CB, Kremlin – Pemerintah Rusia
bakal tetap menjual sistem pertahanan anti-rudal serangan udara S-400
kepada pemerintah Qatar meskipun pemerintah Arab Saudi berkeberatan.
Wakil Ketua Komite Senat bidang Pertahanan dan Keamanan Rusia, Aleksei Kondratyev, mengatakan Rusia memiliki tujuan sendiri dengan penjualan sistem pertahanan rudal darat ke udara itu.
“Rusia
akan melanjutkan sesuai kepentingannya menyuplai S-400 kepada Qatar dan
mendapat uang untuk anggaran negara. Posisi pemerintah Arab Saudi tidak
ada kaitannya. Rencana Rusia tidak berubah,” kata Kondratyev seperti
dilansir media Sputnik dan dikutip Al Jazeera, Ahad, 3 Juni 2018.
Menurut Kondratyev, Arab Saudi memiliki peran dominan di kawasan
Timur Tengah. “Namun, Qatar mendapat keuntungan dengan
meningkatkan kemampuan militer-nya lewat pembelian system anti-rudal
S-400. Sehingga, keberatan Saudi bisa dimaklumi,” kata dia.
Menurut
Kondratyev, pemerintah AS juga berkepentingan mencegah penjualan S-400
ini kepada Qatar karena bisa kehilangan pasar senjata regional yang
menguntungkan.
Pernyataan politikus Rusia ini muncul setelah sehari sebelumnya, Raja Salman dari Arab Saudi dikabarkan berkirim surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dalam surat itu, Salman mengatakan akan melakukan serangan militer jika Doha melanjutkan pembelian ini. Dia meminta Prancis mendesak Doha agar membatalkan rencana pembelian ini.
Seperti dilansir media Le Monde, Raja Salman merasa khawatir dengan keamanan Saudi jika Doha melanjutkan pembelian senjata ini.
Rencana pembelian S-400 ini, seperti dijelaskan duta besar Qatar untuk Rusia, sudah berada dalam tahapan maju. Ini didului penandatanganan kerja sama pelatihan teknis dan militer antara kedua negara pada Oktober 2017.
Wakil Ketua Komite Senat bidang Pertahanan dan Keamanan Rusia, Aleksei Kondratyev, mengatakan Rusia memiliki tujuan sendiri dengan penjualan sistem pertahanan rudal darat ke udara itu.
Pernyataan politikus Rusia ini muncul setelah sehari sebelumnya, Raja Salman dari Arab Saudi dikabarkan berkirim surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dalam surat itu, Salman mengatakan akan melakukan serangan militer jika Doha melanjutkan pembelian ini. Dia meminta Prancis mendesak Doha agar membatalkan rencana pembelian ini.
Seperti dilansir media Le Monde, Raja Salman merasa khawatir dengan keamanan Saudi jika Doha melanjutkan pembelian senjata ini.
Rencana pembelian S-400 ini, seperti dijelaskan duta besar Qatar untuk Rusia, sudah berada dalam tahapan maju. Ini didului penandatanganan kerja sama pelatihan teknis dan militer antara kedua negara pada Oktober 2017.
Credit tempo.co