Shutdown pemerintahan AS kali ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah
CB,
WASHINGTON - Presiden Donald Trump pada Senin (14/1) menolak seruan
Partai Republik untuk sementara waktu membuka kembali kegiatan lembaga
pemerintah AS yang mengalami
shutdown sejak Desember tahun lalu. Hingga kini
shutdown pemerintahan AS sudah memasuki pekan ke empat.
Sekitar seperempat dari operasi pemerintah federal telah disetop
sejak 22 Desember 2018. Penghentian operasional pemerintah federal ini
disebabkan Presiden AS Donald Trump yang bersikeras meminta anggaran
sebesar 5,7 miliar dolar AS untuk membangun tembok di perbatasan
AS-Meksiko.
Kubu Demokrat, yang kini mengendalikan Kongres,
menolak permintaan Trump. Begitu pula suara anggota senat dari Partai
Demokrat, yang diperlukan untuk meloloskan sebagian besar undang-undang
di majelis.
Mereka tetap menolak permintaan tersebut, meskipun Partai Republik memiliki mayoritas suara.
Pada
Ahad (13/1), Senator Partai Republik Lindsey Graham mendesak Trump
untuk membuka kembali kegiatan pemerintahan dalam waktu singkat dalam
upaya untuk memulai kembali perundingan. Ide ini juga telah diusulkan
Partai Demokrat selama berminggu-minggu.
"Ya, itu adalah
saran yang dibuat Lindsey, tetapi saya menolaknya," kata Trump kepada
wartawan ketika dia meninggalkan Gedung Putih untuk melakukan perjalanan
ke Louisiana.
"Saya ingin menyelesaikannya. Saya tidak ingin hanya menunda saja," lanjut dia.
Shutdown kali ini merupakan yang terpanjang dalam sejarah AS.
Kubu
Demokrat mengatakan ada cara yang lebih murah dan lebih efektif untuk
meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan daripada membangun tembok
yang harganya bisa melampaui 25 miliar dolar AS. Mereka telah menawarkan
sebesar 1,3 miliar dolar AS untuk tahun ini dalam pos anggaran dana
keamanan di perbatasan.
Ketika mencalonkan diri sebagai
presiden, Trump mengatakan Meksiko akan membayar mahal untuk tembok itu.
Namun, pemerintahnya menolak.
Baru-baru ini, Trump
menyarankan bahwa kesepakatan perdagangan yang dinegosiasikan ulang
dengan Meksiko dapat mendatangkan pendapatan yang dibutuhkan untuk
membangun tembok atau bahwa dana militer dan tentara AS dapat
dimanfaatkan.