Kamis, 02 Mei 2019

Meski Tak Akur, Saudi Selamatkan Kapal Minyak Iran di Laut Merah


Meski Tak Akur, Saudi Selamatkan Kapal Minyak Iran di Laut Merah
Penjaga Pantai Arab Saudi menyelamatkan kapal tanker minyak Iran di Laut Merah. Foto/Istimewa

JEDDAH - Penjaga pantai Arab Saudi telah menyelamatkan sebuah kapal tanker Iran di Laut Merah. Penjaga pantai Saudi memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan untuk kapal tanker minyak Iran.

Pusat Koordinasi Pencarian dan Penyelamatan di Jeddah mendapatkan panggilan darurat oleh kapal berbendera Iran Happiness I, yang berjarak sekitar 70 mil laut dari Pelabuhan Islam Jeddah.

Juru bicara penjaga perbatasan mengatakan semua tindakan pencegahan yang diperlukan telah diambil untuk memastikan keselamatan awak dan menghindari kerusakan lingkungan.

"Semua 26 anggota awak, semua warga Iran kecuali dua yang merupakan warga Bangladesh, sekarang selamat," kata juru bicara Penjaga Perbatasan seperti dikutip dari Arab News, Kamis (2/5/2019).

Dilansir dari laman Time, saluran televisi dan kantor berita milik pemerintah Arab Saudi mengatakan pihak berwenang menerima panggilan darurat dari Happiness I atas "kegagalan mesin dan hilangnya kendali." Digambarkan posisi kapal sekitar 70 kilometer sebelah selatan Jeddah di Laut Merah.

Pihak berwenang Saudi mengatakan berbagai lembaga pemerintah terlibat dalam operasi itu, termasuk mereka yang menangani perlindungan lingkungan. Namun tidak dijelaskan apakah ada tumpahan minyak dari kapal tanker itu.

Situs web TankerTrackers.com, yang analisisnya memantau penjualan minyak di laut, memperkirakan Happiness I membawa setidaknya 1,1 juta barel bahan bakar minyak. Dikatakan kapal itu berlayar bersama-sama dengan kapal lain yang lebih kecil bernama Sabiti.

"Happiness I menghentikan mesinnya pada hari Selasa, kemudian dibayangi oleh Sabiti cukup dekat untuk membuat kru melarikan diri," kata TankerTrackers.

Dilaporkan oleh TankerTrackers, dua kapal tunda dari Arab Saudi tampaknya telah mencapai kapal.

TankerTrackers mengatakan kapal Happiness I kemungkinan mengalami kebocoran minyak, meskipun tidak memberikan perincian.

"Kami tidak dapat menyimpulkan apa yang menyebabkan kebocoran, tetapi mengingat betapa tiba-tiba hal-hal terjadi, sepertinya sesuatu yang mengejutkan mereka kalau tidak kami akan melihat kapal melambat atau menyimpang dalam upaya untuk menghindari insiden," kata situs tersebut.

Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang bersaing di Timur Tengah. Iran sekarang menghadapi tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat (AS) atas penjualan minyaknya setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari kesepakatan nuklirnya dengan kekuatan dunia. Iran telah memperingatkan akan menanggapi secara agresif setiap upaya untuk memotong ekspor minyaknya menjadi nol, seperti yang dijanjikan pemerintah Trump. 





Credit  sindonews.com