Senin, 04 Juni 2018

Raja Arab Ancam Aksi Militer atas Rencana Sistem Rudal Qatar


Raja Arab Ancam Aksi Militer atas Rencana Sistem Rudal Qatar
Lewat surat kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron, Raja Arab Saudi disebut mengungkapkan kekhawatiran atas rencana Qatar membangun sistem pertahanan udara. (REUTERS/Tomohiro Ohsumi)


Jakarta, CB -- Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, disebutkan mengancam akan melakukan tindakan militer jika Qatar bersikeras tetap memasang sistem pertahanan udara dari Rusia.

Seperti dilansir Reuters, mengutip dari surat kabar Perancis, Le Monde, Salman telah mengirimkan surat kepada Presiden Perancis, Emmanuel Macron, soal hal tersebut.

"Kerajaan akan siap melakukan segala hal yang diperlukan untuk memastikan mengeliminasi sistem pertahanan ini, termasuk aksi militer," demikian kutipan surat Raja Salman kepada Macron yang dilansir Le Monde.




Tak ada kepastian spesifik apakah dalam surat tersebut, Salman pun meminta Macron untuk membantu pencegahan penjualan rudal demi menjamin kedamaianan di wilayah tersebut. Sementara itu, baik dari pemerintahan Perancis maupun kerajaan Arab Saudi belum ada yang merespon soal kutipan surat yang dimuat Le Monde tersebut.

Bukan hanya Arab Saudi, akibat upaya Qatar ingin membangun sistem pertahanan udara itu pun mendapatkan keberatan dari negara-negara di kawasan itu di antaranya Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

Upaya Qatar untuk membangun sistem pertahanan udara itu sudah berlangsung sejak tahun lalu lewat penandatanganan kesepakatan militer dan kerja sama teknik dengan Rusia. Kemudian, pada awal tahun ini, Duta Besar Qatar di RUsia menyatakan telah ada perbincangan untuk membeli sistem pertahanan udara, rudal S-400 dari Negara Beruang Merah tersebut.

Sistem pertahanan udara, rudal S-400 dari Rusia. (UMNICK via WIkimedia Commons)






Credit  cnnindonesia.com