Jumat, 15 Maret 2019

Membela Diri, Pasukan AS Bunuh 5 Tentara Afghanistan



Membela Diri, Pasukan AS Bunuh 5 Tentara Afghanistan
Pasukan AS melancarkan dua serangan udara mempertahankan diri di dekat titik pemeriksaan Tentara Nasional Afghanistan setelah dihujani tembakan. Foto/Ilustrasi/Istimewa


KABUL - Pasukan Amerika Serikat (AS) melancarkan dua serangan udara "mempertahankan diri" di dekat titik pemeriksaan Tentara Nasional Afghanistan di provinsi Uruzgan pada hari Rabu. Demikian pernyataan juru bicara koalisi.

Pemerintah Afghanistan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa lima tentara Afghanistan tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam serangan itu - jumlah yang diterima koalisi, kata seorang pejabat.

Para pejabat AS dan koalisi mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan pada Rabu pagi waktu setempat setelah konvoi AS-Afghanistan dihujani tembakan oleh pasukan bersahabat yang ditempatkan di dekat titik pemeriksaan. Tidak ada pasukan AS yang terbunuh dalam insiden itu.

"AS melancarkan serangan udara presisi di dekat titik pemeriksaan Tentara Nasional Afghanistan pada hari Rabu setelah pasukan Afghanistan dan AS dihujani tembakan dan meminta dukungan udara," menurut Letnan Ubon Mendie, juru bicara pasukan AS yang berbasis di Afghanistan seperti dikutip dari CNN, Kamis (14/3/2019).

"Serangan itu dilakukan setelah pasukan Afghanistan dan AS dihujani senjata granat dan roket kecil yang efektif dan mendorong dukungan udara untuk pertahanan diri," katanya dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

Konvoi itu mencoba mengomunikasikan bahwa itu adalah kelompok yang bersahabat ketika mendekati titik pemeriksaan tetapi tidak mampu menjelaskan situasinya, kata para pejabat AS dan koalisi.

Pasukan reaksi cepat Afghanistan pada awalnya dipanggil untuk membantu tetapi aksi penembakan terus berlanjut. Pada akhirnya, pasukan AS menyerukan serangan udara yang menargetkan daerah dekat titik pemeriksaan tempat mereka percaya penembakan berasal.

"Kami beroperasi di lingkungan yang kompleks di mana pejuang musuh tidak mengenakan seragam dan menggunakan kendaraan militer curian untuk menyerang pasukan pemerintah," kata Mendie.

Sementara insiden itu saat ini sedang diselidiki, seorang pejabat koalisi mengatakan teori awal pada saat ini adalah bahwa tentara Afghanistan tidak menyadari bahwa mereka menembaki konvoi yang bersahabat. 





Credit  sindonews.com