebut
FD-2000. Dua negara di pecahan Uni Soviet, Turkmenistan dan Uzbekistan
tercatat sebagai negara pembeli FD-2000. gggjs.com
Baterei pertahanan udara HQ-9
menggunakan sistem panduan yang mirip dengan yang dikembangkan oleh
rudal patriot AS. terdiri dari radar pencari tipe 305B, radar pencari
AESA tipe 305A untuk mencari pesawat siluman, seperti F-22 dan F-35,
radar pencari tipe 120 untuk target ketinggian rendah, dan sensor pasif
YLC-20/DWL002 untuk mencium kehadiran target yang tersembunyi, seperti
pesawat pembom siluman B-2. Satu baterei HQ-9 mempunyai 32 rudal siap
tembak. ausairpower.net
HQ-9 menggunakan rudal dua tingkat
dengan thrust vector control. Rudal dapat menjangkau 125 km untuk
menghancurkan pesawat tempur lawan dan 15-25 km untuk menghadang rudal
jelajah atau balistk. Rudal HQ-9 dapat mencapai pesawat tempur hingga
ketinggian 27 km dan menghadang rudall jelajah atau Balistik pada
ketinggian 15-25 km. Rudal dipandu inersia dengan up-date mid-course dan
terminal active radar homing. military-today.com
Pembangkit nuklir Takahama di prefektur Fukui, Jepang. (Reuters/Kyodo)
Jakarta, CB
--
Perusahaan Kansai Electric Power Co., Inc (Kepco)
melaporkan kebocoran 34 liter air mengandung radioaktif dari reaktor 4
di pembangkit nuklir Takahama di prefektur Fukui, sekitar 380 kilometer
di barat Tokyo.
Reaktor itu ditutup pada Juli 2011, sebagai
respons dari bencana nuklir di Fukushima Daichi, yang merupakan bencana
nuklir terburuk kedua dalam sejarah setelah Chernobyl. Reaktor 4
tersebut seharusnya menjadi reaktor keempat yang mulai beroperasi lagi,
setelah reaktor 3 Takahama mulai beroperasi kembali pada akhir Januari
lalu.
Setelah tragedi Fukushima, pemerintah Jepang memerintahkan moratorium
terkait energi nuklir untuk meningkatkan keamanan agar mencegah bencana
serupa berulang. Puluhan reaktor nuklir ditutup, dan sejak itu publik
menghadapi kekhawatiran soal keamanan teknologi nuklir serta paparan
radiasi yang ditimbulkan jika pembangkit nuklir mengalami kebocoran.
"Prosedur
pembukaan kembali terkait dengan insiden itu telah ditangguhkan karena
kami masih menyelidiki penyebabnya," kata juru bicara Kepco, Minggu
lalu. Ia menambahkan bahwa tidak ada dampak pada lingkungan di luar
pembangkit.
Tak hanya membatalkan pengaktifan kembali reaktor lain, insiden ini akan makin menguatkan perlawanan dari warga lokal.
Dua
reaktor di prefektur Kagoshima, yang dioperasikan oleh Kyushu Electric
Power, diaktfikan kembali pada Agustus dan Oktober 2015, mengakhiri
hiatus selama dua tahun.
Namun banyak orang Jepang tetap waspada,
sementara ribuan mantan warga masih menolak kembali ke wilayah yang
terkena kebocoran nuklir Fukushima karena khawatir akan paparan radiasi.
Jakarta, CB
--
Asia diperkirakan akan memantapkan posisinya sebagai
pemegang kemudi utama dalam belanja militer pada 2020 seiring dengan
meningkatkanya ketegangan geopolitik global.
Total belanja
militer di kawasan Asia Pasifik pun diperkirakan mencapai US$533 miliar
pada akhir dekade ini, seperti diprediksi oleh perusahaan penerbit
spesialis militer basis Inggris, IHS Jane's.
Dalam laporan yang dirilis pada Minggu (21/2) tersebut, IHS Janes's juga
memprediksi bahwa negara-negara di kawasan Asia Pasifik akan
menggunakan secara efektif satu dari tiga dolar dana pertahanan tersebut
pada awal 2020, meningkat dari dekade 2010 yang hanya mencapai 1 dari
lima dolar.
Menurut IHS Jane's, alasan utama melonjaknya biaya
ini adalah meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama di Laut China
Selatan dan semenanjung Korea.
"Proses panjang dalam modernisasi
militer akan menjadi agenda utama politik di sejumlah negara," demikian
kutipan laporan IHS Jane's seperti dikutip Channel NewsAsia.
China
yang kini meraup sekitar 40 persen dari pengeluaran pertahanan Asia
Pasifik diperkirakan bakal tetap berada di posisi puncak setelah
meningkatkan biaya militernya sekitar 43 persen, yaitu US$134 miliar
pada 2010 menjadi US$191 miliar tahun lalu.
Prediksi ini menjadi
salah satu indikasi akan adanya persaingan antara negara-negara kawasan
Asia Pasifik dengan China sebagai negara yang mendominasi.
Menurut
direktur konten bujet Luar Angkasa, Pertahanan, dan Keamanan IHS, Paul
Burton, karena bujet Jepang diprediksi terus statis, Korea Selatan akan
menyusul. Namun, Korsel tidak akan mengejar peningkatan belanja China
yang melonjak tinggi setiap tahunnya.
"China akan mempertahankan posisinya sebagai pasukan dominan dengan
perhitungan bujet Beijing kini sekitar empat kali lipat dari Korsel,"
kata Burton.
Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia, Filipina,
dan Vietnam akan masuk ke daftar 10 besar negara yang mengalami
peningkatan pesat anggaran pertahanan pada 2015.
"Negara-negara
ini akan mengikuti jejak China dan kami tidak dapat memprediksi kapan
tren ini akan berakhir," demikian bunyi laporan tersebut.
Di
antara ketiga negara ini, Indonesia dan Filipina mengalami peningkatan
paling besar, yaitu 12,46 persen dan 20 persen, dalam kurun waktu 2014
hingga 2015.
ANKARA - Presiden
Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan, Turki memiliki hak untuk
melakukan operasi militer dimanapun, termasuk di Suriah. Operasi itu
bisa dilakukan selama di wilayah tersebut terdapat sebuah ancaman, yang
bisa menjadi ancaman global. Dalam
sebuah pernyataan, Erdogan mengatakan operasi yang akan dilakukan Turki
di Suriah bukanlah sebuah bentuk pelanggaran kedaulatan. Sebab, menurut
Erdogan operasi itu justru untuk menegaskan kedaulatan, bukan hanya
Suriah tapi juga Turki. "Turki
memiliki hak untuk melakukan operasi di Suriah dan tempat-tempat di mana
organisasi teror berada, ini berkaitan dengan perjuangan melawan
ancaman yang dihadapi oleh Turki," ucap Erdogan, seperti dilansir
Sputnik pada Senin (22/2). "Situasi
di Suriah bukan lagi soal pertanyaan mengenai hak-hak kedaulatan
negara-negara yang tidak dapat mengontrol integritas teritorial mereka.
Sebaliknya, ini ada hubungannya dengan kemauan yang ditujukan Turki
untuk melindungi hak-hak kedaulatannya," sambungnya. Dirinya
kembali menegaskan, Turki memiliki hak penuh untuk melakukan operasi
militer di Suriah. Pasalnya, papar Erdogan, Turki terkena dampak
langsung dari konflik di Suriah, dimana banyak kelompok teror yang
beroperasi di Suriah turut menjadikan Turki sebagai sasaran mereka. "Tidak
ada yang bisa membatasi hak Turki untuk membela diri dalam menghadapi
aksi-aksi teror yang menargetkan kami. Tidak ada yang bisa mencegah
Turki melakukan pembelaan diri," pungkasnya.
SEOUL - Lebih dari 90 ribu pasukan Korea Selatan (Korsel) dan 15 ribu tentara Amerika Serikat (AS) bersiap menggelar latihan militer simulasi invasi terhadap Korea Utara (Korut).
Simulasi itu digelar setelah rezim Pyongyang yang dipimpin Kim Jong-un
meluncurkan roket jarak jauh dan menguji coba senjata nuklir jenis bom
hidrogen awal tahun ini.
”Operasi tahun ini akan melibatkan pemulihan fasilitas utama yang terletak jauhdi sepanjang jalan dekat perbatasan Korut,” kata seorang pejabat senior pertahanan di Seoul kepada Korea Herald.
”Skenario akan mencakup operasi pasukan khusus yang dikerahkan ke daerah-daerah di perbatasan yang berdekatan dengan China dan Rusia,” lanjut pejabat itu, yang menekankan bahwa pasukan akan diperlukan untuk menutup konflik dan menghindari eskalasi dengan pendukung Korut di Moskow dan Beijing.
Jumlah pasukan Korsel yang terlibat dalam latihan militer yang akan dimulai pada tanggal 7 Maret 2016 nanti, sebanyak 1,5 kali lebih besar dibanding latihan serupa tahun lalu.
Latihan gabungan Korsel dan AS ini masih mengadopsi format yang bernama “Key Resolve” atau “Foal Eagle”.
Seoul telah bersikeras bahwa latihan militer gabungan nanti diawasi oleh PBB. Para pejabat Korsel telah gusar oleh manuver dari rezim Kim Jong-un.
”Peristiwa baru-baru di sini telah membuat orang-orang Korsel merasa tidak aman, terutamaperkembangan sedikit pesat dari program nuklir dan rudal Korut, sehingga latihan ini adalah tanda jaminan Washington, dari sekutu,” kata Rah Jong-Yil, mantan kepala intelijen Korsel kepada The Telegraph.
Kedua Korea telah terlibat perang kata-kata yang kian sengit. Media Pemerintah Korut kemarin telah menghina Presiden Korsel, Park Geun-hye, dengan menyebutnya sebagai “pelacur tua" yang hanya memuaskan AS.
Penghinaan secara vulgar dalam headline
media Korut itu muncul setelah Presiden Park memperingatkan bahwa rezim
Kim Jong-un harus mengubah sikapnya atau akan runtuh. Presiden Park
juga menuduh rezim Kim Jong-un sebagai “pemerintahan teror ekstrem”.
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) menyangkal laporan bahwa Seoul akan akan membeli sistem rudal pertahanan THAAD buatan Amerika Serikat (AS) untuk melawan ancaman senjata nuklir Korea Utara (Korut).
Bantahan itu disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-gyun, pada hari Senin (22/2/2016).
Sebelumnya pada pertengahan Februari lalu, Pentagon mengatakan bahwa Washington dan Seoul berencana untuk memulai pembicaraan tentang pengerahan sistem rudal anti-balistik THAAD ke Korsel untuk mempertahankan wilayah dan melawan ancaman senjata nuklir Korut.
”(Spekulasi) itu adalah rumor belaka. Itu tidak benar," ujar Moon seperti dikutip kantor berita Yonhap.
Laporan rencana pembelian rudal THAAD oleh Korsel muncul sehari setelah Korut meluncurkan satelit Kwangmyongsong-4 yang membawa sebuah roket jarak jauh.
Sistem rudal pertahanan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) diklaim mampu menghancurkan rudal musuh sebelum meninggalkan atmosfer bumi atau setelah rudal musuh itu masuk kembali ke atmosfer.
China dan Rusia telah menyatakan menentang rencana penyebaran sistem rudal pertahanan THAAD. Alasannya, rudal itu bisa mengganggu keseimbangan regional. China sendiri merasa menjadi target jika rudal canggih itu ditempatkan di Korsel.
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) diam-diam telah melobi Korea Utara (Korut) beberapa hari sebelum Pyongyang nekat menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada 6 Januari lalu.
Pemerintah Obama, dalam lobinya meminta rezim Kim Jong-un untuk
mengurangi arsenal nuklirnya dan mengakhiri konflik panjangnya dengan
Korea Selatan (Korsel). AS juga mengajak Korut berunding soal program
senjata Pyongyang.
Namun, Korut menolak lobi AS dan memilih nekat menguji coba bom hidrogen beberapa hari kemudian.
“Upaya mereka (para pejabat Amerika) dibuat untuk membahas denuklirisasi dengan Korea Utara,” tulis Wall Street Journal, mengutip keterangan para pejabat AS, Senin (22/2/2016).
Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi negosiasi diam-diam dengan Korut itu. Namun, Departemen itu mengklaim Korut-lah yang menyerukan perundingan damai, bukan AS.
”Untuk menjadi jelas, Korea Utara yang mengusulkan membahas perjanjian damai. Kami memantau seksama proposal mereka, dan membuat jelas bahwa denuklirisasi harus menjadi bagian dari setiap diskusi tersebut,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby.
"Tanggapan kami untuk usulan Korea Utara konsisten dengan fokus lama kami pada denuklirisasi,” lanjut John Kirby.
Go Myung-hyun, seorang ahli Korea Utara di Asan Institute for Policy Studies—sebuahthink tank yang berbasis di Seoul, mengatakan; ”Bagi Korut, memenangkan perjanjian damai adalah pusat dari hubungan AS. Rasanya pengembangan nuklir memberikan hal itu.”
AS sendiri telah menajatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Korut setelah uji coba senjata nuklir pada Januari dan peluncuran roket jarak jauh awal bulan ini. Sanksi tersebut ditandatangani oleh Presiden Barack Obama pada tanggal 18 Februari. Jepang juga memberlakukan sanksi serupa.
“Sanksi akan memaksa pemimpin Korut, Kim Jong-un untuk membuat pilihan antara kembali ke meja (perundingan) dan mengakhiri program senjata nuklir atau memotong pendanaan untuk program itu dan untuk rezimnya,” kata Ketua Komite Urusan Luar Negeri Senat AS, Ed Royce.
BEIJING
- Beijing tidak terima jadi bulan-bulanan kritikan Amerika Serikat (AS)
atas penyebaran rudal canggih di Laut China Selatan. China membalas
dengan mengkritik AS atas penyebaran rudal canggih di Hawaii.
Kritikan balasan itu dilontarkan oleh Kementerian Luar Negeri China pada
hari Senin. Kritik balasan itu muncul menjelang kunjungan Menteri Luar
Negeri China, Wang Yi, ke AS pekan ini.
China tidak membantah
dan tidak pula membenarkan laporan penyebaran rudal di kawasan sengketa
Laut China Selatan yang terpantau citra satelit.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan, Washington tidak harus menggunakan isu fasilitas militer dipulau-pulau Laut China Selatan sebagai "dalih untuk membuat keributan".
”AS tidak terlibat dalam sengketa Laut China Selatan,dan ini bukan dan tidak menjadi masalah antara Chinadan AS,” kata Hua dalam konferensi pers, yang dikutip Reuters, Selasa (23/2/2016).
Hua mengatakan, apa yang dilakukan Beijing di Laut China Selatan adalah
untuk melindungi wilayah kedaulatannya. Menurutnya, hal itu tak jauh
beda dengan apa yang dilakukan AS di Hawaii, yakni dengan menyebarkan
rudal.
”Penggelaran diperlukan, terbatas pada saranapertahananChinadi wilayahnya sendiri,tidakberbeda secara substansialdari AS yang membelaHawaii,” ucap Hua. Dia menegaskan, bahwa AS juga tidak memiliki klaim resmi atas wilayah Hawaii.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner,
kembali menekankan sikap AS yang mendesak Cihna untuk meredam
ketegangan di Laut China Selatan dengan tidak melakukan militerisasi di
kawasan sengketa.
Seperti diketahui, China mengklaim hampir 90
persen kawasan Laut China Selatan yang kaya. Namun, Vietnam, Filipina,
Malaysia, Brunei, dan Taiwan juga saling mengklaim.
“Kegiatan militerisasi hanya meningkatkan ketegangan,” kata Toner. ”Perlu ada mekanisme diplomatik di tempat yang memungkinkan klaim teritorial ini harus diselesaikan dalamcara damai,” katanya lagi.
Namun, pernyataan diplomat AS itu kembali dibalas China. Beijing,
menuduh balik AS justru meningkatkan ketegangan regional di Laut China
Selatan dengan beberapa kali melakukan patroli di kawasan menggunakan
pesawat militer dan kapal perang.
”Ini, ini yang merupakan penyebab terbesar dari militerisasi di Laut China Selatan. Kami berharap bahwa AS tidakmembingungkan antara benar dan salah dalam masalah ini atau berlatih menggunakan standar ganda,” tegas Hua.
Washington (CB) - Amerika Serikat, Minggu, mengatakan
menerima proposal Korea Utara untuk membahas perjanjian perdamaian
Semenanjung Korea, tetapi tawaran itu ditolak ketika pemerintah Korea
Utara tidak mau mempertimbangkan mengurangi senjata nuklirnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengungkapkan
pertukaran itu ketika ditanya tentang laporan Wall Street Journal bahwa
pemerintahan Presiden Barack Obama diam-diam menyetujui pembicaraan
damai untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-1953, sehari
sebelum Korea Utara melakukan uji coba nuklir terbaru awal tahun ini.
Uji coba pada 6 Januari -- yang merupakan keempat kalinya setelah
uji coba sebelumnya pada 2006, 2009 dan 2013 -- mengakhiri kontak
eksplorasi yang berlangsung di PBB, di mana diplomat AS dan Korea Utara
dapat berbaur secara informal dengan tidak adanya hubungan resmi antara
kedua negara, kata Wall Street Journal.
"Supaya jelas, Korea Utara lah yang mengusulkan untuk membahas
perjanjian damai," kata Kirby kepada wartawan saat bepergian dengan
Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Amman, Yordania.
"Kami secara seksama mempertimbangkan usulan mereka, dan jelas
menyampaikan bahwa denuklirisasi harus menjadi bagian dari setiap
diskusi perjanjian damai tersebut," tambahnya.
"Korut menolak tanggapan kami. Kami menanggapi proposal Korut secara
konsisten dengan fokus lama kami pada denuklirisasi," ujar Kirby.
Mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Wall Street
Journal menyebutkan bahwa Gedung Putih telah menghilangkan syarat
lamanya untuk pembicaraan damai -- yaitu Korea Utara harus lebih dulu
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi simpanan senjata nuklirnya.
"Sebaliknya AS menyerukan program senjata atom Korea Utara menjadi
bagian dari pembicaraan," kata surat kabar itu melaporkan.
Untuk menanggapi uji coba nuklir Korut pada Januari, yang memicu
kekhawatiran dan kecaman global, Dewan Keamanan PBB sepakat untuk
menggelar langkah-langkah baru untuk menghukum Korea Utara.
Pada Kamis, Obama menandatangani langkah-langkah baru yang disahkan
oleh Kongres AS untuk memperketat sanksi terhadap siapa pun yang
mengimpor barang atau teknologi yang berkaitan dengan senjata pemusnah
massal ke Korea Utara, atau siapa saja yang dengan sengaja terlibat
dalam pelanggaran hak asasi manusia.
Langkah tersebut juga memberi tekanan finansial tambahan pada rezim
pemimpin Kim Jong-Un yang sudah dijatuhi sanksi, dengan tujuan untuk
mengurangi praktik pencucian uang dan perdagangan narkotika.
Dua kegiatan besar terlarang itu diyakini telah menyalurkan jutaan
dolar ke lingkaran dalam pemerintahan Kim, demikian AFP melaporkan.
Lebih 250.000 warga Suriah meninggal dalam konflik yang mulai terjadi pada bulan Maret 2011.
Amerika Serikat dan
Rusia mengumumkan bahwa rencana gencatan senjata di Suriah akan mulai
berlaku pada tengah malam tanggal 27 Februari.
Pernyataan mereka
menyebutkan persetujuan tersebut tidak memasukkan kelompok yang
menamakan diri Negara Islam atau ISIS dan Front Nusra terkait al-Qaida.
Pada tanggal 12 Februari kekuatan dunia menyepakati gencatan senjata yang akan berlaku dalam waktu seminggu.
Tetapi batas waktu telah terlampaui dan keraguan tentang rencana baru tetap ada.
Sementara kekerasan terus terjadi di Suriah.
Sekitar
140 orang tewas karena pemboman di Homs dan Damaskus pada hari Minggu (21 Februari).
Lebih 250.000 warga Suriah meninggal dalam konflik yang mulai terjadi pada bulan Maret 2011.
Sekitar 11 juta orang lainnya terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya.
Empat juta orang melarikan diri ke luar negeri, termasuk orang-orang yang melakukan perjalanan berbahaya ke Eropa.
Pernyataan
bersama AS-Rusia menyebutkan gencatan senjata berlaku bagi "pihak-pihak
konflik Suriah yang mengisyaratkan keinginan dan penerimaan mereka
terhadap berbagai persyaratan".
AS-Rusia sepakati gencatan senjata terbatas di Suriah
Pasukan Rusia (Reuters)
Washington/Beirut, (CB) - Amerika Serikat dan Rusia
menyepakati rencana gencatan senjata terbatas di Suriah yang akan mulai
berlaku pada Sabtu.
Kesepakatan itu tidak berlaku untuk sejumlah kelompok seperti
organisasi bersenjata ISIS dan Front Nusra. Akibatnya, sejumlah
gerilyawan Suriah langsung memprotes kelemahan tersebut.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut kesepakatan yang
dicapai pada Senin itu sebagai "langkah awal menuju gencatan senjata
yang lebih luas" dan buah dari diplomasi antara Washington dengan Moskow
yang selama ini berseberangan sikap soal Suriah.
Presiden dari dua negara, Barack Obama dan Vladimir Putin, merundingkan kesepakatan itu melalui hubungan telepon.
Pemimpin Kremlin mengatakan bahwa kesepakatan antara dirinya dengan
Obama berpotensi "mengubah secara radikal situasi krisis di Suriah."
Sementara itu, Gedung Putih juga merasa optimistis bahwa kesepakatan
dapat memajukan perundingan untuk membawa perubahan politik di Suriah.
Untuk bisa berlaku, kesepakatan itu mengharuskan kedua negara untuk
mendesak sekutu masing-masing di lapangan agar patuh. Namun demikian,
mereka masih diperbolehkan melakukan serangan terhadap ISIS, Nusra
Front, dan kelompok garis keras lain.
Menanggapi kesepakatan itu, kepala kantor politik kelompok
gerilyawan Tentara Yarmouk, Bashar al-Zoubi, mengatakan bahwa pembolehan
serangan terhadap ISIS akan menjadi alasan bagi presiden Bashar al
Assad dan Rusia untuk terus menyerang wilayah, yang sama-sama dipenuhi
oleh gerilyawan dan kelompok-kelompok garis keras.
"Rusia dan rezim akan menarget wilayah kelompok revolusioner dengan
alasan Nusra Front ada di situ. Kelompok-kelompok itu saling menguasai
area yang berdekatan. Dan jika hal ini terjadi, gencatan senjata akan
buyar," kata dia.
Sejak membantu Presiden Bashar pada September dengan serangan
udara, Rusia berhasil membuka jalan bagi pasukan pemerintah untuk
memperoleh sejumlah kemenangan.
Tentara pemerintah Suriah saat ini memperoleh dukungan dari Rusia,
Iran, dan kelompok Hizbullah. Di sisi lain, Amerika Serikat, Turki dan
Arab Saudi membantu kelompok-kelompok gerilyawan.
Dalam pernyataan resmi terkait kesepakatan Amerika Serikat dan
Rusia, kedua negara tersebut akan bekerja sama mengusir ISIS, Nusra
Front, dan kelompok garis keras lain dari wilayah yang mereka kuasai.
Namun, tokoh-tokoh gerilyawan mengatakan tidak mungkin memastikan titik wilayah yang dikuasai Front Nusra.
"Bagi kami, al-Nusra adalah persoalan karena mereka tidak hanya
berada di Idlib, tapi juga Aleppo, Damaskus, dan daerah selatan.
Persoalannya, warga sipil dan gerilyawan Tentara Pembebasan Suriah (FSA)
bisa menjadi sasaran hanya karena berada di wilayah yang sama dengan
Front Nusra," kata tokoh senior kubu oposisi, Khaled Hoja.
Sementara itu dalam perkembangan lain, Bashar menetapkan pemilihan
umum parlemen pada 13 April mendatang atau empat tahun setelah
pemungutan suara terakhir.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyambut baik kesepakatan
Amerika Serikat dan Rusia yang terjadi setelah kegagalan perundingan
Jenewa pada bulan lalu.
"Sekretaris Jenderal mendesak agar semua pihak mematuhi kesepakatan
ini dan bekerja keras mengimplementasikannya," kata juru bicara Ban,
Stephane Dujarric.
Menurut perjanjian kedua negara itu, semua pihak yang berperang di
Suriah harus menyatakan persetujuan kepada Amerika Serikat dan Rusia
hingga Jumat siang waktu Damaskus.
Setelah itu, gencatan senjata akan mulai berlaku pada tengah malam.
Pasukan pemerintah tidak akan menyerang gerilyawan oposisi bersenjata
dan sebaliknya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan bahwa ada
"tantangan berat ke depan." Dia mendesak agar semua pihak mendukung
kesepakatan Washington-Moskow.
"Jika berhasil diimplementasikan, gencatan senjata ini tidak hanya
akan mengurangi kekerasan tetapi juga memudahkan pengiriman bantuan
kemanusiaan ke wilayah yang terkepung," kata Kerry dalam pernyataan
tertulis.
Turki sambut gencatan senjata Suriah prakarsa AS-Rusia
Tentara
Turki membantu pengungsi Suriah di perbatasan Turki-Suriah, dekat kota
Akcakale, provinsi Sanliurfa, Turki. (REUTERS/Kadir Celikcan)
Istanbul (CB) - Turki menyambut baik rencana gencatan
senjata untuk Suriah yang dirancang oleh Amerika Serikat dan Rusia,
selain berharap Moskow menghentikan serangan udaranya yang telah
menewaskan warga sipil Suriah, kata Wakil Perdana Menteri Numan
Kurtulmus.
"Kami memandang gencatan senjata akan bisa dicapai," kata Kurtulmus seperti dikutip Reuters.
"Kami
berharap itu tidak akan seperti gencatan-gencatan sebelumnya dan akan
punya kapasitas untuk diimplementasikan," sambung dia pada konferensi
pers setelah rapat kabinet.
"Kami mengharapkan Rusia, dalam
perangnya melawan ISIS, tidak akan menerbangkan jet-jetnya dan membunuh
rakyat tidak berdosa," kata Kurtulmus lagi.
Cameron mengatakan pilihannya adalah "Inggris yang
lebih besar" di EU atau "lompatan di kegelapan" karena keluar.
Perdana Menteri
Inggris, David Cameron, memperingatkan bahwa keputusan meninggalkan Uni
Eropa "dapat menyakiti para pekerja selama bertahun-tahun ke depan".
Cameron menyampaikan hal ini saat menyampaikan pandangannya di hadapan parlemen agar Inggris tetap menjadi anggota Uni Eropa.
Dia
mengatakan pilihannya adalah antara "Inggris yang lebih besar" dengan
tetap bergabung, atau "lompatan menuju kegelapan" dengan keluar dari EU.
Pernyataan ini adalah serangan terhadap Boris Johnson, yang termasuk dalam bentuk usulan PM bagi referendum kedua.
Lebih
100 anggota parlemen dari Partai Konservatif berkeinginan keluar dari
EU, termasuk sejumlah menteri yang duduk bersama-sama PM di Majelis
Rendah.
Dalam pernyataannya di majelis, Cameron mengatakan kepada
para anggota parlemen, sebagai seorang PM yang tidak akan berusaha
terpilih kembali, dirinya "tidak memiliki agenda lain kecuali yang
terbaik untuk negara".
Pernyataan tersebut dipandang ditujukan bagi
Johnson, yang dituduh sejumlah pihak menempatkan ambisi pribadi daripada prinsipnya terkait keputusannya mendukung usaha keluar dari EU.
Cina mengerahkan sistem rudah di Pulau Pulau Woody atau Yongxing.
Salah satu komandan
senior Angkatan Laut Amerika Serikat meminta Australia dan
negara-negara lain untuk melayarkan kapal perang ke dekat pulau-pulau
yang masih jadi sengketa di Laut Cina Selatan.
Dalam lawatannya ke
Australia, Komandan Armada Ketujuh AS, Laksamana Madya Joseph Aucoin,
mengatakan hal tersebut akan membuat salah satu jalur pelayaran tersibuk
dunia menjadi tetap terbuka.
Cina meningkatkan keberadaannya di
pulau-pulau yang diklaim oleh beberapa negara, antara lain membangun
landasan pacu pesawat maupun
pengerahan rudal di salah satu kawasan sengketa, Pulau Woody atau Yongxing.
Vietnam sudah mengajukan protes resmi ke Cina dan PBB terkait pengerahan rudal dengan, antara lain, menyebut Cina mengancam perdamaian.
Pemerintah Beijing menegaskan bahwa sebagian besar dari wilayah sengketa masuk dalam kedaulatannya.
Sebagai
tanggapannya, AS bulan lalu mengerahkan satu kapal perangnya dalam
radius 12 mil laut dari Kepulauan Paracel yang termasuk diklaim Cina,
yang menurut Washington merupakan perairan internasional.
Laksamana
Madya Joseph Aucoin menambahkan langkah itu tidak berarti Amerika
Serikat 'membidik' satu negara saja namun agar semua bangsa yang
menuntut wilayah itu berhenti untuk mengambil tindakan.
"Yang
ingin kami upayakan adalah menjamin semua negara, terlepas dari ukuran
dan kekuatannya, bisa mengejar kepentingan mereka berdasarkan
undang-undang kelautan yang seharusnya tidak diancam oleh sejumlah
tindakan," jelasnya.
KOMPAS.com / Bambang PJ Kereta cepat China terparkir di stasiun Guangzhou, Rabu (17/2/2016)
CB - Musim semi yang masih menyisakan
hawa dingin di Liuzhou Provinsi Guangxi, China tak menghentikan rencana
Chen Mei Li bepergian ke Guangzhou.
Dia adalah mantan polisi. Perempuan muda itu memilih resign dari pekerjaannya karena tak memiliki harapan mendapatkan gaji yang lebih baik. Sementara, kebutuhan makin mencekik.
Uang
pesangon yang dia terima dari Departemen Kepolisian China hanya cukup
untuk hidup selama 2 tahun di kota tersebut. Untuk itu, dia memilih
keluar dari China dan mencari peruntungan di negara lain.
Chen hijrah ke Australia dan mendaftar sebagai mahasiswa di sana. Uang pesangon yang diterima, dipakai untuk membiayai studinya.
Pagi
itu, dia harus segera ke Konjen Australia di Guangzhou guna mengambil
visanya yang telah keluar. Untuk menempuh jarak sekitar 500 kilometer,
dia memilih kereta cepat.
Chen merasa beruntung negaranya punya kereta cepat. Bukan sebuah proyek mercusuar. Namun infrastruktur itu memang sangat dibutuhkan.
Urusan
maha penting bisa segera diselesaikan. Demikian juga dengan urusan visa
ke Australia. Dia bisa segera merampungkan proses administrasi tanpa
mengalami hambatan jarak.
"Dengan kereta cepat,
kami bisa bepergian dari satu daerah ke daerah lainnya dengan lebih
cepat. Produktivitas kami, warga China, juga semakin meningkat," ujarnya
pekan lalu.
Dalam waktu sekitar 4 jam, dia sudah sampai di
Guangzhou. Ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan kereta biasa,
yang membutuhkan waktu antara 10-12 jam.
Di akhir pembicaraan, dia menyatakan ikut senang bahwa Indonesia akan segera memiliki kereta cepat seperti di negaranya.
Disambut hangat
Berbeda dengan di Indonesia yang masih tarik ulur, kehadiran kereta cepat di China sungguh mendapatkan respon luar biasa.
KOMPAS.com / Bambang PJ
Penumpang kereta cepat yang tak mendapatkan kursi harus berdesakan
dalam gerbong. Saat itu kereta melaju dengan kecepatan 206 km per jam
dari Liuzhou ke Guangzhou, Sabtu (20/2/2016).
Penumpang
rela berjejal dan tak mendapatkan kursi agar bisa segera mencapai
tujuan. Sebagian besar dari mereka berdiri di bordes (lorong pintu dekat
sambungan gerbong).
Seperti yang terlihat pada pagi itu. Warga
yang baru saja merayakan tahun baru China, mulai kembali ke kota.
Kebanyakan dari mereka adalah para penduduk desa maupun sub-urban yang
tinggal di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi.
Pemandangan itu
makin kentara saat memasuki akhir pekan. Tekanan kerja yang semakin
berat membuat banyak pekerja di perkotaan sesegera mungkin pulang ke
kampungnya ketika pekerjaan selesai.
Jumlah penumpang kereta cepat terus bertambah. Mengutip catatan Wikipedia.org, saat diinisiasi pada 2007, jumlah penumpang yang diangkut kereta cepat di China baru sebanyak 237.000 orang per hari.
Di akhir 2014, jumlah penumpang melonjak hingga 2,49 juta per hari. Sekaligus, membuat layanan kereta cepat China menjadi yang paling sibuk di dunia.
Pemerintah China memahami kondisi ini. Tak tanggung-tanggung, jaringan kereta cepat terus ditambah untuk membantu pergerakan masyarakat. Hingga Januari 2016, panjang jalur kereta cepat di negara ini telah melampaui 19.000 km .
Panjang jalur itu setara dengan jalur kereta cepat di seluruh dunia di luar China yang digabungkan menjadi satu.
Ke depan, panjang jalur kereta ini akan terus ditambah hingga 30.000 km pada 2020. Sekaligus, jaringan kereta cepat China menyalip Jepang yang lebih dulu mengembangkan moda transportasi ini pada 1960an.
KOMPAS.com / Bambang PJ Jalur kereta cepat yang tengah dibangun, Sabtu (20/2/2016)
Di Guangzhou misalnya. Beton-beton dan jalan layang untuk kereta cepat sudah mulai dibangun. Jaringan baru terus dikembangkan sehingga mobilitas warga China bisa lebih dimaksimalkan.
Tak hanya itu, wilayah yang dilintasi jalur kereta cepat ini terlihat bergeliat. Proyek-proyek properti mulai tumbuh di daerah yang dulunya perdesaan.
Memang tak dimungkiri, bahwa kereta cepat di China hadir karena didorong faktor demand. Kehadiran kereta cepat memang sangat dibutuhkan untuk menopang laju ekonomi yang digerakkan oleh industri, ekspor dan investasi langsung.
Kereta ini hadir ketika pertumbuhan ekonomi China sedang tinggi-tingginya, yakni di atas 10 persen.
Lantas untuk Indonesia, apakah kondisinya yang sama dengan China, sehingga kereta cepat perlu segera dibangun?
Kerusuhan ini bermula pada Jumat
(19/2) lalu, ketika kelompok kasta Jat melakukan unjuk rasa akibat
semakin sengitnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di kursi
pemerintahan dan pendidikan di India. (Reuters/Adnan Abidi)
Jakarta, CB --
Setidaknya 19 orang tewas dalam kerusuhan di Haryana, India, yang memuncak pada Minggu kemarin.
"Sembilan
belas orang meninggal dan lebih dari 200 lainnya terluka," ujar
sekretaris kepala Haryana, P.K. Das, seperti dikutip AFP. Pada Senin
(22/2), aksi masih berlangsung namun telah mereda.
Kerusuhan ini bermula pada Jumat lalu, ketika kelompok kasta Jat
melakukan unjuk rasa akibat semakin sengitnya persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan di kursi pemerintahan dan pendidikan di India.
Komunitas
Jat sendiri sebenarnya berasal dari kasta tingkat tinggi di India.
Namun, pemerintah memberikan akses lebih luas bagi kasta rendah untuk
menghindari tuduhan diskriminasi. Kini, kasta tinggi merasa berada di
posisi tidak menguntungkan dan kerap melakukan aksi protes.
Pihak otoritas pun memberlakukan jam malam di Haryana dan beberapa distrik lainnya yang juga dilanda aksi protes.
"Ada
kerusuhan lain di sebagian distrik Bhiwani satu malam ini, di mana jam
malam masih berlaku. Namun, di beberapa distrik lain, jam malam sudah
dicabut," ucap Das.
Das juga mengatakan bahwa kanal pemasok air ke Delhi juga sudah
diamankan setelah sebelumnya diblokir oleh para pengunjuk rasa. Aksi ini
menyebabkan kekurangan pasokan air di beberapa daerah dan banyak
sekolah terpaksa tutup.
"Sebagian besar jalan penghubung sudah
dapat beroperasi kembali dan kami harap dapat mengontrol semua situasi
pada akhir hari ini," ucap Das.