CB, Jakarta - Sejumlah gereja Katolik
di penjuru Prancis telah menjadi sasaran pembakaran, vandalisme atau
perusakan dan penodaan situs - situs suci. Serangan itu terjadi sejak
awal 2019.
Dikutip dari rt.com, Minggu, 24 Maret 2019, gereja St. Sulpice di ibu kota Paris yang juga menjadi tempat pengambilan gambar film Da Vinci Code, dibakar pada 17 Maret lalu setelah misa Minggu. Petugas pemadam kebakaran dan aparat kepolisian mengatakan ledakan yang terjadi di geraja bersumber dari sebuah serangan pembakaran.
Pada Februari lalu, patung Perawan Suci Maria di geraja St. Nicholas yang dibuat pada abad ke-19 dibanting orang tak bertanggung jawab hingga remuk. Pastur Francois-Laurent Hear mengatakan patung Perawan Suci Maria yang hancur itu tidak dapat diperbaiki lagi. Gereja melaporkan ada tiga kejadian perusakan dalam tempo 10 hari, termasuk salib yang dilemparkan ke lantai oleh para pelaku kerusakan.
Gereja katedhral Saint-Alain di kota Lavaur juga menjadi sasaran tindakan vandalisme, dimana sejumlah patung dan salib dibanting ke lantai dan kain penutup altar dibakar. Sebuah patung Yesus di salib juga di rusak, dimana pelaku vandalisme memutar salah satu tangan patung Yesus sehingga membuat patung itu terlihat sedang menyeka keringat. Dua remaja sudah ditahan atas perusakan ini.
Sedangkan gereja Notre-Dame des Enfants mengalami penjarahan pada Februari lalu. Para pelaku vandalisme juga menggunakan kotoran manusia untuk mengotori dinding. Roti yang dikuduskan dari roti tidak beragi, yang diyakini umat Katolik adalah tubuh Yesus Kristus, ditemukan berserakan di luar tercampur dengan sampah.
Pada bulan yang sama, gereja Notre-Dame di Dijon, Prancis juga menjadi sasaran perusakan. Pastur Emmanuel Pic mengatakan serangan ini sama dengan menyerang keyakinan umat Katolik dan penyerangan dengan sengaja ini sangat mengejutkan.
Dikutip dari rt.com, Minggu, 24 Maret 2019, gereja St. Sulpice di ibu kota Paris yang juga menjadi tempat pengambilan gambar film Da Vinci Code, dibakar pada 17 Maret lalu setelah misa Minggu. Petugas pemadam kebakaran dan aparat kepolisian mengatakan ledakan yang terjadi di geraja bersumber dari sebuah serangan pembakaran.
Pada Februari lalu, patung Perawan Suci Maria di geraja St. Nicholas yang dibuat pada abad ke-19 dibanting orang tak bertanggung jawab hingga remuk. Pastur Francois-Laurent Hear mengatakan patung Perawan Suci Maria yang hancur itu tidak dapat diperbaiki lagi. Gereja melaporkan ada tiga kejadian perusakan dalam tempo 10 hari, termasuk salib yang dilemparkan ke lantai oleh para pelaku kerusakan.
Gereja katedhral Saint-Alain di kota Lavaur juga menjadi sasaran tindakan vandalisme, dimana sejumlah patung dan salib dibanting ke lantai dan kain penutup altar dibakar. Sebuah patung Yesus di salib juga di rusak, dimana pelaku vandalisme memutar salah satu tangan patung Yesus sehingga membuat patung itu terlihat sedang menyeka keringat. Dua remaja sudah ditahan atas perusakan ini.
Sedangkan gereja Notre-Dame des Enfants mengalami penjarahan pada Februari lalu. Para pelaku vandalisme juga menggunakan kotoran manusia untuk mengotori dinding. Roti yang dikuduskan dari roti tidak beragi, yang diyakini umat Katolik adalah tubuh Yesus Kristus, ditemukan berserakan di luar tercampur dengan sampah.
Pada bulan yang sama, gereja Notre-Dame di Dijon, Prancis juga menjadi sasaran perusakan. Pastur Emmanuel Pic mengatakan serangan ini sama dengan menyerang keyakinan umat Katolik dan penyerangan dengan sengaja ini sangat mengejutkan.
Credit tempo.co