Rabu, 11 Maret 2015

Begini Isi Korespondensi Osama Bin Laden Menjelang Ajal


Begini Isi Korespondensi Osama Bin Laden Menjelang Ajal
Afganistan. Dalam rekaman video terlihat Osama bin Laden membawa senjata favoritnya AK-47, senjata ini terus dibawa hingga kematiannya dalam penyerangan oleh Navy SEAL di Abottabad Pakistan. foto ini diambil pada 07 Oktober 2001. AFP PHOTO/AL-JAZEERA/Getty Images.

CB, Washington - Dokumen-dokumen milik Al-Qaeda baru-baru ini dipublikasikan, termasuk surat-surat yang dikirim dan diterima oleh salah satu petingginya, Osama bin Laden, menjelang kematiannya pada Mei 2011. Dalam surat-surat itu terungkap Al-Qaeda tengah mengalami masa suram akibat program drone Amerika Serikat.

Program pesawat tanpa awak yang digagas badan intelijen AS, CIA, diakui cukup merepotkan kelompok ini. Banyak pemimpin kelompok di Pakistan yang berbatasan dengan Afganistan terbunuh.

Sebagai hasil dari tekanan ini, seperti terungkap dalam surat itu, pejabat Al-Qaeda serius mempertimbangkan relokasi elemen organisasi ke negara-negara lain, seperti Afganistan atau Iran. Mereka juga mengadakan diskusi gencatan senjata melalui perantara dengan unsur dinas intelijen Pakistan, ISI, meskipun dokumen menunjukkan bahwa tidak ada yang dihasilkan dari diskusi ini dan tidak ada bukti dalam dokumen yang menunjukkan bahwa pemerintah Pakistan memiliki petunjuk tentang lokasi bin Laden atau kehadirannya di Pakistan.

Dalam dokumen ini juga terungkap upaya CIA untuk memata-matai kelompok itu dan membunuh pemimpinnya sangat efektif. Bahkan pada Juni 2010, seorang pejabat Al-Qaeda mendesak bin Laden untuk "tiarap". "Anda harus mengurangi intensitas korespondensi dengan kami selama periode ini. Selain itu. juga harus lebih berhati-hati, terutama tahun ini," demikian bunyi surat yang dikirim pada Osama.

Beberapa minggu setelah surat terakhir ini dikirim, CIA berhasil melacak kurir bin Laden yang dipercaya membawa surat-surat dari dan untuk pria berdarah Arab ini di tempat persembunyian lamanya di Abbottabad, Pakistan. Pada 1 Mei 2011, operasi Navy SEAL AS berhasil merangsek masuk ke tempat persembunyiannya dan menembak mati pria yang bertahun-tahun diburu AS itu.

Publikasi dokumen-dokumen ini bukan yang pertama. Tujuh belas dari dokumen-dokumen ini juga telah dirilis bertepatan ulang tahun pertama kematian bin Laden. Dari penggerebekan persembunyian bin Laden, ribuan dokumen turut diangkut ke AS.

Dalam dokumen lainnya, mereka juga membahas rencana penyerangan atas Kedutaan AS di Rusia. Namun, operasi ini berujung kegagalan karena prosesnya yang terus melempem sejak hari pertama digagas. Selain itu, misi pengiriman beberapa anggota Al-Qaeda ke Inggris untuk memukul "beberapa target" juga berakhir sia-sia.

Al-Qaeda dalam dokumen lain juga disebutkan mengirimkan "tiga bersaudara" pada misi teroris ke Denmark, negara yang sangat dibenci bin Laden karena salah satu medianya menyerang Nabi Muhammad. Namun, misi berakhir setelah mereka kehilangan kontak dengan tiga orang itu.

Menggarisbawahi kian melemahnya Al-Qaeda, selama musim panas 2010 kelompok itu merenungkan semacam gencatan senjata dengan pemerintah Pakistan dan telah melakukan negosiasi melalui perantara untuk menjelaskan bahwa pertempuran Al-Qaeda adalah dengan AS. "Jika Anda meninggalkan kami dan urusan kami sendiri, kami akan meninggalkan Anda sendirian," bunyi dokumen itu, menirukan suara Al-Qaeda untuk pemerintah Pakistan.

Menurut dokumen itu, pejabat intelijen Pakistan "mengulurkan tangan untuk Al-Qaeda" melalui simpatisan yang pernah memegang posisi di badan intelijen Pakistan, ISI, serta pemimpin kelompok militan seperti Taliban Haqqani yang memiliki kontak dengan ISI.

Bin Laden tewas empat bulan sebelum ulang tahun ke-10 serangan 11 September. Jenazahnya, seperti pengumuman resmi pemerintah AS, dibuang ke tengah laut.



Credit  TEMPO.CO