Senin, 10 April 2017

Pakar Sebut Serangan AS ke Suriah Bikin Kim Jong-un Bersembunyi



Pakar Sebut Serangan AS ke Suriah Bikin Kim Jong-un Bersembunyi
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dinilai pakar akan bersembunyi setelah melihat serangan AS terhadap Suriah. Foto / REUTERS
 

WASHINGTON - Pakar militer ternama, Gordon Chang, meyakini bahwa diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan bersembunyi setelah serangan rudal-rudal jelajah Amerika Serikat (AS) terhadap Suriah. Pyongyang sebelumnya mengutuk serangan AS ke Suriah sebagai agresi tak termaafkan.

”Ayah Kim (Jong-un), Kim Jong-il, menghilang dari pandangan publik selama sekitar enam minggu pada tahun 2003 pada saat perang Irak,” kata Chang, seperti dikutip dari Fox News, Minggu (9/4/2017).

”Kim Jong-un mencintai sorotan publik, dan (serangan itu) itu akan memberitahu jika dia juga akan pergi bersembunyi,” ujar kolumnis Daily Beast yang juga penulis buku “Nuclear Showdown: North Korea Takes On The World”.

Presiden Donald Trump telah mengambil beberapa strategi untuk menghadapi rezim Korut. Di antaranya serangan nuklir hingga pembunuhan terhadap Kim Jong-un. Pemerintah Trump juga siap bertindak sendiri jika China tidak bersedia membantu.

Menurut Chang, serangaan AS ke Suriah juga untuk dipamerkan kepada Presiden China Xi Jinping yang berkunjung ke Florida untuk bertemu Trump.”Sebagai peringatan untuk Tentara Pembebasan Rakyat China, yang telah meremehkan Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS,” katanya.

“Xi Jinping, pemimpin China mengunjungi Mar-a-Lago, hampir pasti menafsirkan serangan itu sebagai tanda hormat kepadanya,” imbuh Chang.

Pensiunan jenderal bintang empat AS, Jack Keane, menjelaskan kepada Fox News bahwa AS tidak bisa kompromi dengan Korut. “(AS) bergerak cepat dan berbahaya menuju realitas di mana opsi militer adalah satu-satunya untuk membuat menjalankan denuklirisasi dan menghentikan (program) senjata (rudal balistik antarbenua),” ujarnya.

Reva Goujon, Wakil Presiden Stratfor, sebuah perusahaan analisis geopolitik menggaris bawahi komitmen dari ucapan Presiden Trump. ”Ini adalah Trump yang mengatakan,‘Tidak, saya ini seorang dari kata-kata saya’,” ujarnya menirukan ucapan khas Trump kepada CNBC.

“ 'Ketika saya membuat ancaman, saya akan menindaklanjuti’. Itu tentu sesuatu yang membuat China dan Korut akan berpikir,” imbuh dia melanjutkan ucapan Trump. 



Credit  sindonews.com