Rabu, 04 Oktober 2017

Australia Akan Buat 9 Kapal Perang dengan Sistem Anti-rudal


Australia Akan Buat 9 Kapal Perang dengan Sistem Anti-rudal 
PM Malcolm Turnbull mengatakan Australia berencana membangun sembilan kapal perang yang dilengkapi sistem pertahanan anti-rudal jarak jauh pada 2020. (AFP Photo/Peter Parks)

Jakarta, CB -- Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan Australia berencana membangun sembilan kapal perang yang dilengkapi sistem pertahanan anti-rudal jarak jauh pada 2020.

Turnbull mengatakan, langkah ini dilakukan menyusul situasi geopolitik di kawasan yang semakin tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir.

"Peristiwa-peristiwa belakangan ini yang terjadi di kawasan membuktikan bahwa frigrat Australia di masa depan harus dilengkapi sistem yang bisa melindungi Australia dari ancaman rudal jarak menengah dan jarak jauh," kata Turnbull dalam pidatonya di Sydney, Selasa (3/10).


Dia mengatakan kapal-kapal perang tersebut akan dipersenjatai sistem tempur Aegis yang diproduksi oleh Lockheed Martin, dipadukan dengan teknologi SAAB buatan Negeri Kanguru sendiri.




Turnbull menuturkan keputusan pemasangan sistem anti-rudal ini juga dilakukan untuk meningkatkan pertahanan laut Australia di tengah bertambahnya pergerakan kapal selam di kawasan.

"Pertahanan rudal akan melindungi pasukan terdepan Australia dan juga dalam skenario pertahanan sekutu," kata Turnbull.

Sejauh ini, tiga perusahan industri pertahanan seperti BAE Systems, Navantia, dan Fincatieri masih bersaing untuk memenangkan kontrak proyek senilai US$27,39 juta itu. Pemerintah berencana mengumumkan jawara kontrak ini sekitar awal 2018 mendatang.

Sementara itu, komandan angkatan laut Australia, Laksamana Tim Barrett, mengatakan penggunaan tekonologi Aegis ini serupa dengan yang telah dimiliki Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Barrett menganggap langkah ini pun turut memperbesar kerja sama internasional yang lebih luas.

"Pilihan sistem Aegis ini memberikan Australia peluang untuk bergabung dengan aliasni AS dan saling berbagi data dari kapal-kapal mereka," ujar Barrett seperti dikutip Reuters.

Pembangunan kapal perang ini juga sejalan dengan rencana Australia untuk meningkatkan belanja pertahanan sebesar 30 miliar dolar Australia menjadi 195 miliar dolar Australia, setara 2 persen dari PDB negara.

Tahun lalu, Canberra memilih kontraktor DCNS Perancis untuk membangun proyek 12 kapal selam, salah satu kontrak pertahanan paling menguntungkan di dunia.





Credit  CNN Indonesia