PYONGYANG
- Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), Choe Son-hui
menyatakan, pemimpin Korut, Kim Jong-un tidak lagi tertarik untuk
membahas rencana denuklirisasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS),
Donald Trump setelah pembicaraan terakhir mereka di Hanoi, Vietnam
berakhir kurang baik.
"Saya memiliki perasaan bahwa Ketua Kim Jong-un mungkin telah kehilangan keinginan (untuk melanjutkan) transaksi Korea Utara-AS. Ini perasaan pribadi saya," ucap Son-hui dalam wawancara dengan media Korea Selatan (Korsel), Yonhap, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (3/3).
"Saya berpikir tentang apakah (kita) harus melanjutkan pembicaraan," sambungnya, mempertanyakan kebutuhan untuk melanjutkan pembicaraan, setelah Trump mengatakan dia harus meninggalkan pertemuan dengan Jong-un di Hanoi.
"Saya memiliki perasaan bahwa Ketua Kim Jong-un mungkin telah kehilangan keinginan (untuk melanjutkan) transaksi Korea Utara-AS. Ini perasaan pribadi saya," ucap Son-hui dalam wawancara dengan media Korea Selatan (Korsel), Yonhap, seperti dilansir Al Jazeera pada Minggu (3/3).
"Saya berpikir tentang apakah (kita) harus melanjutkan pembicaraan," sambungnya, mempertanyakan kebutuhan untuk melanjutkan pembicaraan, setelah Trump mengatakan dia harus meninggalkan pertemuan dengan Jong-un di Hanoi.
Pernyataan
Son-hui menggemakan ucapan Jong-un, yang memperingatkan dalam pesan
Tahun Baru-nya bahwa Pyongyang mungkin mengambil "jalan baru" jika
Washington membuat negara itu di bawah tekanan dan sanksi.
Seperti diketahui, pertemuan kedua Trump dan Jong-un di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan apapun. Bukan hanya itu, Trump memutuskan untuk 'walk out' di tengah-tengah pertemuan tersebut.
Trump dalam sebuah konferensi pers pasca pertemuan kemudian mengungkapkan bahwa permintaan Jong-un untuk penghapusan sanksi Korut, adalah alasan gagalnya dicapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut.
Seperti diketahui, pertemuan kedua Trump dan Jong-un di Hanoi berakhir tanpa kesepakatan apapun. Bukan hanya itu, Trump memutuskan untuk 'walk out' di tengah-tengah pertemuan tersebut.
Trump dalam sebuah konferensi pers pasca pertemuan kemudian mengungkapkan bahwa permintaan Jong-un untuk penghapusan sanksi Korut, adalah alasan gagalnya dicapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut.
Credit sindonews.com