WASHINGTON
- Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS)
menuturkan, bom yang ditemukan polisi bandara Moskow di dalam koper
seorang staf Kedutaan Besar AS di Rusia tidak berbahaya.
"Kami mengetahui insiden di Bandara Sheremetyevo, Moskow yang melibatkan seorang individu dari Kedutaan Besar AS," kata pejabat Kementerian Luar Negeri AS, yang berbicara dalam kondisi anonim.
"Situasi telah diselesaikan dan individu tersebut diizinkan untuk meninggalkan Rusia, setelah pihak berwenang mengeluarkan barang itu dari kopernya. Tidak ada bahaya yang ditimbulkan untuk setiap pelancong," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/3).
"Kami mengetahui insiden di Bandara Sheremetyevo, Moskow yang melibatkan seorang individu dari Kedutaan Besar AS," kata pejabat Kementerian Luar Negeri AS, yang berbicara dalam kondisi anonim.
"Situasi telah diselesaikan dan individu tersebut diizinkan untuk meninggalkan Rusia, setelah pihak berwenang mengeluarkan barang itu dari kopernya. Tidak ada bahaya yang ditimbulkan untuk setiap pelancong," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/3).
Sebelumnya
dilaporkan, seorang anggota staf Kedutaan Besar AS dilaporkan kedapatan
membawa sebuah bom saat berusaha memasuki bandara Sheremetyevo di
Moskow, kemarin. Bom yang dibawanya dilengkapi dengan sekering, tetapi
tanpa bahan peledak dalamnya.
"Pada pagi hari tanggal 9 Maret, personel yang memindai barang-barang seorang anggota staf kedutaan besar AS mendeteksi sebuah benda yang terlihat seperti bom mortir.Mereka memanggil teknisi bom yang mengkonfirmasi bahwa itu memang bom dengan sekering tetapi tanpa bahan peledak, meskipun ada jejak bahan peledak di dalam bom itu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Anggota kedutaan AS itu sendiri mengatakan dia akan meninggalkan Rusia karena tugasnya di Moskow berakhir dan mengklaim telah membeli bom itu untuk koleksi pribadinya
"Pada pagi hari tanggal 9 Maret, personel yang memindai barang-barang seorang anggota staf kedutaan besar AS mendeteksi sebuah benda yang terlihat seperti bom mortir.Mereka memanggil teknisi bom yang mengkonfirmasi bahwa itu memang bom dengan sekering tetapi tanpa bahan peledak, meskipun ada jejak bahan peledak di dalam bom itu," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Anggota kedutaan AS itu sendiri mengatakan dia akan meninggalkan Rusia karena tugasnya di Moskow berakhir dan mengklaim telah membeli bom itu untuk koleksi pribadinya
Credit sindonews.com